29 besarnya audit fee. Responden yang dipilih meliputi direktur keuangan
perusahaan yang telah go public, partner KAP, pejabat kredit bank dan lembaga keuangan non bank, dan Bapepam.
Selanjutnya Nicholas dan Price 1976 dalam Alim, Hapsari, dan Purwanti 2007 menemukan bahwa ketika auditor dan manajemen tidak
mencapai kata sepakat dalam aspek kinerja, maka kondisi ini dapat mendorong manajemen untuk memaksa auditor melakukan tindakan yang
melawan standar, termasuk dalam pemberian opini. Kondisi ini akan sangat menyudutkan auditor sehingga ada kemungkinan bahwa auditor
akan melakukan apa yang diinginkan oleh pihak manajemen. Deis dan Giroux 1992 mengatakan bahwa pada konflik kekuatan,
klien dapat menekan auditor untuk melawan standar profesional dan dalam ukuran yang besar, kondisi keuangan klien yang sehat dapat digunakan
sebagai alat untuk menekan auditor dengan cara melakukan pergantian auditor. Hal ini dapat membuat auditor tidak akan dapat bertahan dengan
tekanan klien tersebut sehingga menyebabkan independensi mereka melemah. Posisi auditor juga sangat dilematis dimana mereka dituntut
untuk memenuhi keinginan klien namun di satu sisi tindakan auditor dapat melanggar standar profesi sebagai acuan kerja mereka .
3. Pengalaman
Pengalaman adalah keseluruhan pelajaran yang dipetik oleh seseorang dari peristiwa yang dialami dalam perjalanan hidupnya
Anoraga, 1995:47 yang dikutip Widiyanto dan Yuhertian, 2005 dalam
30 Kusumastuti,2008. Pengalaman berdasarkan lama bekerja merupakan
pengalaman auditor yang dihitung berdasarkan satuan waktutahun. Sehingga auditor yang telah lama bekerja sebagai auditor dapat dikatakan
auditor berpengalaman. Semakin lama bekerja menjadi auditor, maka akan memperluas pengetahuan auditor dibidang akuntansi dan auditing.
Choo dan Trootman 1991 memberikan bukti empiris bahwa auditor berpengalaman lebih banyak menemukan item-item yang tidak
umum atypical dibandingkan auditor yang kurang berpengalaman, tetapi antara auditor yang berpengalaman dengan yang kurang berpengalaman
tidak berbeda dalam menemukan item-item umum typical. Penelitian serupa dilakukan oleh Tubbs 1992 menunjukkan bahwa subyek yang
mempunyai pengalaman audit lebih banyak, maka akan menemukan kesalahan yang lebih banyak dan item-item kesalahannya lebih besar
dibandingkan auditor yang pengalaman auditnya lebih sedikit. Abdolmohammadi dan Wright 1987 dalam Koroy 2007 yang
mengindikasikan suatu hubungan negatif antara pengalaman audit dengan kecenderungan mengusulkan penyesuian audit dan opini wajar dengan
pengecualian. Menurut mereka hasil ini mencerminkan naiknya kesadaran auditor yang berpengalaman atas konsekuensi buruk dari penyesuaian
audit tersebut. Studi Haynes et al 1998 mendukung hasil terakhir ini, yaitu bila kepentingan klien dibuat menonjol salient maka auditor yang
berpengalaman memperlihatkan perilaku yang sesuai atau konsisten dengan sikap advokasi atau mendukung klien.
31 Haynes et al 1998 membahas hasil ini berkaitan dengan insentif
yang bertentangan conflicting incentives yang dihadapi auditor yang semakin berpengalaman itu. Di satu pihak, auditor diharuskan untuk dapat
mempertahankan klien yang menuntut auditor untuk membangun dan menjaga hubungan baik dengan klien. Di pihak lain, auditor juga harus
mencegah kerugian di masa datang yang diakibatkan adanya tuntutan atau litigasi hukum dan hilangnya reputasi dalam memandang pengaruh
pengalaman terhadap pertimbangan auditor menghadapi preferensi klien. Haynes et al 1998 lebih cenderung mengaitkannya dengan faktor
eksternal dari diri auditor, yaitu insentif kontekstual. Hal yang juga penting dikaitkan dengan hal ini adalah berkaitan dengan karakteristik
individual auditor yang berpengalaman itu. Jadi, efek pengalaman dalam hal ini dihubungkan sebagai faktor internal dalam karakteristik diri auditor
itu. Temuan psikologi Anderson dan Maletta 1994 secara spesifik
menyatakan individu yang kurang mengenal atau familiar dengan suatu keputusan berisiko berperilaku secara lebih berhati-hati dan lebih
menghindari risiko dibanding mereka yang lebih mengenal atau familiar dengan tugas itu. Dalam konteks pengauditan, hasil ini berarti auditor yang
kurang familiar atau kurang berpengalaman terhadap suatu tugas pertimbangan akan lebih berhati-hati berorientasi negatif daripada
auditor yang mempunyai pengalaman lebih banyak.
32
4. Keahlian Auditor