Jenis-Jenis Auditor TINJAUAN PUSTAKA

16 menentukan apakah laporan keuangan informasi yang diverifikasi telah dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu. Biasanya, kriteria yang berlaku adalah Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum Generally Accepted Accounting Principal ―GAAP. Dalam menentukan apakah laporan keuangan telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan GAAP, auditor mengumpulkan bukti untuk menetapkan apakah laporan keuangan itu mengandung kesalahan yang material atau salah saji lainnya. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa umumnya terdapat tiga jenis audit yaitu Audit Laporan Keuangan, Audit Operasional, dan Audit Ketaatan dimana masing-masing jenis audit tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Audit Laporan Keuangan dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan telah terbebas dari salah saji material dan disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum. Sedangkan Audit Operasional dilakukan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi kegiatan operasi yang berhubungan dengan setiap bagian prosedur dan metode operasi dalam suatu entitas. Audit Ketaatan dilakukan untuk menentukan apakah pihak yang diaudit telah melaksanakan serangkaian prosedur dan aturan tyang telah ditetapkan oleh pihak otoritas tertinggi

D. Jenis-Jenis Auditor

Menurut Boynton 2005:8 Para profesional yang ditugaskan untuk melakukan audit atas kegiatan dan peristiwa ekonomi bagi peorangan dan entitas resmi, pada umumnya diklasifikasikan dalam tiga kelompok, yaitu Auditor Independen Independent auditor, Auditor Internal Internal 17 auditor, dan Auditor Pemerintah Government Auditor. Berikut adalah penjelasannya: 1. Auditor Independen Independent auditor. Auditor Independen Independent auditor di Amerika Serikat biasanya adalah Certified Public Accountant CPA yang bertindak sebagai praktisi perorangan ataupun anggota kantor akuntan publik yang memberikan jasa auditing profesional kepada klien. Pada umumnya lisensi diberikan kepada mereka yang telah lulus dalam ujian persamaan CPA serta memiliki pengalaman praktik dalam bidang auditing. Karena pendidikan dan pelatihan yang mereka peroleh serta pengalaman yang mereka miliki, auditor independen memiliki kualifikasi untuk melaksanakan setiap jenis audit. Sedangkan klien para auditor independen tersebut dapat berasal dari perusahaan bisnis yang berorientasi laba, organisasi nirlaba, kantor pemerintah, atau perorangan. 2. Auditor Internal Internal auditor. Auditor Internal Internal auditor adalah pegawai dari organisasi yang diaudit. Auditor jenis ini melibatkan diri dalam suatu kegiatan penilaian independen, yang dinamakan audit internal, dalam lingkungan organisasi sebagai bentuk jasa bagi organisasi. Tujuan audit internal adalah untuk membantu manajemen organisasi dalam memberikan pertanggungjawaban yang efektif. Lingkup fungsi audit internal meliputi semua tahap dalam kegiatan organisasi. Para auditor internal terutama melibatkan diri pada audit 18 kepatuhan dan operasional. Selain itu, pekerjaan audit internal juga dapat melengkapi pekerjaan auditor independen dalam melakukan audit laporan keuangan. 3. Auditor Pemerintah Government auditor. Auditor Pemerintah Government auditor dipekerjakan oleh berbagai kantor pemerintahan di tingkat federal, negara bagian, dan lokal di Amerika Serikat. Pada tingkat federal, terdapat tiga kantor utama, yaitu the General Accounting Office GAO, Internal Revenue Service IRS, dan Defence Contract Audit Agency DCAA. Menurut Arens 2008:19 ada beberapa jenis auditor yang dewasa ini berpraktik. Jenis yang umum adalah kantor akuntan publik, auditor badan akuntabilitas pemerintah, agen-agen penerimaan Negara internal revenue, dan auditor internal. Berikut adalah penjelasannya: 1. Auditor badan akuntabilitas pemerintah. Auditor badan akuntabilitas pemerintah adalah auditor yang bekerja untuk Government Accountability Office GAO Amerika Serikat yaitu sebuah badan nonpartisipan dalam cabang legislatif pemerintah federal. Tanggung jawab utama GAO adalah melaksanakan fungsi audit bagi Kongres, dan badan ini memikul banyak tanggung jawab audit yang sama seperti sebuah Kantor Akuntan Publik KAP. 2. Agen-agen penerimaan Negara Internal revenue. Agen-agen penerimaan Negara Internal revenueIRS dibawah arahan Commisioner of Internal Revenue, bertanggung jawab untuk 19 memberlakukan peraturan pajak federal. Salah satu tanggung jawab utama IRS adalah mengaudit SPT Pajak wajib pajak untuk menentukan apakah SPT itu sudah mematuhi peraturan pajak yang berlaku. Audit ini murni bersifat audit ketaatan. Auditor yang melakukan pemeriksaan ini disebut internal revenue agent agen penerimaan Negara. 3. Auditor Internal Auditor Internal dipekerjakan oleh perusahaan untuk melakukan audit bagi manajemen, sama seperti GAO mengaudit untuk Kongres. Tanggung jawab auditor internal sangat beragam, tergantung pada si pemberi kerja. Banyak juga auditor Internal yang terlibat dalam audit operasional atau memiliki keahlian dalam mengevaluasi sistem komputer. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa umumnya terdapat tiga jenis auditor yaitu Auditor Independen, Auditor Internal, dan Auditor Pemerintah dimana masing-masing jenis auditor tersebut memiliki tanggung jawab yang berbeda-beda. Auditor Independen memiliki tanggung jawab memberikan jasa auditing profesional kepada klien. Sedangkan Auditor Internal bertanggung jawab untuk membantu manajemen organisasi dalam memberikan pertanggungjawaban yang efektif dan membantu pekerjaan auditor independen dalam mengaudit laporan keuangan. Auditor Pemerintah merupakan auditor yang bekerja untuk Pemerintah dan bertanggung jawab untuk melaksanakan fungsi audit sama seperti sebuah Kantor Akuntan Publik. 20

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Auditor

Dokumen yang terkait

Pengaruh pengalaman, pelatihan dan skeptisisme profesional auditor terhadap pendektesian kecurangan: studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta

1 8 87

Pengaruh penerapan aturan etika, pengalaman dan skeptisme profesional auditor terhadap pendekteksian kecurangan : studi empiris beberapa kantor akuntan publik di dki jakarta

2 24 126

Analisis pengaruh profesionalisme, independensi, keahlian, dan pengalaman auditor dalam mendeteksi kekeliruan (studi empiris pada kantor akuntan publik di DKI Jakarta)

0 4 118

Pengaruh pengalaman auditor terhadap keahlian auditor dalam mengaudit perusahaan : studi empiris pada kantor akuntan publik di jakarta

0 5 92

Pengaruh Pengalaman Audit, Independensi Auditor dan Kode Etik terhadap Audit Judgment (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta Selatan)

2 15 98

Pengaruh Etika, Independensi, Profesionalisme, Pengalaman dan Keahlian Auditor Terhadap Opini Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah dan Yogyakarta)

0 2 7

PENGARUH ETIKA PROFESI, PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP KETEPATAN Pengaruh Etika Profesi, Pengalaman Kerja, Independensi dan Keahlian Audit Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di

0 4 14

PENDAHULUAN Pengaruh Etika Profesi, Pengalaman Kerja, Independensi dan Keahlian Audit Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah).

1 10 10

PENGARUH ETIKA PROFESI, PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP KETEPATAN Pengaruh Etika Profesi, Pengalaman Kerja, Independensi dan Keahlian Audit Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di

0 4 20

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Etika Profesi, Pengalaman Kerja, Independensi dan Keahlian Audit Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah).

0 5 4