65 10 tahun sebanyak 7 orang. Auditor eksternal yang memiliki pengalaman
kerja lebih dari 10 tahun berjumlah 1 orang. Pengalaman kerja auditor didominasi oleh auditor yang memiliki pengalaman kerja kurang dari 3
tahun, yaitu sebesar 63,8 atau sebanyak 37 orang dari 58 auditor eksternal. Hal ini disebabkan mayoritas responden adalah auditor junior.
Auditor eksternal yang menjabat sebagai auditor junior sebanyak 35 orang. Jabatan sebagai auditor senior yaitu sebanyak 14 orang.
Sedangkan yang menjabat sebagai supervisi sebanyak 7 orang. Auditor eksternal yang menjabat sebagai manajer dan partner masing-masing
sebanyak 1 orang. Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa responden
didominasi oleh wanita sebanyak 32 orang, mayoritas pendidikan formal lulus S1 sebanyak 34 orang, lama bekerja kurang dari 3 tahun sebanyak 37
orang dan mayoritas menduduki jabatan sebagai Auditor junior sebanyak 35 orang.
B. Penemuan dan Pembahasan
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness Ghozali, 2009:19.
66
Tabel 4.5 Hasil Uji Statistik Deskriptif
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation etika
58 43.00
82.00 67.3966
8.63883 independensi
58 28.00
55.00 39.4828
6.00071 pengalaman
58 28.00
50.00 40.5862
4.66429 keahlianauditor
58 27.00
44.00 35.0172
3.81820 opiniaudit
58 30.00
46.00 36.6897
4.19777 Valid N listwise
58
Sumber: Data primer diolah, 2010
Tabel 4.5 menjelaskan bahwa pada variabel etika jawaban minimum responden sebesar 43 dan maksimum sebesar 82, dengan rata-
rata total jawaban 67,39 dan standar deviasi sebesar 8,63. Variabel independensi jawaban minimum responden 28 dan maksimum 55 dengan
rata-rata total jawaban sebesar 39,48 dan dengan standar deviasi sebesar 6,00.
Sedangkan variabel pengalaman mempunyai jawaban minimum responden sebesar 28 dan maksimum sebesar 50 dengan rata-rata total
jawaban sebesar 40,58 serta standar deviasi 4,66. Tak berbeda jauh dengan variabel sebelumnya, variabel keahlian auditor mempunyai jawaban
minimum responden sebesar 27 dan maksimum sebesar 44 dengan rata- rata total jawaban sebesar 35,01 dan standar deviasi sebesar 3,81. Variabel
opini auditor mempunyai jawaban minimum responden sebesar 30 dan maksimum sebesar 46 dengan rata-rata total jawban 36,68 dan standar
deviasi sebesar 4,19.
67 2. Hasil Uji Instrumen Penelitian
a. Hasil Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Mengukur validitas dapat menggunakan Pearson Correlation dan dilakukan dengan cara melakukan korelasi
bivariate antara masing-masing skor indikator pertanyaan terhadap total konstruk dengan menunjukkan hasil yang signifikan yaitu
dibawah 0,05. Jika masing-masing indikator pertanyaan mempunyai tingkat signifikansi dibawah 0,05 berarti dikatakan valid.
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Etika
Item Pearson Correlation
Sig Keterangan
Q1 0,366
0,005 Valid
Q2 0,395
0,002 Valid
Q3 0,534
0,000 Valid
Q4 0,505
0,000 Valid
Q5 0,281
0,033 Valid
Q6 0,412
0,001 Valid
Q7 0,769
0,000 Valid
Q8 0,581
0,000 Valid
Q9 0,577
0,000 Valid
Q10 0,433
0,001 Valid
Q11 0,580
0,000 Valid
Q12 0,391
0,002 Valid
Q13 0,576
0,000 Valid
Q14 0,576
0,000 Valid
Q15 0,532
0,000 Valid
Q16 0,386
0,003 Valid
Q17 0,588
0,000 Valid
Q18 0,128
0,339 Tidak valid
Q19 0,391
0,002 Valid
68 Tabel 4.6 menunjukkan variabel etika memiliki kriteria valid
untuk setiap item pernyataan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa semua item pernyataan yang digunakan
dalam penelitian ini kecuali item E18, mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur pada kuesioner tersebut.
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Independensi
Item Pearson Correlation
Sig Keterangan
Q20 0,545
0,000 Valid
Q21 0,460
0,000 Valid
Q22 0,630
0,000 Valid
Q23 0,595
0,000 Valid
Q24 0,618
0,000 Valid
Q25 0,669
0,000 Valid
Q26 0,733
0,000 Valid
Q27 0,748
0,000 Valid
Q28 0,760
0,000 Valid
Q29 0,709
0,000 Valid
Q30 0,641
0,000 Valid
Tabel 4.7 menunjukkan variabel independensi auditor memiliki kriteria valid untuk setiap item pernyataan dengan nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa semua item pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu
yang diukur pada kuesioner tersebut.
69
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Pengalaman
Item Pearson Correlation
Sig Keterangan
Q31 0,735
0,000 Valid
Q32 0,643
0,000 Valid
Q33 0,765
0,000 Valid
Q34 0,752
0,000 Valid
Q35 0,797
0,000 Valid
Q36 0,781
0,000 Valid
Q37 0,810
0,000 Valid
Q38 0,612
0,000 Valid
Q39 0,649
0,000 Valid
Q40 0,619
0,000 Valid
Tabel 4.8 menunjukkan variabel pengalaman memiliki kriteria valid untuk setiap item pernyataan dengan nilai signifikansi lebih kecil
dari 0,05. Hal ini berarti bahwa semua item pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu yang
diukur pada kuesioner tersebut.
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Keahlian Auditor
Item Pearson Correlation
Sig
Keterangan Q41
0,783 0,000
Valid Q42
0,761 0,000
Valid Q43
0,613 0,000
Valid Q44
0,591 0,000
Valid Q45
0,707 0,000
Valid Q46
0,533 0,000
Valid Q47
0,780 0,000
Valid Q48
0,281 0,033
Valid Q49
0,631 0,000
Valid Tabel 4.9 menunjukkan variabel keahlian auditor memiliki
kriteria valid untuk setiap item pernyataan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa semua item pernyataan
70 yang digunakan dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu
yang diukur pada kuesioner tersebut.
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Opini Audit
Item Pearson Correlation
Sig Keterangan
Q50 0,470
0,000 Valid
Q51 0,764
0,000 Valid
Q52 0,418
0,000 Valid
Q53 0,405
0,000 Valid
Q54 0,485
0,000 Valid
Q55 0,496
0,000 Valid
Q56 0,458
0,000 Valid
Q57 0,508
0,000 Valid
Q58 0,622
0,000 Valid
Q59 0,696
0,000 Valid
Tabel 4.10 di atas menunjukkan variabel opini audit memiliki kriteria valid untuk setiap item pernyataan dengan nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa semua item pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu
yang diukur pada kuesioner tersebut. b. Hasil Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60 Nunally, 1960 dalam Ghozali, 2009:45.
71 Tabel berikut menunjukkan hasil uji reliabilitas 58 sampel
responden.
Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Etika
Reliability Analysis―Scale Alpha
Cronbachs Alpha N of Items
.801 19
Tampilan output SPSS menunjukkan bahwa variabel etika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,801 atau 80,1. Angka ini lebih
besar dari 0,60 dan dapat dikatakan reliabel.
Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Independensi
Reliability Analysis―Scale Alpha
Cronbachs Alpha N of Items
.856 11
Tampilan output SPSS menunjukkan bahwa variabel Independensi memberikan nilai Cronbach Alpha 0,856 atau 85,6 .
Angka ini lebih besar dari 0,60 dan dapat dikatakan reliabel.
Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Pengalaman
Reliability Analysis―Scale Alpha
Cronbachs Alpha N of Items
.875 10
Tampilan output SPSS menunjukkan bahwa variabel Independensi memberikan nilai Cronbach Alpha 0,875 atau 87,5.
Angka ini lebih besar dari 0,60 dan dapat dikatakan reliabel.
72
Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas Keahlian Auditor
Reliability Ana lysis―Scale Alpha
Cronbachs Alpha N of Items
.804 9
Tampilan output SPSS menunjukkan bahwa variabel Independensi memberikan nilai Cronbach Alpha 0,804 atau 80,4.
Angka ini lebih besar dari 0,60 dan dapat dikatakan reliabel.
Tabel 4.15 Hasil Uji Reliabilitas Opini Audit
Reliability Analysis―Scale Alpha
Cronbachs Alpha N of Items
.716 10
Tampilan output SPSS menunjukkan bahwa variabel Independensi memberikan nilai Cronbach Alpha 0,716 atau 71,6.
Angka ini lebih besar dari 0,60 dan dapat dikatakan reliabel. 3. Hasil Uji Asumsi Klasik
1 Hasil Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
73
Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
E xp
ec te
d C um
P ro
b
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: opiniaudit
Regression Standardized Residual
3 2
1 -1
-2
Fr eq
ue nc
y
12.5 10.0
7.5 5.0
2.5 0.0
Histogram Dependent Variable: opiniaudit
Mean =-3.71E-16 Std. Dev. =0.964
N =58
Berikut adalah gambar output SPSS untuk uji normalitas.
sumber:Data Primer diolah, 2010
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
Berdasarkan tampilan grafik P-Plot gambar 4.1 dapat disimpulkan bahwa terlihat titik-titik menyebar disekitar garis
diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.
sumber:Data Primer diolah, 2010
Gambar 4.2 Grafik Histogram
74 Dari tampilan output SPSS grafik histogram gambar 4.2
terlihat bahwa grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Dengan demikian, dapat disimpulkan grafik normal plot dan grafik histogram menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai
karena asumsi normalitas. 2 Hasil Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen.
Tabel 4.16 Hasil Uji Mulitikolonieritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
etika .987
1.014 independensi
.981 1.019
pengalaman .291
3.441 keahlianauditor
.293 3.413
a Dependent Variable: opiniaudit sumber: Data primer diolah, 2010
Tabel diatas menggambarkan bahwa tidak ada problem multikolonieritas. Hal ini dapat dilihat dari nilai Variance Inflation
Factor VIF 10 dan nilai Tolerance TOL 0,10. Pada variabel etika nilai tolerance sebesar 0,987 0,10, sedangkan nilai VIF 1,014
10. Variabel independensi nilai tolerance sebesar 0,981 0,10, sedangkan nilai VIF 1,019 10. Variabel pengalaman nilai tolerance
sebesar 0,291 0,10, sedangkan nilai VIF 3,441 10. Variabel
75 keahlian auditor nilai tolerance sebesar 0,293 0,10, sedangkan nilai
VIF 3,413 10. 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Berikut
adalah gambar output SPSS untuk uji heteroskedastisitas.
Regression Standardized Predicted Value
3 2
1 -1
-2
R egr
es si
on St
ude nt
iz ed
R es
idua l
4 3
2 1
-1 -2
Scatterplot Dependent Variable: opiniaudit
Sumber: Data Primer diolah, 2010
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot
Dari tampilan output SPSS grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar, baik di atas maupun
dibawah angka 0 nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga
model regresi layak dipakai.
76 4. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian Hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode Regresi Linier Berganda yang bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara
satu variabel terhadap variabel lain. Analisis data menggunakan teknik statistik multiple regression untuk menguji pengaruh variabel-variabel
independen terhadap variabel dependen, yaitu untuk mengetahui apakah terdapat Pengaruh antara etika, independensi, pengalaman, keahlian
auditor terhadap opini audit. a. Hasil Uji Koefisien Determinasi R²
Dari pengujian yang dilakukan diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi R²
Model Summaryb
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.560a .313
.261 3.60783
a Predictors: Constant, keahlianauditor, etika, independensi, pengalaman b Dependent Variable: opiniaudit
Sumber: Data primer diolah, 2010
Dari tampilan output SPSS model summary, besarnya adjusted R² adalah 0,261, hal ini berarti 26,1 variasi opini audit
dapat dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel independen etika, independensi, pengalaman, dan keahlian auditor, sedangkan
sisanya 73,9 dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model regresi ini.
77 Angka koefisien R pada tabel 4.17 sebesar 0,560
menunjukkan bahwa hubungan antara variabel independen dengan dependen adalah cukup kuat karena memiliki nilai koefisien
korelasi diatas 0,50. Standar Error of Estimate SEE sebesar 3,60783, makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi
semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen. b. Hasil Uji Signifikansi Simultan Uji statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependenterikat.
Hasil uji F dari pengujian statistik multiple regression adalah sebagai berikut:
Tabel 4.18 Hasil Uji Signifikansi Simultan uji statistik F
ANOVAb
Mod el
Sum of Squares
df Mean
Square F
Sig. 1
Regression 314.543
4 78.636
6.041 .000a
Residual 689.870
53 13.016
Total 1004.414
57
a Predictors: Constant, keahlianauditor, etika, independensi, pengalaman
b Dependent Variable: opiniaudit Sumber: Data primer diolah, 2010
Hasil Uji Hipotesis 5 dapat dilihat pada tabel 4.18 nilai F hitung diperoleh sebesar 6,041 dengan tingkat signifikansi 0,000.
Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha
5
diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa Etika, Independensi, Pengalaman,
78 dan Keahlian auditor berpengaruh secara simultan dan signifikan
terhadap Opini audit. c. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual Uji statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil uji t dari pengujian statistik multiple regression adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.19 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual uji statistik t
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standar
dized Coefficie
nts t
Sig. B
Std. Error
Beta 1
Constant 26.625
6.404 4.157
.000 etika
-.029 .056
-.060 -.526
.601 independensi
-.182 .080
-.261 -2.270
.027 pengalaman
.018 .190
.020 .093
.926 keahlianaudit
or .529
.231 .481
2.288 .026
a Dependent Variable: opiniaudit Sumber: Data primer diolah, 2010
Hasil pengujian antara variabel Independensi Etika, Independensi, Pengalaman, dan Keahlian Auditor terhadap
variabel Dependen Opini Audit secara individu yang dilakukan dengan uji t tabel 4.19 adalah sebagai berikut:
1 Hasil Uji Hipotesis yang pertama, yaitu: Hipotesis pertama yang menyatakan bahwa Etika tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap opini audit. Dari tabel
79 4.19 dapat diketahui bahwa hasil pengujian untuk variabel
Etika mempunyai angka signifikansi 0,601 sehingga nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Dengan demikian Ha
1
ditolak, hal ini berarti bahwa Etika tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap opini audit. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Megasari 2008 yang
menunjukkan bahwa dimungkinkan dengan adanya dilema etika pada diri auditor tersebut, dimana seseorang dalam
mengambil keputusan mengenai perilaku yang pantas yang harus dibuat. Auditor menghadapi banyak dilema etika dalam
bisnis mereka, salah satu contohnya negosiasi dengan klien yang
mengancam untuk
mencari auditor
baru jika
perusahaannya tidak memperoleh unqualified opinion, hal itu jelas merupakan dilema etika karena pendapat seperti itu belum
memuaskan auditor itu sendiri. Menurut Ludigdo 2006 yang menunjukkan bahwa
pengkajian yang mendalam sangat diperlukan dari berbagai perspektif atas tidak efektifnya penerapan etika profesi akuntan
khususnya di Indonesia. Pengaturan etika dibuat untuk menghasilkan kinerja etis yang memadai maka kemudian
asosiasi profesi merumuskan suatu kode etik. Kode etik profesi dan sebagai dasar terbentuknya kepercayaan masyarakat karena
dengan mematuhi kode etik, akuntan diharapkan dapat
80 menghasilkan kualitas kinerja yang paling baik bagi
masyarakat Baidaie, 2000 dalam Ludigdo, 2006. Dalam kerangka inilah Ikatan Akuntan Indonesia IAI merumuskan
suatu kode etik yang meliputi mukadimah dan delapan prinsip etika yang harus dipedomani oleh semua anggota, serta wajib
dipatuhi oleh masing-masing anggota kompartemen. 2 Hasil Uji Hipotesis kedua, yaitu:
Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa Independensi berpengaruh secara signifikan terhadap opini audit. Dari tabel
4.19 dapat diketahui bahwa variabel Independensi mempunyai angka signifikansi 0,027 sehingga nilai tersebut lebih kecil dari
0,05. Dengan demikian Ha
2
diterima, hal ini berarti bahwa Independensi berpengaruh signifikan terhadap opini audit.
Semakin besar independensi seorang auditor maka semakin baik opini audit yang diberikan auditor. Independensi
merupakan suatu sikap seseorang untuk bertindak secara objektif dan dengan integritas yang tinggi. Integritas
berhubungan dengan kejujuran intelektual akuntan sedangkan objektivitas secara konsisten berhubungan dengan sikap netral
dalam melaksanakan tugas pemeriksaan dan menyiapkan laporan auditan.
Standar Profesional Akuntan Publik SPAP,2009 yang dimuat dalam PSA No. 04 SA Seksi 220 standar ini
81 mengharuskan auditor bersikap independen, artinya tidak
mudah dipengaruhi, karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum dibedakan dalam hal ia berpraktik
sebagai auditor intern. Jadi, Independensi harus dipertahankan oleh seorang auditor agar audit yang dilaksanakan dapat
menghasilkan opini yang wajar sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik SPAP. Hasil penelitian ini
konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mayangsari 2003 yang menunjukkan bahwa Independensi
berhubungan posistif terhadap Opini audit. 3 Hasil Uji Hipotesis ketiga, yaitu:
Hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa pengalaman tidak berpengaruh secara signifikan terhadap opini audit. Dari
tabel 4.19 dapat diketahui bahwa variabel pengalaman mempunyai angka signifikansi 0,926 sehingga nilai tersebut
lebih besar dari 0,05. Dengan demikian Ha
3
ditolak, hal ini berarti bahwa pengalaman tidak berpengaruh signifikan
terhadap opini audit. Hal ini disebabkan karena mayoritas responden adalah
audtor junior yaitu sebesar 60,4 dan sebesar 63,8 auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik rata-rata memiliki
pengalaman kurang dari tiga tahun. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Muttaqin 2008 yang menyatakan
82 bahwa Pengalaman tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap Opini Audit. 4 Hasil Uji Hipotesis keempat, yaitu:
Hipotesis keempat yang menyatakan bahwa Keahlian Auditor berpengaruh secara signifikan terhadap opini audit.
Dari tabel 4.19 dapat diketahui bahwa variabel Keahlian Auditor mempunyai angka signifikansi 0,026 sehingga nilai
tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian Ha
4
diterima, hal ini berarti bahwa Keahlian Auditor berpengaruh signifikan
terhadap opini audit. Menurut Kamus Kompetensi LOMA 1998 dalam Alim, Hapsari, dan Purwanti 2007 Kompetensi
didefinisikan sebagai aspek-aspek pribadi dari seorang pekerja yang memungkinkan dia untuk mencapai kinerja superior.
Aspek-aspek pribadi ini mencakup sifat, motif-motif, sistem nilai sikap, pengetahuan dan ketrampilan dimana kompetensi
akan mengarahkan tingkah laku akan menghasilkan kinerja. Hal ini menunjukkan bahwa pendapat auditor yang baik akan
tergantung kepada kompetensi keahlian dan prosedur audit yang dilakukan oleh auditor. Hasil penelitian ini konsisten
dengan penelitian Mayangsari 2003 yang menunjukkan bahwa Keahlian auditor berhubungan positif terhadap Opini
audit.
83
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI