BAB II STATUS TANAH SEBAGAI OBJEK JUAL BELI
PADA MASYARAKAT DI KECAMATAN JUHAR
A. Jenis-Jenis Hak Atas Tanah Menurut Hukum Adat
Menurut Purnadi Purbacaraka dan Ridwan Halim hak atas tanah adat dapat dibedakan atas:
33
1. Hak ulayat, yaitu hak atas tanah yang dipegang oleh seluruh anggota masyarakat hukum adat secara bersama-sama. Dengan hak ini masyarakat hukum adat yang
bersangkutan menguasai tanah tersebut secara menyeluruh atau bersama. Adapun hak anggota masyarakat hukum adat atas tanah yang berwujud hak ulayat
itu pada dasarnya: a.
Hak meramu atau mengumpulkan hasil hutan yang ada di wilayahnyawewenang masyarakat hukum adat yang bersangkutan.
b. Hak untuk berburu dalam batas wilayah wewenang hukum masyarakat mereka.Tetapi dalam konsekuensinya hak ulayat yang bersifat komunal ini
pada hakekatnya terdapat pula hak perorangan untuk menguasai sebagian dari objek penguasaan hak ulayat tersebut secara tertentu agar diketahui oleh
para anggota lainnya dalam waktu tertentu pula.
2. Hak Milik dan Hak Pakai. Hak milik adat atas tanah adalah, suatu hak atas tanah yang dipegang oleh
perseorangan atas sebidang tanah tertentu dalam wilayah masyarakat hukum adat yang bersangkutan. Hak pakai adat atas tanah adalah, suatu hak atas tanah
menurut hukum adat yang telah diberikan kepada seseorang tertentu untuk
33
Purnadi Purbacaraka, Ridwan Halim, Sendi-Sendi Hukum Agraria,Jakarta: Ghalia Indonesia, 1993, hal 25
38
Universitas Sumatera Utara
memakai sebidang tanah bagi kepentingannya, biasanya tanah yang dipakai dalam hukum adat dengan dasar hak pakai, dan biasanya terhadap tanah sawah ladang.
Van Dijk 1982: 43 menyebutkan bahwa hak atas tanah adat dapat dibedakan atas:
a. Hak persekutuan atau hak pertuanan. Hak persekutuanpertuanan atas tanah adat mempunyai akibat keluar dan
kedalam. Hak persekutuan yang mempunyai akibat ke dalam antara lain: 1
Memperbolehkan kepada anggota persekutuan untuk menarik keuntungan dari tanah dan segala yang ada di atasnya.
2 Mendirikan tempat kediaman
3 Menggembalakan ternak dan berburu ternak.
Di sini dibatasi hak untuk menarik keuntungan dari tanah adat dan hanya diperbolehkan sekedar dipergunakan untuk keperluan hidup keluarga dan diri sendiri,
jadi hak yang melampaui batas terhadap tanah adat tidak diakui sepanjang bertujuan untuk persediaan bagi usaha perdagangan.
b Hak persekutuan yang berakibat keluar ialah: 1
Larangan terhadap orang luar untuk menarik keuntungan dari tanah ulayat, kecuali setelah mendapat izin dan sesudah membayar uang pengakuan
recognitie. 2
Larangan pembatasan atau berbagai peraturan yang mengikat terhadap orang- orang untuk mendapatkan hak-hak perorangan atas tanah pertanian.
3. Hak perorangan atas tanah adat terdiri dari: a. Hak milik adat inland bezitrecht adalah, hak perorangan atas tanah, di mana
yang bersangkutan tenaga dan usahanya telah terus menerus ditanamnya pada tanah tersebut, sehingga kekuatannya semakin nyata dan diakui oleh anggota
Universitas Sumatera Utara
lainnya, dan kekuasaan kaumpersekutuan semakin menipis, dan kekuasaan perorangan semakin kuat.
Hak milik ini walaupun telah kokoh dan sempurna namun dapat dibatalkan kembali bila:
1 Tidak diusahakan terus menerus, sehingga telah hilang bekas-bekas atau
tanda-tanda itu dan tanah itu kembali menjadi belukar. 2
Tidak ada yang berhak atas tanah, karena pemiliknya pergi meninggalkan tanah tersebut.
3 Tidak dipenuhi kewajiban-kewajiban yang dibebankan persekutuan
hukum. b. Hak memungut hasil tanah genotrecht ialah, suatu hak pribadi yang
mempunyai kekuatan tertentu, yaitu tentang menikmati hasil tanah saja, sedangkan kekuasaan atas tanah yang berada pada persekutuan, hak ini
mempunyai kekuatan sementara. c. Hak menarik hasil ialah, suatu hak yang diperdapat dengan suatu persetujuan
para pemimpin persekutuan dengan orang yang mengelola sebidang tanah untuk satu atau dua kali panen. Hak menarik hasil ini juga berakhir apabila:
1 Tanah itu diolah lebih sempurna, sehingga dapat diperoleh hak milik atas
tanah tersebut. 2
Habis waktunya, jika diberikan jangka waktu tertentu. 3
Tidak dipenuhinya kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepadanya oleh persekutuan.
Dari penjelasan di atas jelaslah bagi kita bahwa jenis-jenis hak atas tanah adat
didasarkan kepada hubungan antara anggota persekutuan dengan tanah dan hubungan itu tidak terlepas dari pengawasan persekutuanmasyarakat hukum adatnya.
Universitas Sumatera Utara
1. Pengertian Tanah Adat