Dasar Hukum Berlakunya Hukum Adat

BAB IV KEKUATAN HUKUM JUAL BELI TANAH MENURUT HUKUM ADAT

A. Dasar Hukum Berlakunya Hukum Adat

Dalam Batang Tubuh UUD 1945, tidak satupun pasal yang mengatur tentang hukum adat. Oleh karena itu, aturan untuk berlakunya kembali hukum adat ada pada Aturan Peralihan UUD 1945 Pasal II, yang berbunyi : “Segala badan Negara dan peraturan yang ada masih langsung berlaku, selama belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini”. Aturan Peralihan Pasal II ini menjadi dasar hukum sah berlakunya hukum adat. Dalam UUDS 1950 Pasal 104 disebutkan bahwa segala keputusan pengadilan harus berisi alasan-alasannya dan dalam perkara hukuman menyebut aturan-aturan Undang-Undang dan aturan adat yang dijadikan dasar hukuman itu. Tetapi UUDS 1950 ini pelaksanaannya belum ada, maka kembali ke Aturan Peralihan UUD1945. Dalam Pasal 131 ayat 2 sub b. I.S. menyebutkan bahwa bagi golongan hukum Indonesia asli dan Timur asing berlaku hukum adat mereka, tetapi bila kepentingan sosial mereka membutuhkannya, maka pembuat Undang-Undang dapat menentukan bagi mereka : 65 1. Hukum Eropa 2. Hukum Eropa yang telah diubah 3. Hukum bagi beberapa golongan bersama dan 4. Hukum baru yaitu hukum yang merupakan sintese antara adat dan hukum Eropa. 65 Sumarjati Hartono, Dari Hukum Antar Golongan ke Hukum Antar Adat,, Bandung : Citra Aditya Bakti, 1989, hal 12 69 Universitas Sumatera Utara Pasal 131 ayat 6 menyebutkan bahwa bila terjadi perselisihan sebelum terjadi kodifikasi maka yang berlaku adalah hukum adat mereka, dengan syarat bila berhubungan dengan Eropa maka yang berlaku adalah hukum Eropa. Dalam Undang- Undang Nomor 19 Tahun 1964 pasal 23 ayat 1 menyebutkan bahwa segala putusan pengadilan selain harus memuat dasar-dasar dan alasan-alasan putusan itu juga harus memuat pula pasal-pasal tertentu dari peraturan yang bersangkutan atau sumber hukum tidak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili. UU No.19 tahun 1964 ini direvisi jadi UU No. 14 tahun 1970 tentang Pokok- Pokok Kekuasaan Kehakiman karena dalam UU No. 19 tersebut tersirat adanya campur tangan presiden yang terlalu besar dalam kekuasaan yudikatif. Dalam bagian penjelasan Umum UU No. 14 tahun 1970 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan hukum yang tidak tertulis itu adalah hukum adat. Dalam UU No. 14 tahun 1970 Pasal 27 1 ditegaskan bahwa hakim sebagai penegak hukum dan keadilan wajib menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum yang hidup di masyarakat. 66 Dari uraian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa yang menjadi dasar berlakunya hukum adat di Indonesia adalah : 1. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang menjadi dasar berlakunya kembali UUD 1945. 2. Aturan Peralihan Pasal II UUD 1945 3. Pasal 24 UUD 1945 tentang Kekuasaan Kehakiman 4. Pasal 7 1 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Pokok-Pokok Kekuasaan Kehakiman. 66 Soediman Kartohadiprodjo, Hukum Nasional Beberapa Catatan, Bandung: Bina Cipta. 1978, hal 27 Universitas Sumatera Utara

B. Hukum Adat Dalam UUPA