Pengertian Respon Respon Remaja Binaan Terhadap Program Pelatihan Keterampilan Yang Diberikan Oleh Panti Sosial Bina Remaja "PSBR" Nusa Putera Tanjung Morawa

B. Jenis Usaha Kesejahteraan Sosial yang berupaya untuk mencegah atau meminimalisir hambatan beban yang dapat dihadapi oleh para pekerja yang masih produktif . C. Jenis Usaha Kesejahteraan sosial yang memfokuskan pada pencegahan dampak negatif urbanisasi dan industrialisasi pada kehidupan keluarga dan masyarakat atau membantu mereka agar dapat mengidentifikasi dan mengembangkan “ pemimpin “ dari suatu komunitas lokal. Beberapa karakteristik usaha kesejahteraan sosial masa kini : 1. Menanggapi kebutuhan manusia 2. Usaha Kesejahteraan Sosial diorganisir guna menanggapi kompleksitas masyarakat perkotaan yang modern 3. Kesejahteraan sosial mengarah ke spesialisasi, sehingga lembaga kesejahteraan sosialnya juga menjadi terspesialisasi 4. Usaha Kesejahteraan sosial menjadi sangat luas Adi,1994:6-10

2.2 Pengertian Respon

Dalam Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia, respon didefinisikan sebagai suatu tanggapan, reaksi, maupun jawaban. Menurut the great encyclopedic dictionary adalah menjawab, membalas, menyambut, menanggapi dan mengadakan reaksi. Respon ini dapat bersifat pasif tanpa tindakan yaitu berfikir, berpendapat, bersikap maupun bersifat aktif yaitu melalui tindakan.Gerungan,1986:97 Respon atau tanggapan akan timbul setelah seseorang atau sekelompok orang terlebih dahulu merasakan kehadiran suatu obyek. Dan dilaksanakan maka akan menginterprestasikan obyek yang dirasakan tadi. Berarti dalam hal ini, respon pada Universitas Sumatera Utara dasarnya merupakan proses pemahaman terhadap apa yang terjadi di lingkungan orang yang sedang menanggapi atau memberikan respon antara lingkungan dengan manusia, dan tingkah lakunya adalah hubungan timbal balik, saling terkait dan saling mempengaruhi. Secara umum, terdapat 3 faktor yang mempengaruhi respon seseorang : 1. Diri orang yang bersangkutan apalagi seseorang melihat dan berusaha memberikan interprestasi tentang apa yang dilihatnya itu, ia dipengaruhi oleh karakteristik individual yang turut terpengaruh seperti sikap, motif, kepentingan, melihat penyaluran dan harapannya. 2. Sasaran respon tersebut, sasaran itu berupa orang, benda, atau peristiwa. Sifat – sifat sasaran itu biasanya berpengaruh terhadap respon orang yang melihatnya. Dengan kata lain, gerakan, suara, ukuran, tindak – tanduk dan ciri – ciri lain dari sasaran respon turut menentukan cara pandang orang. 3. Faktor situasi, respon dapat dilihat secara karteksual yang berarti dalam situasi mana respon itu timbul perlu pula mendapat perhatian. Situasi merupakan factor yang turut berperan dalam pembentukan atau tanggapan seseorang.Siagian,dalam Sarlito,1991:35 Menurut Scheerer, Respon adalah proses pengorganisasian rangsang. Rangsang – rangsang proksimal diorganisasikan sedemikian rupa sehingga terjadi representasi fenomenal dari rangsang – rangsang proksimal itu. Proses inilah yang disebut respon.Menurut Hunt 1962 orang dewasa telah mempunyai sejumlah besar unit untuk memproses informasi – informasi. Unit – unit ini dibuat khusus untuk menangani representasi fenomenal dari keadaan diluar yang ada dalam diri seorang individu. Lingkungan internal ini dapat digunakan untuk memperkirakan peristiwa -peristiwa Universitas Sumatera Utara yang terjadi diluar. Proses yang berlangsung secara rutin inilah yang oleh Hunt dinamakan respon.Sarlito,1983:93 Teori rangsang balas stimulus response theory yang sering juga disebut sebagai teori penguat dapat digunakan untuk menerangkan berbagai gejala tingkah laku sosial. Teori penguat dapat juga untuk menerangkan sikap. Yang dimaksud sikap di sini adalah kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu kalau ia mengalami suatu rangsang tertentu. Sikap ini biasa terjadi terhadap benda, situasi, orang, kelompok, nilai – nilai dan semua hal yang terdapat disekitar manusia. Menurut Beum. Ada 4 asumsi dasar untuk menerangkan sikap : 1. Setiap tingakh laku, baik yang verbal maupun sosial adalah suatu hal yang bebas dan berdiri sendiri, bukan merupakan refleksi sikap, sistem kepercayaan, dorongan, kehendak ataupun keadaan – keadaan tersembunyi lainnya dalam diri individu. 2. Rangsang dan tingkah laku balas adalah konsep – konsep dasar untuk menerangkan suatu gejala tingkah laku. 3. Prinsip – prinsip hubungan rangsang - balas sebetulnya hanya sedikit. Ia nampak sangat bervariasi karena bervariasinya lingkungan di mana hubungan rangsang balas itu berlaku. 4. Dalam analisa tingkah laku itu timbal balik yang bersifat fisiologik ataupun konseptual. Universitas Sumatera Utara Beum mengemukakan teori tentang hubungan fungsional dalam interaksi sosial. Ia menyatakan bahwa ada dua macam hubungan fungsional dalam interaksi social : 1. Hubungan fungsional dimana terdapat kontrol penguat yaitu tingkah laku balas ternyata menimbulkan penguat yang bersifat ganjaran. Dalam hal ini, ada tidaknya atau banyak sedikitnya rangsang penguat akan mengontrol tingkah laku balas. 2. Hubungan fungsional yang terjadi jika tingkah laku balas hanya mendapat ganjaran pada keadaan – keadaan tertentu, hubungan fungsional seperti ini disebut hubungan fungsional dimana terdapat kontrol diskriminatif dan tingkah laku balas yang terjadi hanya jika ada rangsang diskriminatif.Beum dalam Sarlito,1983:19-21 Sedangkan pandangan – pandangan teori respon kolektif lebih menekankan pandangannya pada kenyataan bahwa penerimaan informasi mampu menggeneralisasikan pemikiran mengenai informasi yang masuk dalam pikiran mereka, dan bukan sekedar memberikan reaksi semata terhadap informasi – informasi eksternal. Pilihan seseorang dapat menetralisir atau bahkan membalikkan informasi yang masuk.Adi,1994:192 Pada dasarnya ada 3 macam bentuk respon yaitu : 1. Respon masa lalu, yang disebut sebagai respon tanggapan ingatan. 2. Respon masa sekarang yang disebut respon tanggapan imajinatif. 3. Respon masa mendatang yang disebut respon tanggapan antisipatif. Universitas Sumatera Utara Berarti dalam hal ini respon atau tanggapan dinyatakan sebagai reaksi dengan membangun kesan pribadi yang berorientasi pada pengamatan masa lampau, masa sekarang dan masa yang akan datang. Respon tidak lahir begitu saja tetapi melalui proses pengambilan keputusan, terhadap 4 tahapan proses pengambilan keputusan dalam respon yaitu : 1. Kategori primitif yakni obyek atau peristiwa yang diamati dan diisolasi berdasarkan ciri – ciri khusus. 2. Mencari tanda, si pengamat secara tepat memeriksa lingkungan untuk mencapai informasi – informasi tambahan yang mungkin hanya melakukan kategorisasi yang tepat 3. Konfirmasi, yakni terjadinya setelah obyek mendapatkan penggolongan sementara 4. Konfirmasi tuntas dimana pencarian tanda – tanda diakhiri dan respon mulai muncul. Respon seseorang terhadap suatu obyek akan dipengaruhi juga oleh sejauh mana pemahaman terhadap obyek respon tersebut sedangkan respon remaja binaan yakni suatu tanggapan yang diberikan oleh remaja binaan terhadap program pelatihan ketrampilan yang diberikan oleh Panti Sosial Bina Remaja Nusa Putera Tanjung Morawa, yang dapat kita lihat dalam bentuk pengetahuan mereka tentang keberadaan dan keadaan lembaga, sikap Penilaian dan tanggapan terhadap lembaga, Partisipasi Keterlibatan dan pemanfaatan serta penerapan ketrampilan oleh remaja yang mengikuti pelatihan ketrampilan tersebut. Universitas Sumatera Utara 2.3. Remaja dan Remaja Binaan 2.3.1. Remaja