Karakteristik Responden Respon Remaja Binaan Terhadap Program Pelatihan Keterampilan Yang Diberikan Oleh Panti Sosial Bina Remaja "PSBR" Nusa Putera Tanjung Morawa

Dalam bab ini, akan dianalisis data – data yang telah diperoleh melalui wawancara dengan mengunakan kuesioner yang telah disebarkan kepada remaja binaan Panti Sosial Bina Remaja PSBR Nusa Putera, Tanjung Morawa dengan jumlah responden sebanyak 55 orang. Disamping itu, dipergunakan juga hasil observasi untuk analisis data. Data – data yang akan dianalisis meliputi : karakteristik responden, analisis pengetahuan responden terhadap kegiatan PSBR, analisis sikap responden terhadap kegiatan PSBR dan analisis partisipasi responden terhadap kegiatan PSBR.

5.1. Karakteristik Responden

Faktor – faktor personal karakteristik responden merupakan faktor penting yang mempengaruhi penerimaan dan pemanfaatan responden terhadap kegiatan PSBR Nusa Putera Tanjung Morawa. Berikut ini akan dianalisis tabel – tabel yang berisikan data mengenai identitas responden yang meliputi umur, agama, suku, asal daerah, pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua dan tingkat pendidikan terakhir. Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia No Usia tahun F Persentase 1 15 – 19 tahun 21 38,18 2 20 – 24 tahun 31 56,36 3 25 – tahun ke atas 3 5,45 Jumlah 55 100,00 Sumber : Kuesioner 2007 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa mayoritas responden berusia 20 – 24 tahu yaitu sebanyak 31 responden 56,36. Kemudian diikuti oleh yang berusia 15 – 19 tahun yaitu sebanyak 21 responden 38,18, sedangkan yang berusia 25 tahun keatas sebanyak 3 responden 5,45. Data tersebut menunjukkan bahw hampir keseluruhan responden adalah masih dalam usia – usia sekolah yang seharusnya masih menikmati pendididkan baik tingkat SLTP msupun SLTA. Namun, karena faktor ekonomi keluarga, mereka tidak dapat menyelesaikan sekolahnya atau mengalami putus sekolah. Dari wawancara yang dilakukan bersama siswa, perbedaan usia diantara mereka tidak menjadi penghalang dalam hubungan diantara mereka. Tidak jarang perbedaan usia ini menjadi salah satu faktor pendukung ke arah yang positif, misalnya muncul rasa saling menghargai dan menyayangi serta saling membantu diantara sesama remaja binaan tersebut. Adanya perbedaan usia ini juga membuat hubungan persaudaraan diantara mereka semakin kuat. Hal ini nampak dari adanya panggilan “kakak”, “adik” bahkan“bunda” layaknya dalam sebuah keluarga. Panggilan – panggilan seperti inilah yang membuat suasana kehidupan di panti semakin lebih harmonis. Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Agama No Agama F Persentase 1 Islam 39 70,91 2 Kristen Protestan 16 29,09 Universitas Sumatera Utara Jumlah 55 100,00 Sumber : Kuesioner 2007 Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa mayoritas responden beragama islam yaitu sebanyak 39 responden 70,91. Beragama Kristen Protestan sebanyak 16 responden 29,09. Dari penelitian yang dilakukan, perbedaan agama ini bukan menjadi pemecah bagi mereka, akan tetapi menjadi pendorong untuk bersatu melalui sikap saling menghargai. Misalnya, menghargai umat Muslim yang mengadakan sholat dan juga menghargai umat Kristianai yang mengadakan ibadah setiap hari Minggu. Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Suku No Suku F Persentase 1 Melayu 2 3,64 2 Mandailing 4 7,27 3 Nias 4 7,27 4 Karo 4 7,27 5 Jawa 21 38,18 6 Banjar 2 3,64 7 Sunda 1 1,82 8 Batak Toba 17 30,91 Jumlah 55 100,00 Universitas Sumatera Utara Sumber : Kuesioner 2007 Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahw mayoritas responden bersuku jawa yaitu sebayak 21 responden 38,18. Kemudian diikuti oleh suku Batak Toba sebanyak 17 responden 30,91, diikuti oleh suku Mandailing, Nias, dan Karo yang masing – masing sebanyak 4 responden 7,27, diikuti oleh suku Melayu dan Banjar yan masing – masing sebanyak 2 responden 3,64. Responden bersuku Sunda hanya berjumlah 1 responden. Perbedaan suku ini bukan menjadi faktor pemecah, tetapi sebaliknya menjadi faktor pendukung untuk bersatu diantara sesama remaja binaan. Dalam segala kegiatan di dalam panti, mereka tidak pernah menjadikan masalah kesukuan sebagai tolak ukur untuk menentukan suku mana yang lebih baik. Namun sebaliknya, mereka bangga mempunyai saudara dari suku yang berbeda – beda. Tabel 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Daerah No Asal Daerah F Persentase 1 Tebing Tinggi 1 1,82 2 Tapanuli Selatan 5 9,09 3 Deli Serdang 5 9,09 4 Medan 10 18,18 5 Asahan 6 10,91 6 Simalungun 17 30,91 Universitas Sumatera Utara 7 Serdang Bedagai 2 3,64 8 Langkat 2 3,64 9 Sibolga 1 1,82 10 Humbang Hasuhutan 3 5,45 11 Nias 3 5,45 Jumlah 55 100,00 Sumber : Kuesioner 2007 Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa mayoritas responden berasal dari daerah Simalungun yaitu sebanyak 17 responden 30,91. Kemudian diikuti oleh responden yang berasal dari daerah Medan yaitu sebanyak 10 responden 18,18, diikuti dari Asahan yaitu sebanyak 6 responden 10,91, diikuti dari Tapanuli Selatan dan Deli Serdang yaitu masing – masing sebanyak 5 responden 9,09, diikuti dari Humbang Hasuhutan dan Nias yang masing – masing sebanyak 3 responden 5,45, diikuti dari Serdang Bedagai dan Langkat yang masing – masing sebanyak 2 responden 3,64 dan dari daerah Sibolga dan Tebing Tinggi yang masing – masing sebanyak 1 responden 1,82. Tabel 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua No Pekerjaan Orang tua F Persentase 1 Petani 35 63,64 2 Wiraswasta 13 23,63 Universitas Sumatera Utara 3 Pedagang 2 3,64 4 Nelayan 2 3,64 5 Pegawai Swasta 3 5,45 Jumlah 55 100,00 Sumber : Kuesioner 2007 Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa mayoritas pekerjaan orang tua responden adalah petani yaitu sebanyak 35 responden 63,64. Kemudian diikuti oleh wiraswasta sebanyak 13 responden 23,63, diikuti pegawai swasta sebanyak 3 responden 5,45dan untuk pedagang dan nelayan, masing – masing sebanyak 2 responden 3,64. Tabel 6 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Orang Tua No Penghasilan Orang Tuabulan Rp F Persentase 1 500.000 23 41,82 2 500.000 – 750.000 24 43,64 3 750.000 – 1.000.000 6 10,91 Universitas Sumatera Utara 4 1.000.000 2 3,63 Jumlah 55 100,00 Sumber : Kuesioner 2007 Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa mayoritas responden berpenghasilan Rp 500.000 – Rp750.000 tiap bulannya yaitu sebanyak 24 responden 43,64, sedangkan sebanyak 23 responden 41,82 menyatakan bahwa penghasilan orang tua mereka adalah kurang dari Rp 500.000 tiap bulannya dan 6 responden 10,91 menyatakan bahwa penghasilan orang tua mereka tiap bulannya adalah Rp 750.000 – Rp 1.000.000. Hanya 2 responden 3,63 yang menyatakan penghasilan orang tua mereka diatas Rp 1.000.000. Menurut beberapa remaja binaan ini, kondisi tersebut adalah faktor penyebab mereka akhirnya tidak sanggup untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau mengalami putus sekolah. Tabel 7 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir No Tingkat Pendidikan Terakhir F Persentase 1 Tidak Tamat SD 1 1,82 Universitas Sumatera Utara 2 Tamat SD 5 9,09 3 SLTP 16 29,09 4 SLTA 32 58,18 5 Perguruan Tinggi 1 1,82 Jumlah 55 100,00 Sumber : Kuesioner 2007 Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa mayoritas responden tingkat pendidikan terakhirnya adalah SLTA yaitu sebanyak 32 responden 58,18, diikuti oleh SLTP yaitu sebanyak 16 responden 29,09, Tamat SD sebanyak 5 responden 1,82 dan Tidak Tamat SD sebanyak 1 responden 1,82. Dari 55 responden, hanya 1 responden 1,82 yang tingkat pendidikan terakhirnya Perguruan Tinggi. Banyak diantara remaja binaan yang menginginkan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi setelah menamatkan ketrampilannya di PSBR Nusa Putera. Sebagian dari mereka yang ingin melanjutkan pendidikan tersebut mengatakan bahwa mereka akan melanjutkan pendidikan dengan mengandalkan ketrampilan yang mereka dapat melalui PSBR atau dengan kata lain mereka melanjutkan pendidikan sambil bekerja.

5.2. Analisis Pengetahuan Responden Terhadap Kegiatan PSBR Nusa Putera Tabel 8