2.2. Kinerja Perawat dalam Memberikan Asuhan Keperawatan
Berdasarkan hasil analisis observasi kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan yang dilakukan oleh
peneliti menunjukkan bahwa sebagian besar kinerja perawat dalam kategori baik 63, karena masih menjalankan pelayanan yang memuaskan kepada pasien
dengan penuh keikhlasan, karena pelayanan yang baik akan mampu meningkatkan Image citra Rumah Sakit. Seperti yang di kemukakan oleh Kasmir 2003
pelayanan yang baik memiliki ciri antara perwat yang bertanggung jawab,mampu berkomunikasi, mampu memahami kebutuhan pasien dan mampu melakukan
tindakan keparawatan sesuai dengan SOP yang sudah ada. serta melakukan pencatatan dokumentasi menuliskan apa yang telah dilakukan dan melakukan
apa yang telah dituliskan pencatatan inilah yang sangat penting dalam pendokumentasian.tetapi berdasarkan analisis observasi masih ada juga perawat
pelaksana yang kurang memperhatiakn dalam setiap melakukan tindakan keparwatan tidak sesuai dengan SOP yang ada ,kuarang bertanggung jawab dalam
setiap pekerjaan,dan tidak melakukan pencatatan untuk pendokumentasian dengan apa yang telah dilakukan,maka masih ditemukan 37 jumlah perawat yang
bekerja dalam kategori kurang baik.disamping itu dalam melakukan tindakan keperawatan sangat dibutuhkan komunikasi keperawatn professional karena itu
merupakan unsur utama bagi perawat dalam melaksanakan asuhan keperwatan untuk mencapai hasil yang optimal. Menurut Nursalam 2002
Menurut Gibson 1987 yang dikutip dan Ilyas 2001 ada tiga faktor variabel yang mempengaruhi kinerja seseorang yaitu faktor individu, faktor
Universitas Sumatera Utara
psikologi dan faktor organisasi. Faktor individu terdiri dari kemampuan dan keterampilan, latar belakang dan demografis variabel kemampuan dan
keterampilan merupakan faktor utama yang mempengaruhi perilaku dan kinerja individu. Faktor psikologi terdiri dari persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan
motivasi. Variabel ini dipengaruhi oleh keluarga, tingkat sosial, pengalaman kerja sebelumnya dan variabel demografis. Faktor organisasi berefek tidak langsung
terhadap perilaku dan kinerja individu terdiri dan sumberdaya, kepemimpinan, imbalan, struktur dan desain pekerjaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perawat pelaksana yang mempunyai kinerja baik jika dikaitkan dengan karakteristik responden bahwa
pada umumnya perawat berpendidikan D-III Keperawatan. Hal ini disebabkan dengan pendidikan yang cukup, maka perawat pelaksana akan mempunyai
pengalaman dan keterampilan yang baik dan sesuai dengan tuntutan asuhan keperawatan .dan peneliti tidak membahas tentang jenis kelamin karena itu
hanya sebagai data distribusi tentang jumlah frekuensi laki-laki yang sedikit dapat di katakana 1 karena pada saat menyerahkan kuesioner yang dinas
pada saat itu hanya satu orang saja laki-laki. Dan di ruangan yang lain tidan ada yang dinas tapi ,peneliti ingin mengetahui kenerja perawat dalam memberikan
pelayanan yang baik. yaitu memberikan Asuhan Keparawatan. Yang baik. Hal ini kemungkinan juga adanya kemauan yang tinggi dari perawat
terhadap pekerjaannya sesuai dengan misi rumah sakit elisabeth Medan yaitu daya kasih kristus yang menyembuhkan dan tetap rneneruskan pelayanan
penyembuhan Yesus Kristus dengan memberikan pelayanan kesehatan yang seutuhnya kepada seluruh lapisan masyarakat Alkitab.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Pengaruh Imbalan Jasa Dengan Kinerja Perawat Dalam Memberikan Asuhan Keperawatan