Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Pertimbangan Etik Uji Validitas dan Realibilitas

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasional. Rancangan dalam penelitian ini untuk mengidentifikasi pengaruh imbalan jasa dengan kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan secara objektif Notoatmodjo, 1993 yang dilihat dari mulai pengkajian sampai evaluasi di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan 2. Populasi dan Sampel Penelitian 2.1. Populasi Dalam penelitian ini jumlah populasi adalah seluruh perawat yang ada di Rumah Sakit St Elisabeth Medan yang bertugas di ruang rawat inap bagian Internis, bagian Perinatologi dan bagian Bedah yang berjumlah 240 orang perawat data dari bagian personalia.

2.2. Sampel

Penentuan jumlah sampel ini sesuai dengan ketentuan dari Arikunto 2006, yang menjelaskan jumlah populasi 100 orang dapat diambil untuk sampel 10-25, dan pada penelitian ini ditetapkan sebanyak 25, sehingga sampel yang diperoleh yaitu 25 x 240 orang yaitu 60 orang. Metode yang dipakai adalah sampel Kuota Quota sampling yaitu, pengambilan sample ini dilakukan, tidak mendasarkan diri pada jumlah yang sudah ditentukan.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan yang Universitas Sumatera Utara beralamat di Jalan Haji Misbah No.7 Medan. alasan pemilihan lokasi karena di Rumah Sakit Elisabeth Medan belum pernah dilakukan penelitian mengenai pengaruh imbalan jasa dengan kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 02 sd 08 Desember 2009.

4. Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari bagian pendidikan yaitu Dekan Fakultas Keperawatan, selanjutnya mengirim surat tersebut kepada pimpinan Rumah Sakit St. Elisabeth Medan. Setelah mendapat ijin dari Pimpinan Rumah Sakit St. Elisabeth Medan, peneliti telah menjelaskan maksud, tujuan dan prosedur penelitian responden diminta untuk berpartisipasi dalam penelitian yang akan dilakukan selanjutnya peneliti menanyakan kesediaan menjadi responden. Jika perawat tersebut menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian ini maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-haknya. Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama lengkap tetapi hanya mencantumkan inisial nama responden atau memberi kode pada masing-masing lembar kuesioner. Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu saja yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian. Selama proses pengambilan data tidak menimbulkan tekanan psikologis pada responden yang akan diteliti, sehingga tidak menimbulkan efek yang merugikan terhadap responden.

5. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh informasi dari responden peneliti Universitas Sumatera Utara menggunakan alat pengumpul data berupa kuesioner dan lembar observasi. Kuesioner terdiri dari dua bagian yaitu: data demografi responden yang berisi identitas perawat, kuesioner imbalan jasa yang diterima perawat digunakan untuk menilai kinerja perawat.

5.1 Data Demografi Responden

Kuesioner data demografi responden meliputi nama inisial, jenis kelamin, umur, agama, status pernikahan, tingkat pendidikan serta data yang berhubungan dengan karakteristik responden yaitu: lama kerja, umur bekerja dan unit bekerja.

5.2 Imbalan

Kuesioner imbalan jasa perawat terdiri dari 10 pernyataan dengan pilihan jawaban masih kurang diberi nilai 1, cukup diberi nilai 2 dan lebih dari cukup diberi nilai 3. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 30 dan terendah 10. Berdasarkan rumus statistika menurut Sudjana 1992: p = rentangbanyak kelas, dimana p merupakan panjang kelas dengan rentang sebesar 20 selisih nilai tertinggi dan nilai terendah dan banyak kelas 2 imbalan jasa tinggi dan imbalan jasa rendah. Maka didapatkan p=10 dan dikategorikan interval sebagai berikut: 10-20 = imbalan jasa rendah 21-30 = imbalan jasa tinggi

5.3 Kinerja Perawat dalam Memberikan Asuhan Keperawatan

Lembar observasi kinerja perawat terdiri dari 19 kriteria mulai dari pengkajian sebanyak 4 kriteria kriteria nomor 1, 2, 3 dan 4, diagnosa keperawatan 4 kriteria kriteria nomor 5, 6, 7 dan 8, perencanaan 3 Universitas Sumatera Utara kriteria kriteria nomor 9, 10, dan 11, implementasi 5 kriteria kriteria nomor 12, 13, 14, 15 dan 16 dan evaluasi 3 kriteria kriteria nomor 17, 18 dan 19. Bila telah dilakukan sepenuhnya dengan tepat diberi nilai skor 3 dengan memberi tanda check list pada kolom selaluSl, bila dilakukan sepenuhnya namun tidak tepat diberi skor 2 dengan memberi check list pada kolom seringS, bila dilaksanakan hanya sebagian diberi nilai 1 dengan memberi check list pada kolom kadang-kadangKK, dan bila tidak dilaksanakan sama sekali diberi nilai 0 dengan member check list pada kolom tidak dikerjakan sama sekaliT. Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 57, maka dapat dikategorikan atas kelas interval sebagai berikut : 19-38 = Kinerja perawat kurang baik 39-57 = Kinerja perawat baik

6. Uji Validitas dan Realibilitas

Kuesioner imbalan jasa perawat dibuat sendiri oleh peneliti sedangkan lembar observasi kinerja perawat dimodifikasi dari Nursalam 2002. Instrumen imbalan jasa dan kinerja perawat telah dilakukan uji validitasrealibilitas untuk mengetahui seberapa besar derajat atau kemampuan alat ukur untuk mengukur secara konsisten sasaran yang diukur. Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memberikan hasil yang relatif sama bila digunakan beberapa kali pada kelompok subjek yang sama Azwar, 2003. Uji validitas internal dilakukan untuk melihat ada tidaknya kesesuaian antara bagian-bagian instrument secara keseluruhan. Uji validitas internal di lakukan dengan analisa butir yaitu Universitas Sumatera Utara mengkorelasikan skor tiap pertanyaan dengan skor totalnya. Uji validitas kedua instrumen untuk imbalan jasa dan kinerja perawat dilakukan pada 20 orang responden di Ruang PIA dan ICU Rumah Sakit St. Elisabeth Medan. Responden yang digunakan sebagai ujian instrumen berbeda dengan responden yang digunakan untuk sampel penelitian. Uji validitas kedua instrumen tersebut dilakukan dengan cara Cronbach, dengan hasil uji seluruhnya valid Lampiran 2. Cronbach 1970 dalam Azwar 2003 menjelaskan bahwa dengan menggunakan responden 20 orang maka uji instrumen apabila koefisien validitas lebih besar dari 0,468 Lampiran 7. Untuk menguji kehandalan data maka dilakukan uji reliabilitas data. uji reliabilitas data diperoleh koefisien reliabilitas yaitu 0,965 Lampiran 2. Ini menunjukkan data yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel, sesuai dengan pendapat Poiit dan Hunger 1995 bahwa instrumen penelitian dinyatakan reliabel handal jika memiliki nilai reliabilitas lebih besar dari 0,70.

7. Pengumpulan data