Penambah digolongkan menjadi dua macam yaitu : penambah samping dan penambah atas. Penambah samping merupakan penambah yang dipasang
disamping coran, dan langsung dihubungkan dengan saluran turun dan pengalir, sangat efektif dipakai untuk coran ukuran kecil dan menengah. Penambah atas
merupakan penambah yang dipasang diatas coran, biasanya berbentuk silinder dan mempunyai ukuran besar. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar 2.26.
Gambar 2.26 Penambah samping dan penambah atas.
2.10 Pasir Cetak
2.10.1 Syarat- syarat pasir cetak
Pasir cetak yang baik harus memenuhi syarat – syarat sebagai berikut : 1.
Mempunyai sifat mampu bentuk sehingga mudah dalam pembuatan dengan kekuatan yang cocok , sehingga cetakan yang dihasilkan tidak
rusak karena digeser, tahan menahan logam cair yang dituang ke dalamnya.
2. Permeabilitas yang cocok. Udara dalam cetakan waktu penuangan harus
dikeluarkan melalui rongga-rongga diantara butiran pasir.
Universitas Sumatera Utara
3. Distribusi besar butir yang cocok. Permukaan coran diperhalus kalau coran
dibuat dalam cetakan yang berbutir halus. Tetapi kalau putiran pasir terlalu halus, gas dicegah keluar dan membuat cacat, yaitu gelembung udara.
Distribusi besar butir harus cocok mengingat dua syarat yang tersebut di atas.
4. Tahan terhadap temperatur logam yang dituang.
5. Komposisi yang cocok. Butir pasir bersentuhan dengan logam yang
dituang mengalami peristiwa kimia dan fisika karena logam cair mempunyai temperatur yang tinggi. Bahan-bahan yang tercampur yang
mungkin menghasilkan gas atau larut dalam logam adalah tidak dikehendaki.
6. Mampu dipakai kembali.
7. Pasir harus murah.
Temperatur penuangan beberapa logam dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 2.2 Temperatur penuangan untuk beberapa coran. Macam Coran
Temperatur Tuang C
Paduan ringan 650 – 750
Brons 1100 – 1250
Kuningan 950 – 1100
Besi Cor 1250 – 1450
Baja Cor 1500 – 1550
Sumber : Chijiiwa Kenji, Prof. Ir. Tata Surdia M. S. Met. E, Teknik Pengecoran Logam, Cetakan Kesembilan, PT. Pradnya Paramita, Jakarta 2006, hal 109
Universitas Sumatera Utara
2.10.2 Macam- Macam Pasir Cetak
Pasir cetak yang paling lazim dipakai adalah pasir gunung, pasir pantai, pasir sungai, dan pasir silica yuang disediakan alam. Beberapa dari pasir tersebut
dipakai begitu saja dan yang lain dipakai setelah dipecah menjadi butir-butir dengan ukuran yang cocok. Kalau pasir mempunyai kadar lempung yang cocok
dipakai, dan bersifat adhesi maka pasir tersebut hanya dipakai begitu saja, sedangkan kalau sifat adhesinya kurang, maka perlu ditambah lempung kepada
pasir tersebut. Kadang-kadang berbagai pengikat dibutuhkan juga disamping lempung . Umumnya pasir yang mempunyai kadar lempung dibawah 10 sampai
20 mempunyai adhesi yang lemah dan baru dapat dipakai setelah ditambahkan persentase lempung secukupnya.
Pasir silika SiO
2
merupakan pasir yang terbaik karena dapat menahan temperatur tinggi tanpa terurai atau leleh. Pasir silika harganya murah dan
mempunyai umur yang panjang untuk berbagai pengecoran. Bentuk dan ukuran bermacam-macam hingga dapat disesuaikan dengan kebutuhannya. Tetapi
kerugiannya adalah mempunyai koefisien muai yang tinggi dan cenderung untuk ikut bersatu menempel dengan logam. Disamping itu pasir ini banyak
mengandung debu dan oleh karenanya membahayakan kesehatan kerja. Disamping pasir silika dapat juga dipakai pasir zirkon ZrSiO
2
yang berwarna kuning gading dan kegunaaan utama adalah untuk coran dan bagian
permukaan rongga cetakan. Sifat-sifat yang dimiliki adalah konduktivitas panas yang tinggi dan halus, refractory yang baik dan berat jenisnya tinggi, disamping
itu tidak meleleh bersama logam cair not fusing.
Universitas Sumatera Utara
Ukuran pasir grain size menentukan pula dimana sebaiknya dipakai. Untuk ukuran benda kerja yang kecil dan bentuknya liku-liku maka pasir ukuran
kecil harus dipergunakan supaya bentuk detail dari benda kerja dapat sempurna diperoleh, sedangkan makin besar benda yang harus dicor, maka makin besar pula
ukuran pasir yang harus dipakai, karena makin besar ukuran pasir makin memudahkan gas-gas terbentuk keluar, disamping ketelitian dan permukaan yang
dicapaipun tidak terlalu tinggi. Suatu bentuk yang tidak teratur serta tajam dari butir-butir pasir lebih disukai untuk pembuatan cetakan, karena hal ini menjamin
ikatan yang lebih kuat dari suatu butir pasir lainnya hingga cetakan menjadi kuat dalam menahan tekanan logam cair yang dicorkan.
Pasir yang digunakan untuk pengecoran sproket conveyor untuk kebutuhan di PT. Mahakarya Inti Buana adalah pasir silika SiO
2
seperti terlihat pada gambar 2.27.
Gambar 2.27 Pasir silika SiO
2
.
2.10.3 Susunan Pasir Cetak