3.6 Tegangan Yang Terjadi Pada Sproket Conveyor
Tegangan yang terjadi pada sproket conveyor dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Tegangan geser pada sproket conveyor :
s
=
3
16
s
d T
................................................. Literatur 2, hal 7
s
=
3
143 ,
775 .
401 16
s
= 5,0011
2
mm kgf
Untuk pemilihan bahan perlu ditentukan kekuatan tarik dari bahan yang dirancang.
s
=
2 1
Sf Sf
t
............................................... Literatur 2, hal 8
Maka :
t
=
s
2 1
Sf Sf
= 5,0011 x 6 x 2 =
60,0132
2
mm kgf
3.7 Material Untuk Sproket Conveyor
Disamping pengetahuan tentang proses pembuatan sproket conveyor, pemahaman dan pengetahuan tentang bahan material yang akan digunakan untuk
sproket conveyor sangat penting, sifat fisik, cara permesinan, cara pemberian bentuk dan daya guna berbagai jenis bahan sangat beraneka ragam.
Universitas Sumatera Utara
Sifat-sifat dari material sproket conveyor yang diinginkan adalah sebagai berikut :
1. Memiliki kekerasan dan kekuatan yang tinggi
2. Tahan terhadap gesekan
3. Tahan terhadap keausan
Dalam hal ini, untuk bahan material sproket conveyor adalah menggunakan baja karbon untuk konstruksi mesin S55C dengan kekuatan tarik 66
2
mm kgf
.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
PEMBUATAN CETAKAN
4.1
Pemilihan Pola
Pembuatan pola merupakan langkah awal untuk membuat cetakan yang digunakan untuk menuang cairan logam. Pola yang digunakan adalah pola kayu.
Pola kayu dipilih karena cepat pembuatannya. Pengolahannya mudah dan harganya murah.
1. Bahan Pola
a. Kayu
Pemilihan kayu sebagai bahan pola dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1 Ringan.
2 Mudah dibentuk.
3 Tidak keras.
4 Tidak bengkok apabila kering.
5 Mudah didapat.
6 Harga beli terjangkau.
Dari faktor diatas diambil kesimpulan bahan pola diambil dari kayu jelutung b.
Bahan tambahan 1
Cat dempul digunakan untuk menutupi pori-pori pattern.
Universitas Sumatera Utara
2 Bahan stipcote 7019 yang fungsinya sebagai dinding pemisah antara kayu
dan cetakan. Jenis pola yang dipilih dalam pembuatan sproket conveyor adalah pola
setengah. Pola setengah dibuat untuk membuat cetakan dimana kup dan dragnya simetri terhadap permukaan pisah, disamping itu kecuali tambahan penyusutan,
tambahan penyelesaian mesin dan kemiringan pola kadang – kadang dibuat menjadi satu dengan telapak inti.
4.2 Penentuan Tambahan Penyusutan
Tambahan penyusutan untuk baja cor kita peroleh dari tabel 2.1 yang kemudian ditambah dengan tambahan penyelesaian mesin yang diperoleh dari
gambar 4.1.
Gambar 4.1 Tambahan penyelesaian mesin untuk coran baja
4.3 Ukuran Pola