ukuran akibat pertimbangan tambahan penyusutan, tambahan penyelesaian dengan mesin. Penetapan kup, drag dan permukaan pisah adalah hal yang paling
penting untuk mendapatkan coran yang baik. Dalam hal ini dibutuhkan pengalaman yang luas dan pada umumnya harus memenuhi ketentuan ketentuan
antara lain: 1.
Pola harus mudah dikeluarkan dari cetakan. 2.
Sistem saluran harus dibuat sempurna untuk mendapatkan aliran logam cair yang optimum.
3. Permukaan pisah lebih baik hanya satu bidang, permukaaan pisah yang
terIalu banyak akan menghabiskan terlalu banyak waktu dalam proses.
2.8.1 Macam – Macam Pola
Pola mempunyai berbagai macam bentuk. Pada pemilihan macam pola, harus diperhatikan produktivitas, kualitas coran dan harga pola.
1. Pola pejal yaitu pola yang biasa dipakai, dimana bentuknya hampir serupa
dengan bentuk coran. Pola pejal ini terdiri dari: a.
Pola tunggal. Bentuknya serupa dengan corannya, disamping itu kecuali tambahan penyusutan, tambahan penyelesaian mesin dan kemiringan pola
kadang kadang dibuat menjadi satu dengan telapak ini. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar 2.12.
Gambar 2.12 Pola tunggal.
Universitas Sumatera Utara
b. Pola belahan. Pola ini dibelah ditengah untuk memudahkan pembuatan
cetakan. Permukaan pisahnya kalau mungkin dibuat satu bidang. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar 2.13.
Gambar 2.13 Pola belahan. c.
Pola setengah. Pola ini dibuat untuk membuat cetakan dimana kup dan dragnya simetri terhadap permukaan pisah. Untuk lebih jelasnya, dapat
dilihat pada gambar 2.14.
Gambar 2.14 Pola setengah. d.
Pola belahan banyak. Pola dibagi menjadi tiga atau lebih untuk memudahkan penarikan dari cetakan dan penyederhanaan pemasangan
inti. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar 2.15.
Gambar 2.15 Pola belahan banyak.
Universitas Sumatera Utara
2. Pola pelat pasang. Merupakan pelat dimana pada kedua belahnya ditempelkan pola demikian juga saluran turun pengalir, saluran masuk, dan penambah,
biasanya dibuat dari logam atau plastik. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar 2.16.
Gambar 2.16 Pola pelat pasangan. 3. Pola pelat kup dan drag. Pola diletakkan pada dua pelat demikian juga saluran
turun, pengalir, saluran masuk, dan penambah. Pelat tersebut adalah pelat kup dan drag. Kedua pelat dijamin oleh pena agar bagian atas dan bawah dari
coran menjadi cocok. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar 2.17.
Gambar 2.17 Pola pelat kup dan drag. Setelah melihat berbagai macam-macam bentuk pola maka penulis
mengambil kesimpulan, Pola yang digunakan untuk pembuatan sproket conveyor untuk kebutuhan di PT. Mahakarya Inti Buana adalah pola setengah.
Universitas Sumatera Utara
2.8.2 Penentuan Penambahan Penyusutan