Gambar 2.29 Pengikat khusus inti resin dan air kaca.
2.11 Peleburan Logam
2.11.1 Dapur Induksi
CV. Baja Pertiwi menggunakan dapur induksi untuk menghasilkan baja. Dapur induksi mempunyai prinsip transformator yaitu arus bolak-balik dapat
ditransformatorkan atau dapat mengubah tenaga arus bolak-balik dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang rendah dengan arus yang tinggi.
Dapur induksi mempergunakan tiga kumparan dengan mempergunakan arus berputar. Inti tidak dipergunakan pada dapur ini dan sebagai ganti inti
dipergunakan cairan baja. Dapur ini mengunakan arus liar yang kuat yang dialirkan ke dalam cairan baja untuk dirubah menjadi panas, sehingga panas yang
dihasilkan dapat digunakan untuk melebur baja. Kesukaran yang timbul dalam menggunakan dapur adalah merubah frekuensi tinggi menjadi frekuensi terbatas
atau rendah. Lilitan primer terbuat dari tembaga yang dibuat berlubang untuk aliran air pendingin.
Dinding dapur ini terbuat dari campuran asbes dengan semen dan untuk dapur muatan 1 ton terbuat dari kayu berlapis asbes atau bahan non magnet yang
tidak panas karena arus listrik. Dapur ini dilengkapi dengan mekanik pengungkit agar mudah mengeluarkan isi dapur setelah selesai proses pembuatan baja.
Universitas Sumatera Utara
Cara kerja dapur induksi sebagai berikut. Pertama sekali dilakukan pengisian dapur dengan baja rongsokan setelah terlebih dahulu dipilih dan
diketahui campuran unsur-unsurnya karena pada waktu proses berlangsung sangat sukar untuk mengadakan analisa kimianya disebabkan proses didalam dapur
waktunya sangat pendek 20 menit. Setelah bahan-bahan dimasukkan arus
listrik frekuensi tinggi mengalir ke lililtan primer sehingga didapat arus liar yang kuat dan seterusnya dialirkan kemuatan bahan yang akan menimbulkan panas
karena tahanan di dalam dapur. Panas yang timbul di dalam dapur digunakan untuk melebur logam dan setelah terjadi pencairan di dalam dapur, pemanasan
tetap dilakukan sampai pada temperatur yang diinginkan untuk pengeluaran baja yang diproses yang digunakan untuk dioksida cairan baja. Sewaktu pencairan baja
terjadi terak cair dan bahan-bahan non metal berada disebelah atas timbul ke bagian atas cairan dan terak cair dan non metal cair yang timbul ke atas
dikeluarkan dari dalam dapur. Di dalam dapur ini terak cair tidak dapat diyakini tidak sempurna menutupi cairan sehingga kemungkinan dapat timbul oksidasi
pada cairan. Untuk mencegah terjadinya oksidasi pada cairan baja didalam dapur, maka pada permukaan cairan dimasukkan gas reduksi. Setelah proses di dalam
dapur selesai, maka baja cair dikeluarkan dari dalam dapur yang ditampung oleh ladel untuk dibawa ke tempat penyelesaian selanjutnya. Untuk lebih jelasnya,
dapat dilihat pada gambar 2.30.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.30 Tanur induksi jenis krus.
2.12 Penuangan Logam Cair