beroksidasi kecuali bila dipenuhi beberapa persyaratan tertentu. Untuk mengendalikan kadar posfor perlu dipilih tingkatan besi bekas yang tepat.
Posfor mengurangi kelarutan karbon dan memperbanyak sementit, akibatnya besi menjadi keras dan rapuh.
5.5 Penuangan Logam Cair
Cairan logam yang telah dikeluarkan dari tanur diterima di dalam ladel dan dituangkan ke dalam cetakan. Sebelum dituangkan ladel cairan logam diberi
bahan pengikat terak untuk mengikat terak yang terkandung dalam cairan logam tersebut sehingga tidak masuk ke dalam cawan tuang. Dengan cara mengikat atau
mengumpulkan kotoran yang terdapat di dalam cairan logam seperti sisa karat dari bahan baku. Penuangan dilakukan pada temperatur ideal yaitu 1550
C.
5.6 Kecepatan dan Waktu Penuangan
Untuk hasil pengecoran yang baik perlu diperhatikan waktu penuangan dan kecepatan penuangan. Kecepatan penuangan juga dapat diatur sedemikian
rupa untuk mencegah perubahan suhu yang drastis karena dapat menyebabkan cacat coran seperti retak-retak dan keropos.
Untuk menghitung waktu penuangan dapat digunakan rumus sebagai berikut ini :
v =
h g
c
2
............................................ Literatur 1, hal 71 Dimana :
c = koefisien aliran dan untuk aliran rumit 0,5 – 0,6 dan untuk saluran sederhana 0,9 – 1,0. diambil 0,95
g = percepatan grafitasi bumi 9,81
2
s m
Universitas Sumatera Utara
h = tinggi saluran turun 0,4 m Maka dengan menggunakan rumus di atas kecepatan penuangan adalah :
v =
h g
c
2
=
4 ,
81 ,
9 2
95 ,
= 2,66
s m
Waktu penuangan adalah lamanya penuangan untuk menuangkan logam cair. Waktu penuangan diperoleh dari grafik pada gambar 5.1 yang ditentukan
berdasarkan hubungan antara berat tuang, tebal coran dan waktu penuangan. Dari grafik di bawah ini diperoleh bahwa waktu tuang adalah 17 detik.
Gambar 5.1 Hubungan antara waktu dan berat tuang baja cor t : tebal coran
Sumber : Prof Ir Tata Surdia M S Met E, Prof Dr Kenji Chijiwa, Teknik Pengecoran Logam, Penerbit PT Pradya Paramita, Jakarta 1986, hal 74
Universitas Sumatera Utara
5.7 Pembongkaran coran
Setelah penuangan dilakukan, maka cetakan dibiarkan selama 12 jam untuk membiarkan coran membeku. Pasir harus disingkirkan dari rangka cetakan
dan dari coran, kemudian saluran turun, saluran masuk, penambah dipisahkan dari coran dan permukaan coran dibersihkan. Semua pekerjaan ini dilakukan secara
mekanik atau dengan tangan, tetapi dianjurkan agar sebanyak mungkin pekerjaan itu dilakukan secara mekanik. Proses pengerjaan ini dibagi menjadi dua macam,
pertama penyingkiran pasir cetak dan pasir inti sebanyak mungkin dari coran dan dari cetakan dan kedua adalah proses pemahatan untuk menyingkirkan pasir yang
masih melekat pada coran. 1.
Memisahkan coran dari cetakan. Dalam hal ini kup diangkat dengan pengangkat, coran diambil dengan cara
membalikkan drag. Setelah itu kup dan drag dipindahkan untuk proses berikutnya,.
2. Menyingkirkan pasir dan pembersihan permukaan coran.
Penyingkiran pasir dan pembersihan permukaan coran dilakukan dengan semprotan mimis. Coran diletakkan pada mesin putar atau digantung pada
gantungan yang ditempatkan dalam kabinet dan kemudian pasir disingkirkan dengan menembakkan mimis baja, atau potongan kawat dari
atas dan dari samping kabinet, dengan mengatur penembakkan yang lebih lama maka permukaan coran akan dibersihkan. Kemudian dilakukan
proses permesinan dengan tujuan mendapatkan ukuran yang sesuai dengan gambar teknik atau ukuran yang diinginkan. Pekerjaan ini
dilakukan yaitu penggerindaan dan pembubutan.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan perhitungan dari bab-bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Bahan yang digunakan untuk pengecoran sproket conveyor ini adalah baja
karbon untuk konstruksi mesin S 55 C dengan kekuatan tarik 66
2
mm kgf
. Dengan unsur kimia sebagai berikut :
a. Karbon
: 0,58 b.
Posfor : 0,030
c. Sulfur :
0,035 d.
Mangan : 0,90
e. Silikon
: 0,35 f.
Besi : 98,105
2. Komposisi pada metal cair pada saat peleburan adalah sebagai berikut :
a. Karbon
: 0,50 b.
Posfor : 0,030
c. Sulfur
: 0,035 d.
Mangan : 0,88
e. Silikon
: 0,26 f.
Besi : 98,105
Universitas Sumatera Utara