luas saluran turun, dan saluran masuk lebih besar dari luas saluran pengalir. Hal aliran logam cair masuk ke dalam cetakan.
ya kalau terlalu dalam cawan tuang akan terlalu banyak sehingga tidak ekonom
ang yang biasanya dipergunakan dapat dilihat dari gamb
Gambar 4.5 Cawan Tuang
n ameter
saluran turun
g + 0,5 . 40 + 40 + 40 + 1,5 . 40 mm
. 40 mm ini untuk memudahkan
4.5.2 Cawan Tuang
Cawan tuang atau corong dengan saluran tuang dibawahnya. Cawan tuang harus mempunyai konstruksi yang dapat menyaring kotoran atau terak yang
terdapat dalam logam cair dari ladel. Oleh karena itu cawan tuang tidak boleh terlalu dangkal. Sebalikn
is. Ukuran cawan tu ar 4.5.
Panjang = 6d + 0,5d + d + d + 1,5.d
Dima a : D
adalah di
Panjan = 6 . 40
Panjang = 400 mm
Lebar = 4 . d
Lebar = 4
= 160
mm Kedalaman
Universitas Sumatera Utara
Yang terdalam = 5 . d = 5 . 40 mm = 200 mm . d = 4,5 . 40 mm = 180 mm
snya, dapat dilihat pada gambar 4.6. Pada perencanaan ini trapesium dengan perbandingan ukuran seperti pada
gambar berikut : Luas pengalir = 2512 mm
2
Yang terdangkal = 4,5
4.5.3 Sistem Pengalir
Sistem pengalir biasanya mempunyai irisan seperti trapesium atau setengah lingkaran. Pengalir lebih baik sebesar mungkin untuk melambatkan
pendinginan coran logam cair, akan tetapi bila terlalu besar akan tidak ekonomis. Untuk lebih jela
pengalir dibuat berbentuk
Gambar 4.6 Sistem pengalir Dari gambar dapat dihitung ukuran penampang pangalir yaitu :
L = 2
1
p
[A + 3 + A - 3] = 2512 mm
2
.... Literatur 3, hal 123
2
A = A = 2512 mm
2
2512 = 50,2 mm
Universitas Sumatera Utara
4.5.4 Saluran Masuk
Saluran masuk dibuat dengan irisan yang lebih kecil dari pada irisan pengalir, agar dapat mencegah kotoran masuk dalam rongga cetakan. Bentuk
irisan saluran masuk biasanya berbentuk bujur sangkar, trapesium atau setengah lingkaran, yang membesar ke arah rongga cetakan untuk mencegah terkikisnya
cetakan. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar 4.7. Luas saluran masuk = 5024 mm
Jumlah saluran masuk yang saluran masuk yang direncanakan dua buah, maka a masuk mempunyai luas :
2
masing-masing salur n A
sm
=
2
sm
L
= 2
5024
A
sm
= 2512 mm
Gambar 4.7 Saluran Masuk Saluran masuk yang direncanakan berbentuk bujur sangkar, maka ukuran sisi-sisi
dari saluran masuk adalah : A
sm
= s . s
2
s =
sm
A s
= 2512 = 50,2 mm
Universitas Sumatera Utara
4.6 Saluran Penambah