PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA ANALISA DAN KONSEP GAMBAR PERANCANGAN KESIMPULAN HASIL PERANCANGAN

8

1.8 Sistematika Laporan

BAB I. PENDAHULUAN

Berisikan secara garis besar tentang kajian latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan maksud perancangan, batasan proyek, dan pendekatan perancangan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan tinjauan-tinjauan dan studi banding umum rancangan proyek mixed-use shopping mall and office.

BAB III. ANALISA DAN KONSEP

Analisa berisikan tentang kondisi tapak, analisa bangunan, analisa fungsional, kebutuhan ruang, sirkulasi, dan juga program ruang yang diperlukan. Sedangkan konsep berisikan tentang konsep-konsep perancangan dalam rancangan, seperti konsep pembentukan fasad, konsep vegetasi, konsep struktur, konsep sirkulasi site, dan konsep pencapaian site.

BAB IV. GAMBAR PERANCANGAN

Berupa gambar-gambar kerja hasil dari rancangan arsitektur, dan merupakan hasil desain dari proyek.

BAB V. KESIMPULAN

Berisikan tentang kesimpulan-kesimpulan dari rancangan ini. Universitas Sumatera Utara 9

BAB II DESKRIPSI PROYEK

Universitas Sumatera Utara 10

BAB II DESKRIPSI PROYEK

2.1 Tinjauan terhadap Kota Binjai

Kota Binjai merupakan salah satu kota yang tengah berkembang di provinsi Sumatera Utara, Indonesia.Kota Binjai terletak 22km dari Kota medan, yang merupakan ibukota dari provinsi Sumatera Utara. Pada jaman dahulu, Kota Binjai berstatus sebagai daerah tingkat II, bukanlah sebuah kota. Akan tetapi, dikarenakan kepadatan penduduk yang terus menerus meningkat, dan tingkat ekomoni yang semakin tinggi buat ukuran daerah tingkat II dan kayanya akan hasil komoditas asli menjadikan kota Binjai sebagai salah satu kota besar di Sumatera Utara. Kota Binjai berbatasan secara langsung dengan Kabupaten Langkat di sebelah barat dan utara, serta berbatasan dengan Deli Serdang di sebelah timur dan selatan. Kota Binjai juga merupakan salah satu Kota yang termasuk dalam pembangunan Mebidangro, yang didalam pembangunan tersebut meliputi kota Medan, Kota Binjai, Deli serdang dan kabupaten Karo. Gambar 2.1 Peta Kota Binjai dari Kota Medan sumber : diunduh dari google map Mebidangro menekankan pembangunan yang merata pada kota-kota yang terlibat, sehingga kota-kota lain tersebut bukan hanya menjadi kota yang menopang keberlangsungan dari Kota Medan, melainkan kota-kota tersebut masing-masing mampu meningkatkan kualitas penduduk dan ekonominya. Universitas Sumatera Utara 11 Kota Binjai merupakan sebuah Kota yang memilki kawasan yang strategis, yaitu sebagai Kota yang menjadi pintu masuk ke Kota Medan apabila perjalanan ditempuh dari Aceh. Kota Binjai dan Medan, dihubungkan melalui jalan lintas sumatera, dimana jalan tersebut menghubungkan Kota Medan, Kota Binjai, dan Aceh melalui jalan darat. Di jalan ini banyak terdapat truk-truk pengangkutan, sehingga jalan yang merupakan jalan penghubung satu-satunya ini kerap dilanda kemacetan. Kota Binjai sejak dahulu telah dijuluki sebagai Kota rambutan, hal tersebut dikarenakan Kota Binjai terkenal akan hasil rambutannya sejak jaman dahulu, yang sampai sekarang juga diakui kualitasnya oleh berbagai pelosok daerah di Indonesia. Gambar 2.2. Peta Binjai Timur sumber : diunduh dari google map Gambar 2.3. Peta lokasi site sumber : diunduh dari google map Universitas Sumatera Utara 12

2.2 Deskripsi Umum Proyek

1. Fungsi Bangunan : Mixed use shopping mall and office 2. Status proyek : Fiktif 3. Pemilik proyek : Pemerintah kota Binjai 4. Lokasi : Jln. Ikan Paus 5. Luas lahan : 15.816,6 m² 6. Batasan site : Pada sebelah utara, site berbatasan dengan jalan Tjut Nyak Dhien, pada sebelah selatan dan barat site berbatasan dengan jalan lintas sumatera, dan pada sebelah timur site berbatasan dengan jalan Ikan Hiu.

2.3 Terminologi Judul

Judul dari proyek ini adalah “mixed-use shopping mall and office. Berikut merupakan penjelasan terhadap judul kasus proyek :  Mixed-use, berasal dari 2 suku kata, yaitu mix dan use. Mix berarti campuran, atau berbagai hal yang di campur aduk menjadi satu, juga bisa memiliki arti tumpang tindih. Sedangkan use memiliki arti pemakaian. Dengan kata lain, mixed-use berarti bahwa terdapat lebih dari 1 fungsi pada satu rancangan satu tempat, yang dimana penggabungan fungsi-fungsi yang berbeda tersebut bisa dalam satu massa. Jika multi massa, bisa dihubungkan dengan sky-cross, jembatan, atau sky-bridge, dll. Contohnya adalah judul rancangan, yaitu mixed-use antara shopping mall dengan office. Universitas Sumatera Utara 13  Shopping, berasal dari suku kata shop, yang memiliki arti toko retail. Shopping sendiri memiliki arti “kegiatan berbelanja” terhadap suatu barang atau jasa.  Mall dalam rancangan, berarti bahwa sebuah bangunan besar yang terhubung satu sama lainnya, yang dimana didalamnya umumnya terdapat fungsi retail dan tempat makan seperti restoran.  Office, merupakan kantor. Kantor office di rancangan ini merupakan tipe kantor sewa dengan sistem menyewa tempat dengan perlantai per area office leasing space. Dengan kata lain, office atau kantor merupakan tempat yang menyewakan spacenya untuk penggunaan sebagai kantor, yang disewakan kepada penyewa baik dengan per space, maupun perlantai. Jadi, mixed-use shopping mall and office merupakan sebuah rancangan multi fungsi pusat perbelanjaan yang dihubungkan dengan sky-cross yang dimana di salah satu bangunan shopping mall tersebut terdapat gedung kantor sewa. Universitas Sumatera Utara 14 2.4. Tinjauan umum dari Shopping Mall 2.4.1 Tinjauan umum dari shopping mall

2.4.1.1 Pengertian Dari Shopping Mall

Shopping mall, pada umumnya berarti bahwa:  Shopping, berasal dari suku kata shop, yang mempunyai arti dari “toko” atau “retail”, dengan tambahan –ing, maka shopping berarti berbelanja, atau membeli barang-barang yang merupakan keperluan, baik itu keperluan primer, sekunder, maupun tersier.  Mall dalam rancangan, berarti bahwa sebuah bangunan besar yang terhubung satu sama lainnya, yang dimana didalamnya umumnya terdapat fungsi retail dan tempat makan seperti restoran. Jadi, secara judul, shopping mall berarti bahwa sebuah rancangan dari pusat perbelanjaanshopping mall yang dimana dihubungkan oleh sky-cross antar bangunannya, dan umumnya terdapat fungsi retail yang banyak dan tempat makan seperti restoran. Shopping mall memiliki berbagai pengertian yang berbeda- beda dari berbagai ahli dan pakar. “Shopping mall is a group of retail and other commercial establishments that is planned, developed, owned, and manage as a single property. On-site parkng is provided. The mall ’s size and orientation are generally determined by the market characteristics of the trade served area by the mall. The two main configuration s of shopping malls are malls and open-air strip mall s.” International Council Of Shopping Center. Hal tersebut Universitas Sumatera Utara 15 memiliki arti, yaitu “shopping mall adalah kelompok ritel dan komersial lainnya yang perencanaan dan manajemennya direncanakan, dikembangkan, dimiliki dan diatur sebagaimana mestinya sebagai sebuah property yang utuh. Juga tersedia tempat parkir di shopping mall. Ukuran dari shopping mall dan orientasi nya ditentukan oleh pasar di lokasinya tersebut. Dua konfigurasi yang utama dari shopping mall ini adalah mall dan pusat yang terbuka. Menurut Nadine Beddington, shopping mall merupakan sebuah rancangan, “yang dimana didalamnya terdapat unit-unit retail yang disewakan kepada penyewa individual, yang dimana pengawasannya diawasi oleh pengelola yang bertanggung jawab penuh atas shopping mall tersebut, dan pengelolaannya bersifat terpusat ”.Nadine Beddington, Design for Shopping Centres, 1982. Dan berikut merupakan pernyataan mengenai arti shopping mall lainnya menurut Victor Gruen, “Sebuah tempat yang bersifat komersial yang merupakan suatu wadah untuk pedagang yang diatur oleh pengelola, yang dimana memberikan layanan dan service untuk kebutuhan social dan ekonomi masyarakat, tetapi melibatkan perencanaan dan perancangan yang matang yang bersifat untuk mendapatkan keuntungan yang besar . Universitas Sumatera Utara 16

2.4.1.2 Klasifikasi Pusat Perbelanjaan Shopping Mall

Klasifikasi dari shopping mall dapat dibedakan atas beberapa kategori yang berbeda, yaitu: 1. Berdasarkan jenis barang yang dijual, yaitu: a. Convenience store Convenience store, atau dalam bahasa Indonesianya merupakan mini- market, umumnya berukuran kecil, dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat. Convenience store dapat dengan mudah ditemui di berbagai titik-titik tempat, seperti pinggiran jalan, daerah-daerah komersial, perumahan, dll. Convenience store bersifat lokal dan tradisional, dan di dalam bisa ditemukan beragam produk, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun kebutuhan tambahan. b. Demand store Demand store, merupakan jenis retail, yang dibuka akibat tingginya permintaan akan suatu produk. Misalnya toko yang menjual merchandise dan barang-barang fashion yang dibuat sendiri oleh artis- artis, dll. c. Impulse store Yaitu retail yang menjual barang- barang “khas: dengan harga yang mahal atau disebut juga barang mewah. Penjualan seperti ini bertujuan untuk menarik para consumer untuk membeli dan menimbulkan niat consumer untuk memiliki barang-barang tersebut. Dengan kata lain, consumer yang membeli barang tersebut akan merasa bangga, karena mereka sanggup membeli barang tersebut. 2. Berdasarkan variasi barang yang ditawarkan, maka pusat perbelanjaan dapat dibagi atas: Universitas Sumatera Utara 17 a. Specialty Store Merupakan jenis retail yang menjual sesuatu barangjasa yang bersifat umum atau tertentu saja. Tetapi barang yang dijual terdapat beragam merek. b. Variety Shop merupakan retail yang menjual beragam produk dengan harga yang murah. Pada umumnya, barang-barang yang dijual berupa makanan, minuman, produk hygiene, peralatan-peralatan, maupun elektronik. Barang yang dijual di variety shop umumnya merupakan harga yang tidak dapat berubah lagi . 3. Jika dilihat dari luas area pelayanan U.I.I standar “shopping centers, planning, development administration, edgar lion P.Eng” : a. Pusat perbelanjaan regional, yaitu pusat perbelanjaan dengan luas area antara 27.890 – 74.000m². Pusat perbelanjaan ini terletak di lokasi yang strategis, yaitu lokasi pusat retail, lokasi pusat rekreasi maupun seni. Skala pelayanan yang dilayanni pada pusat perbelanjaan regional ini adalah berkisar sekitar 150.000 – 400.000 penduduk. Dikarenakan area cakupan dari pusat perbelanjaan ini yang besar, maka mall ini kebanyakan menjual produk-produk mewah untuk mendapat keuntungan yang lebih, hal tersebut dikarenakan biaya maintenance yang tinggi daari pusat perbelanjaan ini. Namun, juga terdapat retail- retail yang umum menjual produk-produk dengan harga diskon yang besar. b. Pusat perbelanjaan komunitas, yaitu pusat perbelanjaan dengan luas area antara 9.290 – 23.225m². pusat perbelanjaan ini terletak di lokasi mendekati pusat kota. Skala pelayanan yang Universitas Sumatera Utara 18 dilayani pusat perbelanjaan ini adalah 40.000 – 150.000 penduduk. c. Neighbourhood center atau disebut juga dengan strip mall, yaitu pusat perbelanjaan dengan luas area 2.720 – 9.290m². pusat perbelanjaan ini tidaklah terdapat di inti-inti kota maupun lokasi yang strategis , akan tetapi terletak di daerah lingkungan tertentu saja. Unit dari pusat perbelanjaan ini pun hanya sebesar ukuran supermarket. Skala pelayanan dari pusat perbelanjaan ini adalah 5.000 – 40.000 penduduk. d. Superregional center, yaitu pusat perbelanjaan dengan luas lebih dari 74.000m². Pada pusat perbelanjaan ini, terdapat tiga atau lebih dari anchor store, retail-retail yang lebih bervariasi dari pusat perbelanjaan yang lebih kecil, dan pusat perbelanjaan ini umumnya tidak dapat disaingi oleh pusat perbelanjaan lainnya yang lebih kecil dalam ukuran skala dalam radius 40km. e. Pusat fesyen pusat perbelanjaan umum, yaitu pusat perbelanjaan yang menjual barang-barang umum saja. Pusat perbelanjaan ini pada umumnya menjual pakaian dan berupa toko-toko butik. Pusat perbelanjaan ini memiliki luas lahan kira-kira 7.400 – 23.200m². Radius dari area yang dilayani dari pusat perbelanjaan ini adalah 8 sampai 24.1 km. f. Outlet center, yaitu pusat perbelanjaan yang dimana pemilik suatu brand langsung menjual barang dan jasanya kepada public tanpa melaui perantara retail. Adapun retail-retail Universitas Sumatera Utara 19 lainnya pada outlet mall ini hanya menjual barang-barang yang cacat, dengan harga diskon yang besar . 4. Jika dilihat dari bentuk bangunan, maka mall dapat dibagi atas 3 macam, yaitu : a. Outdoor mall open mall Merupakan mall yang terbuka,dan mendapat sinar matahari langsung. Mall tipe ini merupakan mall yang pertama kali didirikan di dunia. Pada mall ini, akan dapat dinikmati view yang asri dan hidup, tanpa melalui perantara kaca, dan juga memakai udara bebasbukan AC. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu mall tipe ini tidaklah semuanya berhasil, dikarenakan berbagai faktor, salah satunya yaitu faktor cuaca sekarang yang tidak menentuk, kadang panas dan kadang tiba-tba hujan, sehingga tingkat ekonomi yang dihasilkan dari mall tipe ini tidak begitu menguntungkan dari segi financial. Gambar 2.4. Open malloutdoor mall sumber : diunduh dari google images b. Enclosed mall mall tertutup Mall tipe ini pada awalnya dikembangkan di Amerika, oleh seorang arsitek Victor Gruen, yang merupakan imigran asal Austria. mall ini merupakan rancangan pertama didunia. Pada rancangannya, retail-retail tidaklah didesain seperti konfigurasi tradisionalnya, yaitu menghadap ke jalanan, akan tetapi Universitas Sumatera Utara 20 menghadap ke satu sama lainnya. Pada awal desainnya, mall ini tidak mempunyai pusatnya, dimana orang-orang beristirahat dan berlalu lalang dengan membawa troli. Pada akhirnya, Gruen menambahkan area pusat pada rancangannya. Pada mall tipe ini, selain terdapat pusat perbelanjaan dan servis-servis berbasis retail, ditambahkan lagi fungsi-fungsi non-retail lainnya, seperti sinema, gereja, dll. Akan tetapi, orang Amerika lebih menyukai desain mall dengan tipe yang terbuka, sehingga mall tipe kurang ini terkesan tidak begitu berhasil, dan mall ini juga memakan banyak lahan sebagai tempat parkir. Gambar 2.5 mall tertutup enclosed mall sumber : diunduh dari google images c. Composite mall Pada mall tipe ini, merupakan gabungan dari mall tipe terbukaopen dengan mall tipe tertutupenclosed. Mall ini muncul, dikarenakan biaya untuk maintenance dan sevice dari mall tertutup pada dahulu terkesan memakan biaya yang cuckup tinggi dan boros dalam pemakaian energy. Gambar 2.6 Composite mall mall gabungan sumber : diunduh dari google images Universitas Sumatera Utara 21

2.4.1.3. Sistem Sirkulasi Pusat Perbelanjaan Shopping Mall

Sistem sirkulasi dari shopping mall dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu: 1. Sistem banyak koridor Pada sistem ini terdapat banyak koridor dan retail-retail yang berjejeran, sehingga sirkulasi dari pusat perbelanjaan dengan sistem sirkulasi ini terkesan membingungkan dan tidak nyaman. Pada bagian desain retail tersebut juga terkesan monoton, sehingga tidaklah attraktif apabila dilihat dari sisi interior. Pada sistem ini, unit retail yang memiliki sewa yang paling tinggi dan merupakan unit yang paling strategis adalah unit yang terletak di bagian luar, terutama unit yang dekat dengan entrance. Keuntungan lain dari sistem ini adalah persentase pemakaian lahan untuk unit retailnya yang tinggi, dikarenakan tersusun dengan rapi dan teratur. Gambar 2.7 konfigurasi dari sistem banyak koridor sumber : diunduh dari google images 2. Sistem plaza Pada sistem ini, terdapat plaza atau ruang yang besar pada inti dari pusat perbelanjaan yang menjadi acuan orientasi dari Universitas Sumatera Utara 22 kegiatan-kegiatan yang akan berlangsung di pusat perbelanjaan tersebut. Pada pola ini, sistem koridor masi tetan dipakai, walaupun tidak sebanyak pada sistem banyak koridor. Pada sistem ini, sistem informasi pada bangunan sudah mulai tertata, mulai dari nama retail, letak retail, dan lokasi-lokasi yang strategis pada bangunan tersebut. Gambar 2.8 konfigurasi dari sistem plaza sumber : diunduh dari google images 3. Sistem Mall Pada sistem ini, sirkulasi akan lebih dikonsentrasikan ke hanya beberapa sirkulasi utama yang mengkoneksikan semua kegiatan yang ada pada pusat perbelanjaan tersebut. Retail-retail akan berjajaran dan saling berhadapan, sehingga sirkulasi yang terdapat diantara retail tersebut, mampu menjadi mall dari pusat perbelanjaan tersebut, dan dalam area yang lebih luas, dapat menjadi atrium dari pusat perbelanjaan tersebut. Jalur sirkulasi utama tersebut, juga akan menjadi sirkulasi utama yang menghubungkan anchor store dengan retail-retail maupun unit fungsi lainnya. Universitas Sumatera Utara 23 Gambar 2.9 konfigurasi dari sistem mall sumber : diunduh dari google images

2.4.1.4 Faktor Utama dari Shopping Mall

Agar sebuah shopping mall berhasil, maka diperlukan keberadaan dari beberapa elemen berikut, yaitu: 1. Food Court Pada kebanyakan shopping mall di Amerika, food court merupakan sebuah keharusan yang ada, dikarenakan mampu menarik para consumer untuk mengunjungi pusat perbelanjaan tersebut daripada pusat perbelanjaan lainnya. Selai n foodcourt, restoran siap saji fast food juga termasuk dalam katergori ini. 2. Department Store Sejak jaman dahulu dimana Victor Gruen mengembangkan sistem shopping mall, keberadaan department store dalam suatu pusat perbelanjaan sangatlah penting demi menjaga kestabilitas ekonomi dari suatu pusat perbelanjaan, hal tersebut dikarenakan department store mampu menarik pengunjung yang lebih banyak. Dikatakan mampu menjaga kestabilitas ekonomi dari suatu pusat perbelanjaan, dikarenakan pengunjung yang hanya ingn mengunjungi departemen store juga akan pasti mengunjungi retail-retail yang kecil kecil lainnya, Universitas Sumatera Utara 24 3. Anchor Store Anchor store merupakan unit departemen store dengan ukuran yang lebih besar, dan mampu menarik minat pengunjung yang lebih tinggi lagi. Pada umumnya, keberadaan anchor store sangatlah penting dalam suatu pusat perbelanjaan, dan biasanya anchor store mendapat diskon yang besar dari biaya sewanya. Pada konfigurasi unit anchor store pada suatu pusat perbelanjaan, biasanya terletak di bagian ujung dan ujung, sehingga pengunjung secara otomatis juga akan mengunjungi retail-retail lainnya secara tidak langsung. 4. Secondary Anchor Merupakan toko-toko retail kecil , baik yang memiliki brand tertentu ataupun sendiri. Keberadaan retail ini sangatlah vital dari unsur-unsur keberhasilan dari suatu pusat perbelanjaan, dikarenakan memiliki fungsi yang bervariasi dan juga mampu menarik minat dari beragam kalangan masyarakat. 5. Desain Desain dari suatu pusat perbelanjaan, sangatlah penting untuk menarik minat pengunjung, baik dari desain exterior maupun interiornya. Pada desain exteriornya, arsitekturnya harus mampu stand-out diantara bangunan sekitarnya, tetapi tidak menonjol dan harmonis. Sedangkan pada desain interiornya, konfigurasi unit-unit retail dan sirkulasinya harusnya tidak membingungkan dan nyaman untuk didatangi oleh segala kalangan masyarakat. Universitas Sumatera Utara 25

2.4.1.5. Aktifitas dalam Shopping Mall

2.5 Studi Banding Proyek Sejenis

Pada subbab berikut ini, akan dipaparkan beberapa contoh dari proyek sejenisnya, yaitu rancangan shopping mall dengan fungsi perkantoran. Studi banding proyek sejenis ini, akan menjadi panduan utama dan acuan dalam membuat garis besar dari konsep dan desain dari rancangan. 1. Ciputrа Mаll, Jаkаrtа, Indоnеsiа a. Kоnsеp Mаll Di Indonesia, pada tahun 1980-an umumnya di ibukota, yaitu Kota Jakarta, terdapat trend baru yang sangat booming, yaitu pembangunan berbagai konsep rancangan shopping mall. Pada masa itu, shopping mall merupakan suatu konsep pusat perbelanjaan yang baru bagi masyarakat Indonesia, dan masyarakat Kota Jakartalah yangdulu mencicipi nuansa dan bangunan dari Aktifitas Utama Berbelanja, rekreasi, makan, minum, berkumpul, jalan-jalan, bekerja Aktifitas pendukung Kegiatan pengelola, bongkar muat, administrasi, Aktifitas pelengkap Perawatan, maintenance dan pemeliharaan bangunan Aktifitas pelayanan Customer service, sekuritas, pelayanan Universitas Sumatera Utara 26 Shopping Mall. Melihat potensi dari Kota Jakarta dan betapa antusianya masyarakat Kota Jakarta pada masa itu terhadap bangunan shopping mall, maka pengembang dan developer property, yaitu grup Ciputra ingin mеncоbа mеnеrаpkаn kоnsеp tеrsеbut pаdа sаlаh sаtu pusаt bеlаnjа rаncаngаnnyа. Hal tersebut juga menjadikan rancangan hasil grup Ciputra ni, “Ciputra Mall” menjadi bangunan berkonsep mall yang ke-2 di Indonesia. Melalui kerjasama dengan menggandeng konsultan arsitektur asal Amerika, yang merupakan konsultan yang telah berpengalaman dalam merencanakan pembangunan shopping mall di Amerika, maka grup Cputra merealisasikan keinginan membangun dan merencanakan proyek pembangunan Mall ciputra ini di kawasan Jakarta Barat. Shopping mall ini mulai dibangun dan ground-breaking pada tahun 1989. Pеmbаngunаnnyа dimulаi pаdа Mаrеt 1991,pеmbukааn pаdа 26 fеbruаri 1993 dаn dirеsmikаn оlеh ibu Tiеn Sоеhаrtо pаdа 21 mаrеt 1994. Gambar 2.10 exterior dari mall Ciputra sumber : diunduh dari google images Universitas Sumatera Utara 27 b. Fаmily Shоpping Cеntеr Dеngаn kоnsеp Fаmily Shоping Cеntеr bеrslоgаn Wоrld оf Chоicеs – Duniа Sеgаlа Pilihаn, Mаl Ciputrа аdаlаh mаl kеluаrgа tеmpаt dimаnа kеbutuhаn dаn аktifitаs sеluruh аnggоtа kеluаrgа dаpаt tеrpеnuhi. Tidаk tеrtutup jugа untuk kаlаngаn pеlаjаr dаn kаryаwаn kаrеnа lоkаsinyа yаng dikеlilingi оlеh kоmplеks pеrumаhаn, pеndidikаn dаn niаgа. Mаl Ciputrа mеnеmpаti lаhаn dipеrsimpаngаn аntаrа Jl. S. Pаrmаn – Jl. Kyаi Tаpа – Jl. Tоl Dаlаm Kоtа, аdаlаh lоkаsi yаng strаtеgis kаrеnа sеlаlu mеnjаdi dаеrаh yаng dilеwаti sеtiаp оrаng yаng аkаn mеnuju kе kаwаsаn Jаkаrtа Bаrаt. Аksеs pеncаpаiаnnyа pun sаngаt mеnguntungkаn kаrеnа dаpаt ditеmpuh mеlаlui bеbеrаpа ruаs jаlаn dаn dibuаt pintu-pintu mаsuk dаri sеtiаp ruаs jаlаn tеrsеbut. Dеngаn luаs lаhаn ± 5 Hа, Mаl Ciputrа аdаlаh sеbuаh supеrblоck dеngаn Mix-usеd Cоmplеx yаitu mаl dеngаn luаs ± 80.000 m2 yаng tеrdiri dаri 9 lаntаi dаn hоtеl bintаng еmpаt dеngаn luаs ± 30.000 m2 yаng tеrdiri dаri 9 lаntаi. Kоnsеp аrsitеkturаl kеsеluruhаn bаik еkstеriоr mаupu intеriоr аdаlаh fеstivе, bеrsifаt cеrаh dаn rаmаi. Kоnsеp ini dаpаt tеrlihаt аntаrа lаin pаdа pеrmаinаn 2 wаrnа utаmа yаitu pеаch yаng pаdа sааt itu mеnjаdi trеnd wаrnа Intеrnаsiоnаl dаn hijаu tоscа yаng mеlаmbаngkаn cоrpоrаtе idеntity Grup Ciputrа. Tеrlihаt jugа pаdа pеrmаinаn bеntuk mаssа bаngunаn yаng mеrupаkаn pеrpаduаn аntаrа bаngunаn mаl dаn hоtеl yаng disаmbungkаn mеlаlui sеbuаh pоdium dibаgiаn tеngаh dilеngkаpi dеngаn mеnаrа pаdа kеduа ujungnyа. Universitas Sumatera Utara 28 Gambar 2.11 interior dari mall Ciputra sumber : diunduh dari google images Sеlаin dаri sеgi disаin, pеrаncаngаn mаl Ciputrа tidаk mеlupаkаn 2 fаktоr pеnting yаitu kеmudаhаn dаn kеnyаmаnа pеngunjung. Untuk kеmudаhаn, dibuаt kоridоr utаmа dеngаn sistеm rаmp sеpаnjаng intеriоr bаngunаn sеbаgаi sirkulаsi hоrizоntаl, sеdаngkаn untuk sirkulаsi vеrtikаl tеrdаpаt 10 buаh еlеvаtоr dаn 29 buаh еskаlаtоr, sеrtа bеrbаgаi signаgеdirеctоry sеbаgаi pеnunjuk аrаh. Untuk kеnyаmаnаn, dibuаt ruаng – ruаng publik dеngаn ukurаn bеsаr аntаrа lаin аtrium dаn cеntеrcоurt tеmpаt bеrbаgаi аcаrа biаsа dilаksаnаkаn sеpеrti pаmеrаn. Dilеngkаpi jugа dеngаn еlеmеn – еlеmеn intеriоr sеpеrti vоid, skylight pаdа lаntаi fооdcоurt sеbаgаi pеnеrаngаn аlаmi dаn brigе. Bеrbаgаi fаsilitаs tеrsеdiа di mаl ini yаng sеcаrа gаris bеsаr dаpаt dibаgi mеnjаdi bеbеrаpа kеlоmpоk. Fаsilitаs pusаt pеrtоkоаn bеrupа rеtаi tеnаnt yаng bеrjumlаh 360 unit. Fаsilitаs umum bеrupа аrеа pаmеrаn di аtriumcеntеrcоurt, аrеа bеrmаin аnаk, ruаng ibu dаn bаyi, tеmpаt pеnitipаn аnаk, plаygrоup bеkеrjа sаmа dеngаn Sаnggаr Bоbо, ruаng sеrbа gunа Аmаdеus, tаmаn bаcааn аnаk dаn bеrbаgаi kеlаs umum sеpеrti kеlаs musik dаn kеlаs kоmputеr. Universitas Sumatera Utara 29 Gambar 2.12 Atrium Ciputra mall sumber : diunduh dari google images Fаsilitаs hiburаn bеrupа Biоskоp Citrа 21 4 studiо, stringеr dаn Fun city . Fаsilitаs sоsiаl bеrupа kаntin murаh untuk kаryаwаn. Fаsilitаs pеlеngkаp bеrupа АTM cеntеr, tоilеt pеngunjung disеtiаp lаntаi, pusаt infоrmаsi, kursi rоdа, mushоllа, dаn tеlеpоn umum. Fаsilitаs lаin yаng tidаk kаlаh pеnting аdаlаh fаsilitаs pаrkir yаng dibаgi mеnjаdi duа jеnis yаitu pаrkir tеrbukа di sеkеliling аrеа bаngunаn dаn pаrkir tеrtutup bеrupа gеdung pаrkir 11 lаntаi dеngаn systеm split lеvеl. Kаpаsitаs kеduаnyа dаpаt dаpаt mеnаmpung ± 1.500 buаh mоbil dаn ± 700 buаh sеpеdа mоtоr sеrtа dаpаt mеmеnuhi dаyа tаmpung pеngunjung bаik pаdа hаri – hаri biаsа mаupun pаdа аkhir pеkаn dаn libur. Sеsuаi dеngаn kоndisi kаwаsаn sеgmеntаsi mаl ciputrа аdаlаh B+. Untuk itu, bеrаgаm jеnis rеtаil tеnаnt yаng dipilih tеlаh mеlаlui sеlеksi disеsuаikаn sеgmеntаsi tеrsеbut dаn dеngаn sistеm pеngеlоlааn yаitu systеm sеwа pеnuh. Pеnеrаpаn singlе-cоrridоr dеngаn rаmping sistеm shоpping cеntеr di lаntаi 1- 6 pаdа intеriоr bаngunаn mеnаmbаh kuаt kоnsеp mаl. Pеnyusunаn lеtаk rеtаi tеnаnt bеrhubungаn lаngsung dеngаn zоning mаl. Untuk bаrаng – bаrаng bеrmеrеk dаri mаncаnеgаrа dilеtаkkаn di grоund flооr sеbаgаi dаyа tаrik dаn nilаi juаl mаl. Аnchоr tеnаnt di sudut – sudut bаngunаn untuk mеnаrik pеngunjung аgаr mеngеlilingi sеmuа sudut bаgiаn mаl. Sеdаngkаn untuk rеtаil tеnаnt kеcil, disusun Universitas Sumatera Utara 30 bеrcаmpur аgаr sеcаrа psikоlоgis pеngunjung tidаk mеrаsа lеlаh dаn bоsаn. Mеskipun usiаnyа tеlаh mеnginjаk 13 tаhun, mаl ciputrа sаmpаi sеkаrаng tеtаp mеnjаdi mеnjаdi sаlаh sаtu tujuаn wisаtа bеlаnjа, umumnyа untuk kаwаsаn Jаkаrtа Bаrаt. Dеngаn kоndisi ini tеntunyа ciputrа mаll аkаn sеlаlu mеngеmbаngkаn dаn mеmаjukаn diri dеmi kеnyаmаnаn, kеmudаhаn dаn kеpuаsаn pеngunjung di tеngаh еrа pеrsаingаn аntаr mаl yаng sеmаkin hаri sеmаkin kuаt. 2. Galaxy Soho, Zaha Hadid Architects Galaxy Soho merupakan rancangan dari arsitek ternama dunia, Zaha Hadid. Proyek ini mengambil lokasi di pusat kota Beijing, China. Luas dari proyek ini adalah 330.000 m². proyek ini memiliki 15 lantai, 12 sebagai fungsi office dan 3 lantai sebagai fungsi retail pusat perbelanjaan, dengan total tinggi sekitar 67meter. Pada proyek ini terdapat berbagai fungsi-fungsi, yaitu kompleks dari pusat perbelanjaan, retail, pusat hiburan, dan juga sebagai office. Arsitektur dari rancangan ini adalah memiliki bentuk yang tidak kaku bukan sudut 90º, dengan desain yang terasa tersambung satu dengan lainnya dengan jembatan-jembatan. Selain itu, desain dari proyek ini juga mengambil bentukan fluidy, yaitu bentukan yang mengalir antara bangunan dengan open spacenya, sehingga bangunan tersebut terkesan tidak sendiri-sendiri, melainkan menjadi satu massa dengan open space maupun courtyardnya. Universitas Sumatera Utara 31 Gambar 2.13 Desain Galaxy Soho dengan konsep metafora sumber : diunduh dari google images Pada lantai ground, 2, dan 3 diperuntukkan fungsinya sebagai retail, dan lantai atas nya, yaitu mulai dari lantai 4 diperuntukkan untuk penggunaan sebagai office space. Pada lantai paling atas dari rancangan ini, terdapat bar, restoran, dan kafe yang dimana mempunyai view panoramik yang indah dari Kota Beijing. Pada pusat atrium dari rancangan ini, yaitu courtyard dari rancangan, Zaha Hadid mengaplikasikan arsitektur metafora, yaitu mengadopsi dari desain- desain courtyard zaman duluklasikal dari China, dimana merupakan tempat masuknya angin dan cahaya matahari kedalam bangunan, yang dikelilingi oleh bangunan-bangunan dengan berbagai fungsi. Universitas Sumatera Utara 32 Gambar 2.14 Courtyard dari bangunan kuno China sumber : diunduh dari google images Walaupun courtyard dari Galaxy Soho mengadopsi desain dari courtyard klasik China, akan tetapi Zaha Hadid menambahkan inovasi yang khas dari desain-desainnya, yaitu merubah courtyard klasik yang memiliki sudut 90º dan tertutup semuanya oleh bangunan dengan courtyard yang mengalir ke luar bangunan, bahkan terasa berbaur dengan kawasan sekitarnya, yang dimana menurut Zaha Hadid seharusnya arsitektur abad ke-21 bentukannya harus seperti rancangannya, yaitu mengimprovisasi desain dari dahulu yang kurang sempurna. Gambar 2.15 Fasad dari plat aluminium putih sumber : diunduh dari google images Universitas Sumatera Utara 33 Pada intinya, bangunan ini mengadopsi arsitektur parametric, yaitu arsitektur yang cenderung lebih ke bentukan uncube, yang diklaim Zaha Hadid sebagai seharusnya desain bangunan dari abad ke-21, dan juga arsitektur metafora, yang dimana bangunan merupakan penggunaan maknakiasan dari sesuatu, yang menjadi dasar yang fundamental dari suatu rancangan yang baru. 3. Starhill gallery Starhill gallery dirancang oleh Spark Architects. Bangunan ini terletak di Kuala Lumpur, Malaysia. Bangunan arsitektural ini, menurut arsitek Stephen Pimbley, principal dan founding dari Spark Architects, merupakan bangunan shopping mall yang paling ikonik di kota Kuala Lumpur, terutama di daerah proyek, Bukit Bintang. Luas dari proyek ini adalah 2.000m², dan selesai pada tahun 2011. Desain ini, merupakan desain dari eksisting dari Starhill Gallery yang lama, dan pada shopping mall ini, terdapat berbagai retail-retail yang terkenal dan juga retail-retail yang mewah. Selain itu, juga terdapat berbagai restoran yang cukup mewah. Gambar 2.16 shopping mall Starhill Gallery sumber : diunduh dari google images Universitas Sumatera Utara 34 Bangunan ini tidaklah sama pembentukan fasadnya dengan berbagai mall lainnya yan menghadap ke arah jalan di kawasan Bukit Bintang, hal ini dapat dilihat dari gambar diatas. Fasad bangunan terkesan lebih mengundang public untuk mengunjungi mall tersebut, dan juga mall tersebut memiliki koneksi visual tersendiri dengan kawasan tersebut. Bangunan tersebut, juga dapat direpresentasikan sebagai “oborcahaya” dari kawasan tersebut. Desain rancangan hasil Spark tersebut membuka fasad dari rancangan tersebut, sehingga pada bagian fasaf, terdapat deretan retail yang memiliki desain yang unik, yang dimana retail-retail tersebut serasa membungkus bangunannya dengan motif kaca kristal, dan panel dari bahan batu. Fasad baru tersebut, menganalogikan sebagai “kain yang basah” dari patung- patung dewa Yunani dan Roma. Selain itu, juga menganalogikan sebagai gambaran bentuk dari gaun pernikahan yang indah, dimana didalam bangunan tersebut terdapat pusat perbelanjaan yang menjualnya. Gambar 2.17 Fasad dari Starhill gallery sumber : diunduh dari google images Material baja ringan, batu, dan fasad dari kaca tersebut merupakan yang pertama yang ada di Malaysia, yang dimana juga mengemban teknologi dari Universitas Sumatera Utara 35 pembuat fasad dari engineer Perancis, dimana mereka jugalah yang merancang struktur pyramid louvre, Paris. Gambar 2.18 Iinterior dari Starhill Gallery sumber : diunduh dari google images Interior dari starhill gallery ini menggunakan konsep yang modern dan sangatlah selaras dan sesuai dengan fasadnya. Hal ini dapat dilihat dari gambar 2.24 dan gambar 2.22 pada diatas, dimana interior dan exterior memiliki bentuk ruang dan massa yang sama dan mengisi satu sama lainnya. 4. Khan Shatyr, Astana, Kazakhstan Khan shatyr mall merupakan sebuah sebuah pusat hiburan yang besar, dan merupakan bangunan dengan struktur tenda terbesar didunia. Proyek ini dikembangkan oleh Foster and partners, dan proyek ini memiliki luas lahan sekitar 100.000m² dan memiliki tinggi 150m. Proyek ini dibangun pada tahun 2006 dan selesai pada tahun 2010. Proyek ini dibangun di Astana, ibukota dari Kazakhstan. Proyek ini menyediakan berbagai layanan public, pusat cultural, dan pusat social bagi masyarakat disana. Proyek ini juga memberikan kenyamanan termal disepanjang tahun apapun cuacanya. Universitas Sumatera Utara 36 Pada proyek bangunan ini, terdapat 450meter area jogging track, dan juga banyak layanan lainnya, seperti shopping mall dengan butik, retail dengan brand internasional, supermarket, electronic stores, spa, foodcourt, kolam renang dan fasilitas hiburan, meliputi restoran, sinema, dan pusat hiburan yang mengakomodasi berbagai event dan pameran. Gambar2.19 Exterior dari Khan Shatyr sumber : diunduh dari google images Pada bagian exterior dari bangunan Khan Shatyr ini dilengkapi dengan lampu-lampu LED yang dapat berubah-ubah warnanya sesuai dengan acara festival yang tengah digelar. Pada malam hari, tenda tersebut juga mengeluarkan warna-warna seperti pada gambar diatas. Hal tersebut menjadikan bangunan tersebut sebagai ikon dari wilayah tersebut yang jelas terlihat pada gambar diatas maupun dibawah ini. Universitas Sumatera Utara 37 Gambar 2.20 Iinterior dari Khan shatyr sumber : diunduh dari google images Pada bagian interiornya, terlihat jelas penggunaan struktur tendanya. Pada bagian struktur tenda tersebut dibuat menjadi void dan pada bagian lantai groundnya dibuat menjadi atrium dari bangunan tersebut. Pada void yang terbentuk itu, besar void nya sangatlah luas, sehinga bangunan ini apabila dilihat dari sisi interiornya, tidaklah nampak bahhwa bangunan ini sempit dan padat, akan tetapi seperti bangunan yang besar sekali dengan struktur yang besar juga pada bagian tengah voidnya. Gambar 2.21 Perayaan festival di Khan Shatyr sumber : diunduh dari google images Universitas Sumatera Utara 38 Struktur dari bangunan Khan shatyr ini sendiri mengadopsi arsitektur metafora, dimana bentuk tenda ini dibuat mirip dengan bentuk tenda tradisional dari orang suku Nomad. Khan shatyr sendiri memiliki arti yaitu tenda dari Khan. Khan merupakan orang yang kelasnya pangkat sosialnya paling tinggi menurut sejarahnya, bisa juga dikatakan sebagai raja dari suku Nomad pada jaman dahulu. Dikarenakan Negara Kazakhstan yang kaya dan kental akan berbagai detail- detailnya, suku, budaya dan sejarahnya, maka masyarakat pada Negara itu apabila melihat bangunan tersebut, maka dalam sejenak mereka akan langsung tahu bahwa bangunan tersebut merupakan analogi metafora dari bangunan tenda pada jaman dahulu. Universitas Sumatera Utara 39

BAB III ANALISA DAN KONSEP

Universitas Sumatera Utara 40

BAB III ANALISA DAN KONSEP

3.1 Pengantar

Pada bagian ini, akan dijelaskan berbagai analisa-analisa yang dibutuhkan untuk mengetahui hal-hal penting apa saja yang menghasilkan rancangan yang benar atau lebih sempurna. Analisa yang dilakukan dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu analisa fisik dan analisa non-fisik. Analisa fisik mencakup analisa-analisa yang berkaitan dengan keadaan fisik lingkungan. Sedangkan analisa non-fisik,. Merupakan analisa tentang kebutuan ruang, diagram pengelola, program ruang, dan sifat-sifat prilaku dari orang yang akan memakai rancangan ini, seperti pengunjung, pengelola, manager, karyawan, dll. Setelah analisa, maka akan masuk ke pembahasan konsep yang secara fundamental merupakan lanjutan tanggapan terhadap analisa yang dilakukan. Konsep-konsep yang dirancang, pada umumnya merupakan hasil dari tanggapan terhadap analisa yang dilakukan. Akan tetapi, ada juga konsep yang tidak berdasarkan analisa secara langsung, seperti konsep vegetasi dan ruang terbuka, yang dimana dikembangkan dengan mempelajari tingkah laku trend masyarakat pada saat ini. Berikut akan dijelaskan berbagai analisa, baik itu analisa fisik maupun analisa non-fisik dan juga konsep perancangan :

3.2 Analisa Fisik Tapak dan Lingkungan

Analisa-analisa dari fisik tapak dan lingkungan site, dapat dilihat pada beberapa poin berikut ini: Universitas Sumatera Utara 41 3.2.1Analisa lokasi tapak dan kota dalam regional. Gambar 3.1 Peta lokasi rancangan sumber : diunduh dari google maps Tanggapan: Lokasi site berada di Binjai Timur, pada kawasan pusat Stasiun Binjaihijau, yang merupakan kawasan rancangan TODkuning. Site berwarna merah pada gambar di kiri ini. Luas Site : 15.816,6m². Lokasi site : Jln. Ikan Paus. Universitas Sumatera Utara 42

3.2.2 Analisa Batasan Site

A B C Gambar 3.2 Analisa batasan site sumber : data hasil analisis Pada site, terdapat 3 batasan site, yaitu:  Pada sebelah utara, yaitu A, dibatasi oleh jalan Tjut Nyak Dhien, dan di seberangnya berbatasan dengan deretan rumah yang tidak terpelihara dan juga lahan kosong. Pada batasan ini, juga terdapat banyak becak yang parkir di bahu jalan.  Pada sebelah barat, yaitu B, dibatasi oleh jalan Lintas Sumatera, dan diseberangnya berbatasan dengan tugu pahlawa, dan gereja GBKP.  Pada sebelah selatan, yaitu C, berbatasan dengan bangunan- bangunan ruko, dan juga bangunan Binjai Shopping mall. Universitas Sumatera Utara 43

3.2.3 Analisa Kawasan Site

Gambar 3.3 Analisa kawasan site sumber : data hasil analisis Berdasarkan gambar analisa diatas, dujetahui bahwa pada bagian barat site, terdapat makam pahlawan dan tugu Kota Binjai. Kedua tempat tersebut merupakan titik tempat utama dari Kota Binjai dan pada sekitaran dari daerah tersebut merupakan bangunan dengan fungsi komersil. Pada bagian selatan site, terdapat bangunan binjai super mall BSM, yang dimana pada sekitarannya juga terdapat banyak retail ruko komersil yang kecil. Pada bagian timur, terdapat terminal dan stasiun pusat Kota Binjai. Dan pada bagian utara, terdapat retail ruko kecil milik warga sekitar, dan juga perumahan-perumahan kecil yang rata- rata memiliki ketinggian sebanyak 1 lantai. SITE Universitas Sumatera Utara 44 Gambar 3.4 Analisa kawasan site sumber : data hasil analisis Tanggapan : Pada analisa diatas merupakan kawasan-kawasan disekitar site, baik site dari rancangan TOD maupun lokasi proyek pada site TOD. Jika dilihat pada kawasan sekitar dari site, maka didapati bahwa site dikelilingi oleh bangunan- bangunan dengan fungsi mayoritas sebagai komersil, oleh karena itu, apabila pembangunan pada site akan dibangun shopping mall dan office, maka hal tersebut akan makin meningkatkan tingkat perekonomian di daerah tersebut.

3.2.4 Analisa Pedestrian

Gambar 3.5 Analisa pedestrian site sumber : data hasil analisis Tanggapan : Pada analisa pedestrian, terlihat bahwa pada beberapa titik sudah terdapat pedestrian, namun kebanyakan tidaklah memenuhi syarat dalam Universitas Sumatera Utara 45 pedestrian dari TOD. Oleh karena itu, pedestrian tersebut akan ditambah lagi, baik dari segi kualitasnya maupun jumlah dan besar dari pedestriannya.

3.2.5 Analisa View

Gambar 3.6 Analisa view site sumber : data hasil analisis Tanggapan : Pada analisa view, diketahui berbagai view-view dari site menuju ke luar site. Dari analisa ini, dapat diketahui potensi-potensi yang baik dari site, maupun view yang tidak direkomendasikan. Pada view no. 1 pada gambar pertama, view tersebut menghadap ke arah jalan ikan paus, dan dapat dilihat halte pemberhentian bus dan juga sekolah SMP negri. Pada view ke arah barat ,dapat dilihat bangunan-bangunan ruko komersil, tugu Binjai, dan makam Universitas Sumatera Utara 46 pahlawan Kota Binjai. Pada view ke utara, dapat dilihat rumah-rumah kecil dengan fungsi rumah tinggal dan komersil. Pada view sebelah timur, dapat dilihat sekolah SMP negri, terminal bus, dan pusat stasiun kereta api Kota Binjai. Dan pada sebelah selatan, dapat dilihat Binjai Super Mall. Dari view-view tersebut, dapat disimpulkan bahwa semua arah view tersebut mengarah ke bangunan- bangunan komersil, oleh karena itu, bangunan dengan fungsi baru yang akan dirancang yaitu mixed-use shopping mall and office akan menjadi pusat komersil yang akan menggabungkan semua komersil tersebut ke satu titik yang baru pusat komersil yang baru.

3.2.6 Analisa Sirkulasi

Gambar 3.7 Analisa sirkulasi site sumber : data hasil analisis Universitas Sumatera Utara 47 Tanggapan : Dari analisa sirkulasi, maka akan diketahui berbagai sirkulasi yang ada pada site, baik itu sirkulasi yang tidak penting, maupun sirkulasi yang baik bagi site. Pada site, terdapat berbagai sirkulasi dari berbagai jenis kendaraan. Sirkulasi bus pada site, umumnya melalui jln. Lintas Sumatera dan kemudian masuk ke dalam jln. Ikan Paus untuk mencapai pusat stasiun dan terminal bus. Oleh karena itu, pada jln. Ikan Paus, tidak direkomendasikan untuk dilewati oleh pejalan kaki dengan berjalan melewati jalan tersebut. Sedangkan pada gambar diatas, dapat juga dilihat sirkulasi dari kendaaran umum dan pribadi lainnya selain bus. Jika dilihat secara keseluruhan sirkulasi dalam site, maka dapat disimpulkan bahwa sirkulasi dalam site termasuk kategori ramai lancar, dan juga dikarenakan daerah pusat Kota Binjai, maka sangatlah cocok dirujukkan penggunaan lahan kawasan TOD yang akan dirancang sebagai fungsi komersial.

3.2.7 Analisa Preservasi

Gambar 3.8 Analisa preservasi site sumber : data hasil analisis Bangunan preservasi Stasiun kereta api Binjai Letak dari rancangan sky-cross yang menghubungkan terminal dan stasiun dengan rancangan yang akan dibuat,yaitu shopping mall dan office. Universitas Sumatera Utara 48 Gambar 3.9 Sejarah stasiun Binjai sumber : data hasil analisis Pada kawasan TOD yang akan dikembangkan ini, TOD berpusat di pusat transit, yaitu stasiun kereta api Binjai, yang juga merupakan bangunan yang dipreservasikan oleh pemerintah. Oleh karena itu, bangunan ini akan menjadi daya tarik dari kawasan TOD ini, dikarenakan kaya akan sejarah dan juga arsitektur. Hal ini tentunya juga berpengaruh kepada konsep dari sirkulasi rancangan mixed-use shopping mall and office menuju ke pusat stasiun, yaitu adanya penambahan sebuah sky-cross dengan fungsi komersial, yang akan menghubungkan lantai 3 dari terminal dan stasiun kedalam rancangan shopping mall ini, sehingga fungsi antar bangunan menjadi mixed-use, terorientasi, dan teroganisir satu sama lainnya,

3.3 Analisa Non Fisik Fungsional

3.3.1 Analisa Kegiatan

Fungsi dari rancangan ini adalah shopping mall dan office. Oleh karena itu, berikut akan dijabarkan berbagai kegiatan berbelanja dan berkantor, yaitu : Universitas Sumatera Utara 49 1. Pelaku kegiatan Terdapat 4 pelaku kegiatan dalam rancangan ini dilihat dari segi umur,yaitu : a. Pengunjung shopping mall Pengunjung dapat dibagi juga menjadi berbagai kategori pengunjung, yakni pengunjung dengan kategori umum orang dewasa,baik individual maupun berkelompok, pengunjung dengan kategori remaja, pengunjung dengan kategori anak-anak yang ditemani oleh orang tua, dan kelompok dengan kategori anak-anak saja. Semua kelompok ini dapat berupa laki-laki maupun perempuan. b. Pengelola gedung mixed use, yaitu mixed use antara shopping mall dengan kantor sewa. Berbagai kelompok yang termasuk dari kategori pengelola adalah pengelola utama, manager, ketua, dll. c. Para pekerja dan karyawan, yaitu orang-orang yang bekerja di shopping mall, yaitu cleaning service, penjaga toko, satpam, dll. Para pekerja dan karyawan yang bekerja di office juga termasuk kategori ini. Universitas Sumatera Utara 50 Jabaran Struktur Organisasi Dari Pengelola gedung pada rancangan mixed-use shopping mall and office ini ditunjukkan pada diagram berikut ini : Manager utama Manager store General manager Merchandise manager controller Store superindepe ndent Publicity director Personnel director Kepala bidang manajer Office boy dan cleaning service Sekretaris Karyawan kantor Universitas Sumatera Utara 51

3.3.2 Analisa Kebutuhan Ruang

Tabel 3.1 Analisa kebutuhan ruang Fungsi Fasilitas Pemakai Kegiatan Kebutuhan Ruang Fasilitas- fasilitas belanja shopping mall Retail, Branded store Penyewa, retail manager Karyawan Pengunjung Mengatur penjualan, melayani consumer, dan menjaga barang jualan Melayani consumer, menjaga retail toko Melihat barang yang ditawarkan retail-retail, berbelanja, tes pakaian yang mau dibeli. Toko retail Fitting room Book Store Pengelola atau penyewa Karyawan Pengunjung Mengatur masuk dan keluarnya barang jualan, menjaga toko. Melayani pembeli, memerika barang jualan, dan menjaga toko Berdiri sambil membaca buku, berkeliling mencari buku, menitip barang bawaan, membayar di kasir. R. penjualan R. pengelola R.penitipan barang, hall, kasir, gudang, R. karyawan R. penjualan buku Department store Pengelola manager Karyawan Melayani pengunjung, mengawasi store. Menjaga store, melayani pengunjung, kasir. Retail, R. pengelola Hall, kasir, gudang, R. karyawan Universitas Sumatera Utara 52 Pengunjung Mengeliling dan mencari produk di dept.store, tes pakaian yang ingin dibeli. Fitting room Tempat duduk Hiburan dan rekreasi Game center Pengelola Karyawan Pengunjung Administrasi, mengontrol Melayani pengunjung, mengawasi toko, memeriksa kelengkapan alat permainan. Bermain, mengunjungi dan duduk-duduk Ruang pengelola, ruang karyawan, ruang permainan. Gudang, ruang antrian, hall, ruang keamanan, kasir Café dan coffee shop Pengelola Karyawan Pengunjung Administrasi, mengawasi Melayani pengunjung, mempersiapkan hidangan Makan, ngobrol, minum, membayar R.pengelola Ruang operator, dapur, bar, kasir, gudang Restoran Pengelola Karyawan Pengunjung Mengontrol makanan dan melayani pengunjung Melayani pengunjung, membuat makanan dan minuman Makan, ngobrol, minum, membayar R.pengelola Ruang operator, dapur, bar, kasir, gudang Fasilitas pendukung dan Kantor pengelola Pengelola utama Administrasi, mengatur karyawan dan pekerjaan Ruang pimpinan, ruang wapim, raung rapat, ruang Universitas Sumatera Utara 53 pelayanan Karyawan Bekerja, mengatur administrasi sekretaris, ruang manager, ruang bendahara, ruang tamu, pantry, toilet, gudang arsip, dan ruang karyawan Toilet umum pengunjung Pengelola, karyawan, pengunjung Buang air kecil besar, cuci muka Ruang toilet; wastafel, urinoir, closet. Musholla Pengelola, karyawan, pengunjung Wudhuk, sholat Ruang sholat, tempat wudhuk. Sekuritas keaman Petugas sekuriti Menjaga keamanan, menindak tindakan kriminalitas, beristirahat Pos keamanan, ruang istirahat, ruang jaga Utilitas Karyawan Mengawasi dan bekerja, menjalankan dan mengatur alat-alat Ruang pompa, ruang ahu, ruang genset, ruang trafo, ruang mesin lift, ruang sampah, ruang karyawan Gudang- gudang Karyawan Penyewa Mengontrol servis, administrasi Menitip barang yang akan dijual, administrasi barang dan pendataan dari barang yang keluar dan masuk Ruang bongkar muat, gudang utama, keamanan Mall Pengunjung, pengelola, karyawan Duduk, santai, menikmati suasana, jalan-jalan, mencari informasi, mengakses mesin ATM Jalur pedestrian Ruang informasi r. mesin ATM sitting area taman, fountain Parkir Pengelola, karyawan Parkir kendaraan roda 2 dan 4 Ruang parkir umum pengelola, Universitas Sumatera Utara 54 Pengunjung Parkir kendaraan roda 2 dan 4 ruang parkir umum Ruang parkir umum, ruang parkir VIP, valet parking area

3.3.3 Analisa Kegiatan

Berikut merupakan kegiatan-kegiatan di mixed-use shopping mall and office, yaitu: 1. Pengunjung 2. Pengelola karyawan Datang Mencari kegiatan parkir Refreshing dan rekreasi berbelanja Jalan-jalan sholat parkir Pulang Datang Beraktifitas parkir Sholat dan istirahat makan Pulang parkir Universitas Sumatera Utara 55

3.3.4 Analisa Utilitas Bangunan

Tabel 3.2 Analisa utilitas bangunan No. Analisa Uraian 1. Sistem Kebakaran Sumber api Smoke detector Preamp amplifier Signal conditioner Controller Alarm bell katup Telephone controller Pemadam kebakaran sprinkler Universitas Sumatera Utara 56 2. Sistem air bersih 3. Sistem gray water dan black water GWT Water treatment R. pompa Shaft air Water tank Sprinker Hydrant Toilet Wastafel Dapur shower Black water limbah berat Closet urinoir septictank Water treatment Gray water limbah ringan Wastafel Floor water drainer shower Bak kontrol pompa Riol kota PDAM Meteran Universitas Sumatera Utara 57 4. Sistem pengkondisia n udara AC 5. Pelistrikan PDAM GWT pompa Cooling tower Chiller AHU Ducting ac Solar Cell Solar inverter AC-DC Charge controller Battery backup PLN Genset Panel utama Universitas Sumatera Utara 58

3.3.5 Program ruang

Pada subbab ini, akan dijabarkan berbagai fasilitas dan kebutuhan yang terdapat pada rancangan mixed-use shopping mall and office ini. Berikut adalah program-program ruang yang direncanakan : Tabel 3.3 Program ruang 1. Ruang umum 2. Fasilitas berbelanja Jenis fungsi Sumber Jenis ruang Standar Jumlah unit Kapasitas orang Luas m² R. Informasi NAD Pusat informasi 2m²org 2 4 16 Hall SB Hall 1,5m²org 1 360 450 ATM center SB ATM 1,5m²org 1 4 30 Musholla NAD Area sholat 2m²org 1 50 100 NAD Toilet 1,5m²org 2 2 3 NAD Wudhu 1,2m²org 1 10 12 Toilet pria NAD Bilik KM 1,5m²unit 25 25 38 NAD Urinior 0,24m²unit 20 20 4,8 NAD Wastafel 0,3m²unit 15 15 4,5 Toilet wanita NAD Bilik KM 1,5m²unit 25 25 37,5 NAD Wastafel 0,3m²unit 25 25 7,5 SUB TOTAL LUAS 703m² SIRKULASI 20 140m² TOTAL LUAS 843m² Jenis fungsi Sumber Jenis ruang Standar Jumlah unit Kapasitas orang Luas m² Men’s NAD Display 1,9m²org 1 25 47,5 Universitas Sumatera Utara 59 fashion area NAD Fitting room 1,2m²org 2 2 2,4 NAD Fitting area 0,36m²org 1 10 3,6 NAD Kasir 2m²org 1 2 4 SB Storage 6,5m² 1 3 6,5 SUB TOTAL LUAS 8 RETAIL 512m² Ladies fashion NAD Display area 1,9m²org 1 25 47,5 NAD Fitting room 1,2m²org 2 2 2,4 NAD Fitting area 0,36m²org 1 10 3,6 NAD Kasir 2m²org 1 2 4 SB Storage 6,5m² 1 3 6,5 SUB TOTAL LUAS 7 RETAIL 448m² Branded store NAD Display area 1,9m²org 1 25 47,5 NAD Fitting room 1,2m²org 2 2 2,4 NAD Fitting area 0,36m²org 1 10 3,6 NAD Kasir 2m²org 1 2 4 SB Storage 6,5m² 1 3 6,5 SUB TOTAL LUAS 16 RETAIL 1.024m² Retail Asumsi Retail 60m²unit 23 - 1.380 SUB TOTAL LUAS 23 RETAIL 1.380m² Drug store NAD Display 1,9m²org 1 25 47,5 Universitas Sumatera Utara 60 Health care area NAD Fitting room 1,2m²org 2 2 2,4 NAD Kasir 2m²org 1 2 4 SB Storage 6,5m² 1 3 6,5 SUB TOTAL LUAS 2 RETAIL 128m² Supermarket NAD Display area 1,5m²org 1 1300 1950 NAD Kasir 2m²org 8 16 32 NAD R. penitipan 0,6m²org 1 10kap 120 NAD R. pengelola 2,4m²org 1 5 12 NAD Gudang 100m²unit 1 - 100 SUB TOTAL LUAS 2214m² Dept. Store NAD Display area 1,5m²org 1 1500 2250 NAD Kasir 2m²org 8 16 32 NAD R. pengelola 2,4m²org 1 5 12 NAD R. karyawan 2,4m²org 1 12 30 NAD Gudang 100m²unit 2 - 200 SUB TOTAL LUAS 2565m² Gramedia Book store NAD Display area 1,5m²org 1 360 540 NAD Kasir 2m²org 2 4 8 NAD R. pengelola 2,4m²org 1 5 12 NAD R. 2,4m²org 1 10 24 Universitas Sumatera Utara 61 3. Fasilitas rekreasi dan hiburan karyawan NAD Gudang 50m²unit 1 1 50 SUB TOTAL LUAS 1268m² SUB TOTAL LUAS 9539m² SIRKULASI 20 1907,8m² TOTAL LUAS 11.446,8m² Jenis fungsi Sumber Jenis ruang Standar Jumlah unit Kapasitas orang Luas m² AMAZONE asumsi Area permaina n - 1 - 250m² DA Kasir 5m²org 1 3 30 NAD R. pengelola 2,4m²org 1 5 12 NAD R. karyawan 2,4m²org 1 10 24 SB Storage 6,5m² 1 3 6,5 SUB TOTAL LUAS 322,5m² Food court NAD Area makan 1,6m²org 1 200 320 NAD Wastafel 0,3m²unit 10 10 3 SB Counter 16m²unit 12 - 192 SB Pantry 1,4m²org 15 30 42 SUB TOTAL LUAS 557m² Restoran NAD Entrance 1,2m²org 1 10 12 NAD Area makan 1,6m²org 1 50 80 Universitas Sumatera Utara 62 NAD Dapur 1,4m²org 1 10 15 NAD Kasir 2m²org 1 2 4 SB Storage 6,5m² 1 3 16 SUB TOTAL LUAS 2RETAIL 254m² Cafe NAD Entrance 1,2m²org 1 5 6 NAD FB area 1,2m²org 1 5 6 NAD Area makan no- smoking 1,6m²org 1 50 80 NAD Area makan smoking 1,6m²org 1 30 48 SUB TOTAL LUAS 9 RETAIL 1.260m² Bioskop Cinemaxx asumsi Ruang studio - 4 100 1230 NAD Kasir 2m²org 1 6 12 NAD R. pengelola 2,4m²org 1 5 12 NAD Hall lobby 2m²org 1 25 50 NAD Gudang 50m²unit 1 1 50 SUB TOTAL LUAS 1.420m² SUB TOTAL LUAS 3.813,5m² SIRKULASI 20 762,7m² TOTAL LUAS 4.576,2m² Universitas Sumatera Utara 63 4. Fasilitas administrasi Jenis fungsi Sumber Jenis ruang Standar Jumlah unit Kapasitas orang Luas m² Ruang pengelola SB Front office 20m² 1 5 20m² SB R.manager 20m² 1 3 20 SB R. personalia 20m² 1 3 20 SB R. rapat 50m² 1 10 50 SB R. karyawan 20m² 1 10 29 SUB TOTAL LUAS 139m² Ruang ME SB R. genset - 1 1 128 SB R.trafo - 1 1 10 SB R. pompa 15m² 1 2 30 SB R. AHU Chilller - 1 1 36 SB R. panel - 1 1 10 SB R. GWT 45m² 1 1 45 SB R. STP 10m² 1 2 20 SUB TOTAL LUAS 279m² SUB TOTAL LUAS 418m² SIRKULASI 20 83,6m² TOTAL LUAS 501,6m² Universitas Sumatera Utara 64 5. Kebutuhan Parkir Menurut Badan Pusat Statistik Kota Binjai, jumlah penduduk kota Binjai pada tahun 2009 adalah 252.652 penduduk, dengan jumlah yang berdomisili di Kecamatan Binjai Timur sebanyak 53.792 penduduk. Tabel 3.4 Jumlah penduduk Kota Binjai Tahun 2009 Dikarenakan jumlah penduduk Kota Binjai yang masih tergolong sedikit dibandingkan kota Medan, dan juga masih banyak site yang kosong dan masih banyaknya imigran dari luar daerah, maka proyeksi penduduk Kota Binjai menggunakan hitungan exponensial dengan rumus sebagai berikut: Eksponen : Pn= Po 1+r ⁿ. Dimana : Pn= Jumlah penduduk tahun ke-n Po= jumlah penduduk awal r = pertumbuhan penduduk Universitas Sumatera Utara 65 n= jumlah tahun berdasarkan rumus eksponen diatas, maka didapat jumlah penduduk kota Binjai pada tahun-tahun yang akan datang, yaitu 775.691 penduduk pada tahun 2016 dan 2.271.505 penduduk pada tahun 2026. Analisis kebutuhan ruang kantor dan fasilitas pendukung didasarkan pada jumlah pengguna kantor. Berdasarkan studi banding terhadap proyek sejenis, didapatkan jumlah 1 penghuni kantor, adalah setiap 10m² dari area office yang dirancang. 11.611m² : 10 = 1161 orang Berdasarkan buku Data Arsitek, standart jumlah parkir ditentukan berdasarkan luas bruto kantor, yaitu 100m² luas bruto untuk 1 buah mobil. Luas bruto dari office adalah 11.611m², maka jumlah parkir office yang diperlukan adalah 116unit tempat parkir. Sedangkan perhitungan untuk sepeda motor, yaitu 1 unit parkir sepeda motor untuk 40m² luas bruto office. Maka didapat 290 parkir unit sepeda motor. Selain itu, menurut buku data arsitek, dikatakan bahwa standart dari tempat parkir mobil adalah 2,5m x 5m, yaitu seluas 12,5m² per unit mobil. Maka luas parkiran mobil adalah 116 unit x 12,5m² = 1.450m² Dan untuk kebutuhan parkir sepeda motor, yaitu 1m x 2m, yaitu seluas 2m². maka luas parkiran sepeda motor adalah 290 unit parkir x 2m² = 580m². Maka luas total parkiran office adalah = 2.030m². Jadi, perkiraan luas dari rancangan mixed-use : shopping mall and office adalah sebesar : Ruang umum = 843m² Fasilitas perbelanjaan = 11.446,8 m² Fasilitas rekreasi hiburan = 4576,2 m² Universitas Sumatera Utara 66 Fasilitas administrasi = 501,6 m² Office space = 11.611m² TOTAL LUAS = 28.694m²

3.4 Konsep Perancangan

Berikut merupakan konsep gambar masterplan dari TOD Binjai yang telah dibahas, disusun, dikaji, dan dibuat pada laporan masterplan kelompok TOD Binjai. Gambar 3.10 Masterplan dari TOD Binjai Sumber : Data analisis kelompok

3.4.1 Konsep Dasar

Bentuk site berupa persegi-persegi yang disusun sehingga menjadi bentuk- bentuk persegi panjang, sehingga space-space yang dipakai tidak terbuang dan bentuk persegipersegi panjang merupakan bentuk yang ideal untuk fungsi shopping mall maupun office. Universitas Sumatera Utara 67

3.4.2 Konsep Fasad

Sejak jaman dahulu, kota Binjai sudah terkenal akan hasil dari buah rambutannya. Buah rambutan di kota Binjai telah dikenal oleh masyaarakat sekitar maupun di luar daerah, sehingga menjadi buah khas dari kota Binjai dan juga merupakan oleh-oleh khas kota Binjai. Kota Binjai sangatlah terkenal dalam memproduksi buah rambutan yang baik, enak, dan bermutu tinggi melebihi kota- kota lain di Indonesia. Selain itu, tingkat produktivitas buah rambutan dari Kota Binjai jugalah paling tinggi se-Indonesia. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan Kota Binjai dijuluki sebagai Kota rambutan. Dari ketenaran buah rambutan di Kota Binjai, maka hal tersebut akan diimplementasikan kedalam rancangan mixed-use : shopping mall and office ini. Gambar 3.11 Konsep fasad sumber : data hasil analisis Pada gambar di atas merupakan pembentukan fasad dari rancangan. Pada gambar di bagian kiri, merupakan fasad kosong dari rancangan. Kemudian, buah rambutan yang menjadi ikon kota rambutan ini akan diimplementasikan dalam rancangan, yaitu berupa pemakaian karakteristik dari fasad buah rambutan yang tegas, tajam dan bercabang-cabang ke dalam desain. Sehingga menghasilkan final desain yaitu gambar pada di kanan yang merupakan desain final dari rancangan. Universitas Sumatera Utara 68

3.4.3 konsep pencapaian site

Gambar 3.12 Konsep pencapaian site sumber : data hasil analisis Site dapat dicapai dari berbagai arah. Pada sepanjang jalan ikan paus, site dapat diakses langsung tanpa adanya gerbang maupun penghalang jalan. Selain dari jln. Ikan Paus, pencapaian site dengan jalan kaki dapat juga dicapai melalui jln. Lintas Sumatera dan jln. Tjut Nyak Dhien. Jika ingin mencapai site menggunakan kendaraan bermotor, maka site dapat dicapai dari jln. Lintas Sumatera dan jln. Ikan Paus. Pencapaian site dengan berjalan kaki telah menggunakan konsep-konsep mixed-use dan tempat untuk berjalannya telah didesain dengan konsep walkable, yaitu trotoar dan pavement jalanan yang menarik, nyaman, teduh dari terik sinar matahari, dan lebar. Universitas Sumatera Utara 69

3.4.4 Konsep Sirkulasi Dalam Site

Gambar 3.13 Konsep sirkulasi dalam site sumber : data hasil analisis Pada lantai ground, bangunan terdapat berbagai entrance dari berbagai ruas dan sudut rancangan, sehingga pejalan kaki tidak perlu susah-susah untuk memutar untuk mencapai site. Sirkulasi dalam site juga sangatlah sederhana, dan retail- retail yang hal tersebut bertujuan supaya pengunjung tidak merasa pusing dalam mencari jalan dan menggunakan waktu dengan efektif dalam mengunjungi rancangan ini. Pada bagian fasad bangunan akan dihuni oleh berbagai branded store, yang dimana secara tidak langsung akan menarik minat masyarakat yang Universitas Sumatera Utara 70 lebih untuk mengunjungi, melihat-lihat maupun berbelanja dalam shopping mall ini. Gambar 3.14 Konsep sirkulasi lt.2 sumber : data hasil analisis Pada lantai 2 dari rancangan, terdapat sky-cross yang menyambungkan keduamassa bangunan tersebut, sehingga pengunjung tidak perlu keluar dari satu bangunan demi menuju bangunan lainnya, yang dimana secara keseluruhan akan Universitas Sumatera Utara 71 membuat bangunan lebih terintegritas dari segi sirkulasi. Pada lantai 2 sebelah barat dari bangunan mall-office, terdapat escalator yang langsung menghubungkan pengunjung dari gereja ataupun taman ke lantai 2. Hal tersebut bertujuan untuk membuat bangunan terintergrasi dengan terminal dan stasiun. Gambar 3.15 Konsep sirkulasi lt.3 sumber : data hasil analisis Pada lantai 3 dari bangunan mall, terdapat juga skycross yang langsung menghubungkan bangunan ke terminal. Sehingga, pada pengunjung yang berasal dari terminal maupun stasiun tidak perlu repot-repot untuk keluar dari terminalstasiun untuk menuju ke rancangan mall ini. Universitas Sumatera Utara 72

3.4.5 Konsep Struktur

Sistem struktur yang digunakan adalah struktur rangka kaku rigid frame,struktur ini berupa grid persegi teratur yang terdiri atas unsur-unsur linear yaitu balok dan kolom, yang saling dihubungkan pada ujung-ujungnya oleh joints titik hubung. Struktur ini dapat mencegah rotasi relatif di antara elemen struktur yang dihubungkannya. Gambar 3.16 Konsep struktur sumber : data hasil analisis Balok pada struktur rangka kaku dapat didesain lebih kecil. Kolom pada struktur rangka kaku harus didesain lebih besar. Hal ini dikarenakan kolom pada struktur rangka mempunyai tahanan ujung. Karena kontinuitasnya, rangka kaku bereaksi terhadap beban lateral terutama melalui lentur dari kolom dan balok. CORE BALOK HONEYCOMB KOLOM BAJA WF DENGAN SELIMUT BERBAHAN BETON Universitas Sumatera Utara 73 Gambar 3.17 Konsep struktur sumber : data hasil analisis Bangunan mixed-use shopping mall dan office ini memiliki 2 massa, yang pertama shopping mall dan ke dua shopping mall dan office. Pada bangunan pertama memiliki 3 tingkat dengan berbagai macam retail, dan bangunan kedua terdapat 2 lantai mall-podium dan juga 6lantai tower office sewa. Mall berfungsi sebagai tempat publik, dan office sebagai tempat semi-publik. Bangunan ini memakai bahan konstruksi kebanyakan dari baja. Pada kolom, menggunakan baja wf, pada pada balok digunakan baja i profile dengan tipe struktur honeycomb. Struktur honeycomb memiliki berbagai keuntungan dibandingkan dengan struktur beton ataupun struktur balok lainnya, antara lain : Pada struktur honeycomb, terdapat lubang-lubang dengan bentukan segi 6, atau merupakan bentukan dasar struktur dari sarang lebah. Lubang tersebutdapat digunakan sebagai jalur lewat nya berbagai pipa-pipa dan berbagai kabel dan pipa mekanikal, elektrikal, dan utlilitas lainnya, yang dimana pada dibandingkan struktur lainnya yang tidak mempunyai lubang segi lainnyahal ini jelas merupakan keuntungan yang sangat perlu dipertimbangkan dalam menghemat biaya konstruksi bangunan. BALOK HONEYCOMB KOLOM BAJA WF DENGAN SELIMUT BERBAHAN BETON Universitas Sumatera Utara 74 Jarak antar lantai menjadi semakin pendek dikarenakan terbuangnya space dari plafon yang digunakan untuk jalur mekanikal, elektrikal dan utilitas. Sehingga, tinggi bangunan secara keseluruhan dapat dikurangi dan pemakaian tinggi bangunan dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Selain itu, biaya konstruksi juga dapat dikurangi dan digunakan untuk keperluan lainnya. Bahan dari balok honeycomb ini adalah struktur baja dengan profie I, yang dimana mudah didapatkan, lebih murah dibandingkan struktur beton biasa dan lebih ringan juga praktis dalam pemasangan dan konstruksinya. 3.4.6 konsep Vegetasi dan Ruang Terbuka Gambar 3.18 Konsep vegetasi dan ruang terbuka sumber : data hasil analisis Pada site, vegetasi umumnya menggunakan pepohonan kota yang rindang pada umumnya. Akan tetapi pepohonan tersebut juga diselingi dengan pohon rambutan, yang dimana merupakan ciri khas dan tanaman unggulan dari Kota Binjai. Dengan demikian, kawasan ini akan menjadi ikon yang khas dari Kota Binjai, dan juga memperkenalkan enaknya dan betapa terkenalnya buah rambutan kepada orang-orang dan masyarakat yang melewati kawasan ini. Vegetasi di sekitar site menggunakan pohon rambutan dan dicampur dengan pepohonan kota yang rindang Taman dengan vegetasi tanaman rambutan Universitas Sumatera Utara 75 Gambar 3.19 Konsep taman sumber : data hasil analisis Ruang terbuka yang ada pada di belakang dari gereja, akan dimanfaatkan sebagai taman rekreasi dengan vegetasi pohon dan tanaman rambutan. Hal tersebut, dikarenakan rambutan merupakan ciri khas dari Kota Binjai, dan rambutan Binjai telah terkenal hingga ke berbagai pelosok di Indonesia. Dengan adanya taman ini, maka masyarakat dan para komuter dari luar Kota Binjai akan mengetahui lebih detil segala sesuatu tentang rambutan, dan juga bisa menikmati buah rambutan di taman ini. Selain itu, taman ini juga terdapat area permainan anak-anak sebagai hiburan untuk anak-anak, dan juga terdapat jogging track, yang dimana masyarakat dapat berolahraga sambil bersosial di kawasan TOD ini. Keberadaan taman ini, selain bermanfaat untuk masyarakat, juga bermanfaat untuk para pekerja yang bekerja di shopping mall maupun kantor. Taman ini dapat dimanfaatkan para pekerja sebagai tempat komunal terbuka, dan untuk sebagai short-escape dari rutinitas pekerjaan sehari-hari. Dikarenakan kawasan ini akan dibangun sesuai dengan masterplan TOD, maka kemungkinan besar akan banyak berdatangan masyarakat dari luar Kota Binjai, maka taman ini juga akan memperkenalkan ciri khas dari Kota Binjai ini kepada orang-orang dari luar Kota Binjai, dan juga sebagai upaya untuk mempromosikan kenikmatan dan kelezatan dari buah rambutan ke berbagai wilayah lainnya. Universitas Sumatera Utara 76

BAB IV HASIL PERANCANGAN

Universitas Sumatera Utara 77

BAB IV HASIL PERANCANGAN

Pada bab ini, akan dipaparkan hasil dari peracangan dari rancangan “mixed-use shopping mall and office ” : Gambar 4.1 Denah groundplan sumber : data pribadi Gambar diatas merupakan denah groundplan dari rancangan. Entrance dari bangunan A terdapat 3, yaitu dari sebelah timur, barat-daya, dan barat. Entrance dari bangunan B terletak pada sebelah timur, selatan, dan utara,Pada bangunan shopping mall ini, terdapat berbagai retail-retail maupun anchor store, sebagai store yang mampu menarik pengunjung kedalam shopping mall ini. Bangunan ini tidaklah ditutupi dengan fasad massif semuanya, akan tetapi, fasad bangunan ini akan dibuka, dan diletakkan berbagai branded store yang mampu menarik lebih banyak pengunjung lagi kedalam bangunan ini. Pada ruang terbuka di belakang gereja, terdapat taman tanaman rambutan, yang dimana merupakan cirri khas dan oleh-oleh khas dari kota Binjai, yang dimana buah rambutan hasil dari taman ini A B Universitas Sumatera Utara 78 dapat dinikmati oleh pengunjung untuk mengetahui kelezatan dari rambutan Kota Binjai. Gambar 4.2 Denah lt.2 sumber : data pribadi Gambar diatas merupakan denah lantai 2 dari rancangan. Seperti umumnya bangunan shopping mall lainnya, bangunan ini juga terdapat berbagai retail, pusat hiburan, rekreasi, maupun pusat-pusat kuliner. Pada bangunan ini, diterapkan konsep mixed-use, sehingga terdapat sky-cross yang menghubungkan antar bangunan shopping mall tersebut. Gambar berikutnya ini, merupakan denah lantai 3 dari bangunan A, dan denah lantai tipikal office dari bangunan B, yang memiliki tinggi 6 lantai. Pada bangunan A, terdapat sky-cross yang menghubungkan shopping mall ini dengan terminal bus dan stasiun kereta api, sehingga para pengunjung yang datang dengan kereta api dan bus tidak perlu keluar masuk bangunan lagi, melainkan Universitas Sumatera Utara 79 langsung melewati sky-cross tersebut, dan penggunaan waktu untuk mengunjungi shopping mall ini juga akan menjadi lebih efisien. Pada bangunan B, terdapat void yang dimana void tersebut dari lantai dasar shopping mall dapat langsung melihat ke langit yang ada diatasnya tanpa adanya tutupan, sehingga bangunan menjadi lebih menyatu antara ruang dalam dengan ruang luarnya Gambar 4.3 Denah lt.3 dan tipikal office sumber : data pribadi Pada gambar hasil perancangan berikut, merupakan denah basement dari rancangan, yaitu : 1. Denah basement dari shopping mall Pada basement ini, terdapat parkiran mobil dan juga sepeda motor, yang dimana terdapat sekuriti pada bagian entrance dan exit dari basement ini. Area drop-off pada basement terdapat di lobby lift dari masing-masing bangunan tersebut. Selain itu, kantor-kantor pengelola juga terdapat pada area basement, Universitas Sumatera Utara 80 dikarenakan pada lantai atasnya disewakan kepada penyewa. Tujuan dari peletakkan kantor pengelola di basement dikarenakan untuk mendapat keuntungan dari sewa yang lebih banyak, daripada menghabiskan space tersebut untuk penggunaan kantor pengelola, yang dimana hanya menghabiskan space dari shopping mall tanpa adanya sedikitpun sewa yang didapati. Gambar 4.4 Denah basement sumber : data pribadi Pada gambar berikutnya ini, merupakan potongan dari rancangan proyek ini. Gambar 4.5 potongan shopping mall sumber : data pribadi Universitas Sumatera Utara 81 Gambar 4.6 potongan shopping mall dan office sumber : data pribadi Pada potongan diatas, dapat dilihat ketinggian antar lantai, struktur dari bangunan, struktur pondasi, dan void dari bangunan maupunvoid dari lift. Ketinggian antar lantai pada groundplan adalah 6 meter. Penggunaan 6 meter dikarenakan untuk membuat bangunan memiliki kesan lebih wah dan untuk memanipulasikan ruangan yang kecil menjadi kelihatan lebih besar, membuat bangunan kelihatan lebih kokoh, dinamis, luas, dan juga bangunan menjadi megah dibandingkan bangunan lainnya pada kawasan ini. Pada struktur kolom dan struktur beton, digunakan teknologi baja, yang dimana memiliki banyak keuntungan dibandingkan struktur beton biasa konvensional. Pada struktur kolom, menggunakan baja WF dan kemudian baja tersebut diselimuti dengan beton, untuk menghilangkan kesan seperti bangunan yang belum jadi. Sedangkan pada Universitas Sumatera Utara 82 bagian pembalokan, digunakan baja dengan honeycomb, yang memiliki berbagai keuntungan seperti yang telah dijelaskan pada subbab 3, yaitu konsep struktur. Gambar 4.7 tampak utara dan selatan sumber : data pribadi Gambar diatas merupakan tampak-tampak dari sebelah selatan, utara, dan juga selatan. Pembentukan fasad tersebut menggunakan karakteristik dari buah rambutan, yaitu dinamis, tegas, tidak teratur dan memiliki kesan kokoh. Material yang digunakan kebanyakan adalah kaca, aluminium, dinding bata, dan juga material alucobond untuk pembentukan atap. Pada gambar, juga dapat dilihat adanya escalator, hal itu merupakan perwujudan dari konsep integrasi dan mixed- use, sehingga para pengunjung yang datang dari gereja atau tamannya yang ingin langsung balik ke terminal stasiun, dapat langsung balik tanpa capek-capek Universitas Sumatera Utara 83 keluar masuk bangunan lagi, melainkan langsung menggunakan akses escalator ke lantai 2 bangunan, kemudian naik 1 lantai dan akan sampai pada terminal stasiun. Gambar 4.8 tampak barat dan timur sumber : data pribadi Pada gambar diatas, merupakan tampak dari sebelah timur dan barat dari rancangan. Pada tampak tersebut, terlihat bahwa terdapat sky-cross penghubung antar bangunan tersebut. Penggunaan sky-cross tersebut, merupakan perwujudan dari konsep mixed-use pada bangunan, sehingga bangunan lebih terintegrasi, mudah dicapai, dan dari segi pengunjung lebih menghemat dan mengefisiensi waktu untuk mengelilingi semua area dari shopping mall tersebut. Gambar 4.9 rencana pondasi sumber : data pribadi Universitas Sumatera Utara 84 Gambar diatas merupakan rencana pondasi dari rancangan ini. Pondasi tersebut menggunakan pondasi tiang pancang, yang dimana penggunaan pondasi tersebut sesuai dengan kondisi tanah dan juga kebutuhannya yang tepat. Gambar 4.10 rencana pembalokan sumber : data pribadi Pada gambar diatas, merupakan rencana pembalokan dari rancangan ini. Pembalokan rancangan ini, terdapat 2 balok, yaitu balok induk dan balok anak. Balok induk memiiki ukuran 80 x 60, dan balok anak berukuran 60 x 40. Bahan dari balok ini sendiri adalah baja honeycomb. Gambar 4.11 sirkulasi vertikal sumber : data pribadi Universitas Sumatera Utara 85 Pada gambar diatas, merupakan sistem dari sirkulasi vertical pada rancangan mixed-use shopping mall dan office. Warna merah merupakan tangga kebakaran, warna biru merupakan core dan lift dari rancangan, dan warna biru merupakan escalator dari rancangan ini. Peletakkan dari tangga kebakaran sendiri, yaitu terletak pada bagian ujung dari shopping mall, dikarenakan apabila terjadi bencana kebakaran ataupun gempa bumi, kebutuhan dari tangga kebakaran untuk keluar dari bangunan secepat mungkin dapat terakomodasi dengan baik untuk seluruh rancangan shopping mall ini. Gambar 4.12 rencana elektrikal sumber : data pribadi Pada gambar hasil rancangan diatas, merupakan sistem pelistrikan dari rancangan mixed-use shopping mall dan office ini. Diketahui dari gambar tersebut, bahwa sumber listrik untuk bangunan ini terdapat 3, yaitu PLN, solar panel, dan genset. Utamannya, tenaga listrik yang akan digunakan adalah PLN. Namun untuk menghemat pengeluaran biaya listrik rancangan, maka dibuat rangkaian solar panel, yang dimana diharapkan mampu mengurangi ketergantungan akan listrik dari PLN untuk pagi hari dan sore hari. Pada solar panel, energy matahari akan di- inverterkan dari arus AC menjadi DC, sehingga dapat disimpan didalam batere cadangan dan dapat dikonversikan ke energy listrik. Setelah arus yang telah dikonversikan ke DC tersebut masuk ke sumber batere, maka selanjutnya akan melewati controller, yang dimana merupakan tempat untuk mengontrol berapa Universitas Sumatera Utara 86 jumlah watt yang didapatkan dari solar panel, kebutuhan listrik yang sanggup diakomodasi solar panel, dan juga untuk mengatur berapa watt listrik yang disimpan dalam batere cadangan untuk digunakan pada malam hari. Dari controller, energy tersebut akan masuk ke main panel, atau panel utama, dan disalurkan keseluruh bangunan. Genset pada bangunan ini, akan digunakan apabila PLN padam dan tidak terdapat lagi energy listrik yang disimpan pada batere cadangan. Sehingga genset hanya menjadi sumber listrik cadangan alternatif pada saat sumber listrik utama padam. Gambar 4.13 rencana air bersih dan kotor sumber : data pribadi Pada gambar perancangan diatas, merupakan sistem air bersih dan air kotor black water and grey water dari rancangan mixed-use shopping mall dan office ini. Sistem air ini merupakan sistem yang seperti pada umumnya. Pada air bersih, air didatangkan melaui PDAM, kemudian akan dialirkan dari ruang pompa ke Groud Universitas Sumatera Utara 87 water Tank dan juga water tank yang ada di atap bangunan. Kemudian, dari water tank akan dialirkan ke seluruh bangunan yang memerlukan air bersih. Pada sistem air kotor, terdapat 2 yaitu air limbah berat black water dan air limbah ringan grey water. Pada air limbah berat yang dihasilkan dari bangunan ini, akan dialirkan ke septictank, kemudian difiltrasi dan di netralisasi, dan terakhir akan dibuang di riol kota. Pada air limbar ringan, yaitu air limbah yang berasal dari air sisa cuci, mandi, dan dll. Air limbah ringan dari bangunan akan dialirkan ke infiltration well, yang kemudian baru dibuang ke riol kota. Pada gambar-gambar berikutnya ini, merupakan perspektif-perspektif dari rancangan mixed-use shopping mall dan office, yaitu: Gambar 4.14 perspektif barat daya shopping mall sumber : data pribadi Gambar di atas merupakan perspektif barat daya dari bangunan shopping mall. Dari perspektif ini, tampaklah bangunan shopping mall ini memiliki karakteristik dinamis, tegas, tajam, kokoh, dan juga megah. Universitas Sumatera Utara 88 Gambar 4.15 perspektif shopping mall dan office sumber : data pribadi Gambar diatas merupakan perspektif dari bangunan shopping mall yang mixed- use dengan office. Dari perspektif ini, tampak escalator yang menguhungkan area gereja dan taman denganlantai 2 dari shopping mall, dan juga tampak sky-cross yang menghubungkan antar bangunan shopping mall sebagai perwujudan dari konsep mixed-use. Gambar 4.16 perspektif ruang terbuka sumber : data pribadi Universitas Sumatera Utara 89 Gambar diatas merupakan perspektif dari ruang terbuka yang ada di antara shopping mall dengan gereja dan taman, ruang terbuka ini akan menjadi sitting area bagi pengunjung untuk melepas penat, dan juga sebagai selasar dan bisa juga untuk sebagai kegiatan rekreasi maupun untuk pembuatan acara-acara. Gambar 4.17 perspektif shopping mall sumber : data pribadi Pada perspektif ini, merupakan bangunan A, yaitu shopping mall. Dari perspektif ini, terlihat keindahan dari bentukan fasad yang dinamis dan kokoh tersebut. Selain itu, juga terlihat bagian depan dari branded-branded store, dan juga sky- cross yang menghubungkan antar bangunan tersebut. Gambar 4.18 perspektif taman pohon rambutan sumber : data pribadi Universitas Sumatera Utara 90 Perspektif ini menunjukkan suasana dari taman pohon rambutan yang ada di belakng gereja. Pada taman ini, pengunjung dapat menikmati kelezatan dari buah rambutan hasil Kota Binjai yang sangat terkenal, dan juga merupakan wadah untuk mempromosikan buah rambutan kota Binjai kepada pengunjung. Taman ini selain berfungsi sebagai taman buah-buahan rambutan, juga dapat berfungsi sebagai jogging track, tempat permainan anak-anak, dan tempat rekreasi. Universitas Sumatera Utara 91

BAB V KESIMPULAN

Universitas Sumatera Utara 92

BAB V KESIMPULAN