BBLR Berat Badan Lahir Rendah Pemberian Air Susu Ibu ASI Status Imunisasi

yang menurunkan nafsu makan anak, sehingga konsumsi makanan menurun, padahal kebutuhan anak akan gizi waktu sakit akan meningkat. Jadi anak yang berulangkali terkena penyakit infeksi dan kronis akan mengalami gangguan gizi. 22 Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewi, dkk 1995 di Kabupaten Klaten menemukan bahwa faktor resiko yang berpengaruh terhadap kejadian pneumonia pada anak balita adalah status gizi. Parameter antropometri merupakan dasar dari penilaian status gizi. Penggolongan status gizi yang digunakan yaitu indeks antropometri Berat Badan menurut Umur BBU. 30

d. BBLR Berat Badan Lahir Rendah

7, 26

Bayi berat lahir rendah adalah bayi yang beratnya kurang atau sama dengan 2500 gram saat lahir. Bayi dengan berat badan lahir rendah akan meningkatkan resiko kesakitan dan kematian bayi termasuk infeksi saluran pernapasan bagian bawah. 7 Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Setyowati 1999 bahwa bayi dengan berat badan lahir rendah memiliki angka kematian yang lebih tinggi dari pada bayi yang lahir dengan berat badan lebih dari 2500 gram selama tahun pertama kehidupannya. Pneumonia adalah penyebab terbesar kematian akibat infeksi pada bayi dengan dengan berat badan lahir rendah bila dibandingkan dengan bayi yang beratnya di atas 2500 gram. 26

e. Pemberian Air Susu Ibu ASI

27 Pemberian ASI selama 4-6 bulan pertama sejak lahir ternyata mampu menurunkan insidensi pneumonia jika dibandingkan dengan pemberian susu formula. Bayi usia 0-5 bulan yang tidak diberi ASI beresiko 5 kali kemungkinan meninggal karena pneumonia dibandingkan dengan bayi yang diberi ASI eksklusif. Hal ini Universitas Sumatera Utara sesuai dengan penelitian-penelitian yang dilakukan 10 tahun terakhir menunjukkan bahwa ASI kaya akan faktor antibodi untuk melawan infeksi bakteri dan virus. Penelitian di negara berkembang menunjukkan bahwa ASI melindungi bayi terhadap infeksi saluran pernapasan berat. Menurut penelitian Heryana dkk menyatakan bahwa pemberian ASI dan lamanya pemberian ASI merupakan faktor yang sangat penting terhadap kejadian pneumonia pada bayi .

f. Status Imunisasi

25,26,28 Faktor resiko lain yang mempengaruhi terjadinya peningkatan insidens dan kematian pneumonia pada bayi dan anak balita yaitu imunisasi yang tidak memadai atau tidak lengkap. Anak yang belum pernah mendapat imunisasi campak mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kematian pada bayi dan balita yang sedang menderita pneumonia. 28 Penelitian di Klaten yang dilakukan oleh Dewi, dkk 1995 menemukan anak yang diimunisasi tidak lengkap lebih banyak pada kasus pneumonia. 25 Imunisasi yang dianjurkan sesuai dengan pemberian imunisasi nasional yaitu BCG pada usia 0-3 bulan, DPT I-III pada usia 2,4,6 bulan, Polio I-IV pada usia 2,4,6,18 bulan dan campak pada usia 9-12 bulan. 26

g. Pencemaran Udara Dalam Ruangan