maka diagnosis penyakitnya adalah : batuk pilek biasa common cold, pharyngitis, tonsillitis, otitis atau penyakit ISPA non-pneumonia lainnya.
Dalam pola tatalaksana penderita pneumonia yang dipakai oleh Program P2 ISPA, diagnosis pneumonia pada balita didasarkan pada adanya batuk atau kesukaran
bernapas disertai peningkatan frekuensi napas napas cepat sesuai umur. Adanya napas cepat fast breathing ini ditentukan dengan cara menghitung frekuensi
pernapasan. Batas napas cepat adalah frekuensi pernapasan sebanyak 50 kali per menit atau lebih pada usia 2 bulan - 1 tahun dan 40 kali per menit atau lebih pada
anak usia 1 tahun - 5 tahun. Diagnosis pneumonia berat didasarkan pada adanya batuk atau kesukaran
bernapas disertai napas sesak atau penarikan dinding dada sebelah bawah ke dalam chest indrawing pada anak usia 2 bulan - 5 tahun. Untuk kelompok umur 2 bulan
diagnosis pneumonia berat ditandai dengan adanya napas cepat, yaitu frekuensi pernapasan sebanyak 60 kali per menit atau lebih, atau adanya penarikan yang kuat
pada dinding dada sebelah bawah ke dalam severe chest indrawing.
2.7. Pencegahan Pneumonia
5
Upaya penting untuk pencegahan pneumonia pada anak balita di negara berkembang telah diidentifikasi dalam enam hal. Cara kerja ini telah dianut oleh
WHO dan London School of Hygiene and Tropical Medicine dalam mengontrol infeksi saluran pernapasan akut sehingga berhasil mengurangi morbiditas dan
mortalitas akibat pneumonia pada anak-anak.
Universitas Sumatera Utara
Adapun keenam hal itu adalah: 2.7.1. Imunisasi
Yaitu dengan meningkatkan cakupan imunisasi terhadap penyakit infeksi yang serius seperti campak dengan memberikan imunisasi campak pada usia 9
bulan dan batuk rejan dengan memberikan imunisasi DPT Difteri, Pertusis, Tetanus sebanyak tiga kali yaitu pada usia 2,3 dan 4 bulan.
2.7.2. Manajemen kasus infeksi saluran pernapasan akut dan pemberian kemoprofilaksis pelega tenggorokanpereda batuk pada anak dengan infeksi
pernapasan akut dan anak dengan mengi. 2.7.3. Memperbaiki Nutrisi
Untuk mencegah resiko pneumonia pada bayi dan anak-anak yang disebabkan karena malnutrisi sebaiknya dilakukan dengan pemberian ASI pada bayi
neonatal sampai dengan umur 2 tahun. Hal ini disebabkan karena ASI terjamin kebersihannya dan mengandung faktor-faktor antibodi cairan tubuh,
sehingga dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi bakteri dan virus. Selain pemberian ASI peningkatan status gizi anak penderita pneumonia juga
perlu perhatian untuk kesembuhan anak tersebut. 2.7.4.
Mengurangi polusi lingkungan seperti polusi udara dalam ruangan, lingkungan berasap rokok dan polusi di luar ruangan.
2.7.5. Mengurangi penyebaran kuman dan mencegah penularan langsung dengan cara menjauhkan anak dari penderita batuk.
Universitas Sumatera Utara
2.7.6. Memperbaiki cara-cara perawatan anak. Usaha untuk mencari pertolongan medis, memberikan pendidikan pada ibu tentang cara perawatan anak yang
baik.
2.8. Pengobatan Pneumonia
5
Sesuai dengan kebijakan Program Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut P2ISPA, antibiotika yang dipakai untuk pengobatan pneumonia
adalah kotrimoksasol dengan pemberian selama 5 hari. Antibiotika yang dapat dipakai sebagai pengganti kotrimoksasol ialah ampisilin, amoksisilin, dan prokain
penisilin. Kotrimoksasol adalah antibiotika yang diprioritaskan oleh WHO dengan
pertimbangan sebagai berikut : 1 Resistensinya belum pernah dilaporkan.
2 Harganya murah dan mudah didapat. 3 Sangat mudah cara pemberiannya yaitu cukup dua kali sehari selama 5 hari bila
dibandingkan dengan antibiotika lain pemberiannya harus empat kali sehari.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP
3.1. Kerangka Konsep
Karakteristik Penderita Pneumonia - Sosiodemografi terdiri dari : umur, jenis kelamin dan
daerah tempat tinggal - Status gizi
- Derajat pneumonia - Lama rawatan rata-rata
- Keadaan sewaktu pulang
3.2. Defenisi Operasional
1. Penderita pneumonia pada balita adalah pasien berumur di bawah lima tahun yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan dan dinyatakan
menderita penyakit pneumonia berdasarkan diagnosa dokter yang dicatat pada kartu status penderita yang ada di rekam medik.
2. Umur adalah usia penderita sesuai dengan yang tertulis di dalam kartu status yang ada di rekam medik sewaktu berobat di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan,
dengan kategori : 1. 2 bulan
2. 2 bulan - 1 tahun 3. 1 tahun - 5 tahun
Universitas Sumatera Utara