Distribusi Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Distribusi Proporsi Status Gizi Berdasarkan Derajat Pneumonia

5.6.3. Distribusi Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Derajat

Pneumonia Tabel 5.8. Distribusi Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Derajat Pneumonia Balita Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan Tahun 2006-2007 Derajat Lama Rawatan Rata-Rata Pneumonia N X SD a. Pneumonia 207 5,51 2,42 b. Pneumonia Berat 35 4,97 2,95 F = 2,846 df = 1 p = 0,093 Dari Tabel 5.8 dapat diketahui bahwa balita penderita pneumonia yang tergolong pneumonia sebanyak 207 orang dengan lama rawatan rata-rata yaitu 5,51 hari kemudian yang tergolong pneumonia berat ada sebanyak 35 orang dengan lama rawatan rata-rata yaitu 4,97 hari. Berdasarkan statistik uji anova diperoleh p = 0,093 p 0,05 artinya tidak ada perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan derajat pneumonia.

5.6.4. Distribusi Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu

Pulang Tabel 5.9. Distribusi Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Balita Penderita Pneumonia Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan Tahun 2006-2007 Keadaan Sewaktu Lama Rawatan Rata-Rata Pulang N X SD a. Sembuh 50 5,02 1,48 b. PBJ 179 5,73 2,65 c. PAPS 12 3,08 2,02 d. Meninggal 1 1 2,51 F = 6,208 df = 3 p = 0.000 Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 5.9 dapat diketahui bahwa balita penderita pneumonia yang keadaan sewaktu pulangnya sembuh sebanyak 50 orang dengan lama rawatan rata- rata yaitu 5,02 hari, Pulang Berobat Jalan PBJ sebanyak 179 orang dengan lama rawatan rata-rata yaitu 5,73 hari, Pulang Atas Permintaan Sendiri PAPS sebanyak 12 orang dengan lama rawatan rata-rata yaitu 3,08 hari, dan yang meninggal sebanyak 1 orang dengan lama rawatan rata-rata yaitu 1 hari. Berdasarkan statistik uji anova diperoleh p = 0,000 p 0,05 artinya ada perbedaan lama rawatan rata-rata berdasarkan keadaan sewaktu pulang.

5.6.5. Distribusi Proporsi Status Gizi Berdasarkan Derajat Pneumonia

Tabel 5.10. Distribusi Proporsi Status Gizi Berdasarkan Derajat Pneumonia Pada Balita Penderita Pneumonia Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan Tahun 2006-2007. Derajat Status Gizi Pneumonia Gizi Gizi Gizi Gizi Total Lebih Baik Kurang Buruk f f f f f Pneumonia 17 8,2 131 63,3 49 23,7 10 4,8 207 100 Pneumonia 3 8,6 22 62,9 9 25,7 1 2,8 35 100 Berat X 2 = 0,314 df = 3 p = 0.957 Dari tabel 5.10 dapat diketahui bahwa dari 207 orang penderita pneumonia yang tergolong jenis pneumonia paling banyak adalah dengan status gizi baik yaitu sebanyak 131 orang 63,3 sedangkan yang tergolong jenis pneumonia berat paling banyak adalah dengan status gizi baik yaitu sebanyak 22 orang 62,9 . Dari hasil analisa statistik dengan uji chi-square diperoleh p = 0,957 p 0,05 yang berarti tidak ada perbedaan status gizi berdasarkan derajat pneumonia. Universitas Sumatera Utara Sedangkan jika status gizi diklasifikasikan menjadi dua artinya status gizi lebih dan status gizi baik digabung menjadi satu dengan nama status gizi baik kemudian status gizi kurang dan status gizi buruk digabung menjadi satu dengan nama status gizi buruk maka tabel distribusinya dapat disajikan seperti berikut: Tabel 5.11. Distribusi Proporsi Status Gizi Berdasarkan Derajat Pneumonia Pada Balita Penderita Pneumonia Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan Tahun 2006-2007. Status Gizi Gizi Baik Gizi Buruk Total Derajat Pneumonia f f f Pneumonia 148 71,5 59 28,5 207 100 Pneumonia Berat 25 71,4 10 28,6 35 100 X 2 = 0,000 df = 1 P = 0,993 Dari tabel 5.11 dapat diketahui bahwa dari 207 orang penderita pneumonia yang tergolong jenis pneumonia paling banyak adalah dengan status gizi baik yaitu sebanyak 148 orang 71,5 sedangkan yang tergolong jenis pneumonia berat paling banyak juga dengan status gizi baik yaitu sebanyak 25 orang 71,4 . Dari hasil analisa statistik dengan uji chi-square diperoleh p = 0,993 p 0,05 yang berarti tidak ada perbedaan status gizi berdasarkan derajat pneumonia. Universitas Sumatera Utara

5.6.6. Distribusi Proporsi Derajat Pneumonia Berdasarkan Keadaan Sewaktu