15 a.
Waktu Retensi Waktu yang dibutuhkan suatu komponen untuk melewati suatu kolom
disebut waktu retensi yang dapat didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan untuk membawa keluar suatu komponen dari dalam kolom, dihitung mulai
diinjeksikan hingga keluar kolom tepat pada saat konsentrasi maksimum. 2.
Faktor Selektifitas Suatu kolom dinyatakan baik apabila kolom tersebut cukup selektif, dan
dikatakan selektif apabila kolom tadi mampu menahan berbagai komponen dengan kekuatan yang berbeda-beda.
3. Efisiensi Kolom
Jumlah plat teoritik dalam suatu kolom sebanding dengan panjang kolom. Karena itu jumlah plat teoritik suatu kolom dapat ditingkatkan dengan
memperpanjang kolom. Makin panjang kolom makin banyak jumlah plat teoritiknya maka makin sempurna pemisahan.
4. Resolusi
Derajat pemisahan atau resolusi dari dua pita yang berdekatan didefinisikan sebagai jarak antara puncak-puncak pita atau pusat-pusat dibagi
dengan luas pita rata-rata. Semakin tinggi harga N selalu memberikan resolusi yang membaik. Oleh karena itu resolusi dapat diperbaiki dengan menambah
panjang kolom. Putra, 2003. 5.
Faktor Ikutan Keasimetrisan puncak dinyatakan dengan faktor ikutan atau faktor
asimetris. Pembentukan puncak yang curam bagian depan tetapi landai bagian belakang disebut tailing, sebaliknya puncak yang landai bagian depan dan curam
bagian belakang disebut fronting.
16
2.6 Validasi Validasi metode menurut United States Pharmacopeia USP dilakukan
untuk menjamin bahwa metode analisis akurat, spesifik, reprodusibel dan tahan pada kisaran analit yang akan dianalisis. Suatu metode analis harus divalidasi
untuk verifikasi bahwa parameter-parameter kinerjanya cukup mampu untuk mengatasi masalah dalam analisis. Parameter analisis yang ditentukan pada
validasi adalah akurasi, presisi, batas deteksi, batas kuantitasi, spesifikasi, linieritas dan rentang, kekasaran Ruggedness dan ketahanan Robutness.
Akurasi merupakan ketelitian metode analisis atau kedekatan antara nilai terukur dengan nilai yang diterima. Akurasi dinyatakan sebagai persen perolehan
kembali recovery analit yang ditambahkan. Akurasi dapat ditentukan dengan dua cara yaitu metode simulasi spiked placebo recovery dan metode
penambahan bahan baku standard addition method. Presisi merupakan ukuran keterulangan metode analisis dan biasanya
diekspresikan sebagai relatif standar deviasi RSD dari sejumlah sampel yang berbeda secara signifikan secara statistik.
Batas deteksi limit of detection, LOD didefinisikan sebagai konsentrasi analit terendah dalam sampel yang masih dapat terdeteksi yang masih
memberikan respon signifikan. Batas kuantitasi limit of quantitation, LOQ didefinisikan sebagai
konsentrasi analit terendah dalam sampel yang dapat ditentukan dengan presisi dan akurasi yang dapat diterima pada kondisi operasional metode yang digunakan.
Batas deteksi dan batas kuantitasi dapat dihitung secara statistik melalui garis regresi linier dari kurva kalibrasi Rohman, 2007.
17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan metode Eksperimental yaitu penelitian yang bertujuan mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dalam
kondisi terkontrol. Metode ini tidak membutuhkan teknik sampling, yang diperlukan adalah bahan yang homogen untuk penelitian.
3.1 Waktu dan tempat penelitian
Penelitian dilakukan dilaboratorium kimia farmasi kuantitatif Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan dan Laboratorium Terapetik Balai
Besar POM di Medan pada bulan Juli sampai September tahun 2009.
3.2 Alat-alat
Alat-alat yang digunakan adalah satu unit alat KCKT Shimadzu yang terdiri dari vacum degasser, pompa, Detektor UVVis dilengkapi dengan
komputer dan printer , kolom Shimpac VPODS 4,6 mm x 25 cm , Pre kolom ODS, wadah fase gerak, penyuntik µl 100µl , penyaring mikro , neraca listrik,
neraca micro balance, dan alat gelas lainnya.
3.3 Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah: metanol kualitas pro analisys produksi E.Merck, Parasetamol BPFI, Kofein BPFI Badan POM RI,
aquabidestilata PT. Ikapharmindo Putramas, tablet Bodrex PT. Tempo Scan Pacifik, tablet Panadol Extra PT. Sterling Products Indonesia, tablet Oskadon
PT. Supra Ferbindo Farma. 3.4 Prosedur Penelitian
3.4.1 Pengambilan Sampel