Validasi Validasi metode menurut United States Pharmacopeia USP dilakukan

17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan metode Eksperimental yaitu penelitian yang bertujuan mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi terkontrol. Metode ini tidak membutuhkan teknik sampling, yang diperlukan adalah bahan yang homogen untuk penelitian.

3.1 Waktu dan tempat penelitian

Penelitian dilakukan dilaboratorium kimia farmasi kuantitatif Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan dan Laboratorium Terapetik Balai Besar POM di Medan pada bulan Juli sampai September tahun 2009.

3.2 Alat-alat

Alat-alat yang digunakan adalah satu unit alat KCKT Shimadzu yang terdiri dari vacum degasser, pompa, Detektor UVVis dilengkapi dengan komputer dan printer , kolom Shimpac VPODS 4,6 mm x 25 cm , Pre kolom ODS, wadah fase gerak, penyuntik µl 100µl , penyaring mikro , neraca listrik, neraca micro balance, dan alat gelas lainnya.

3.3 Bahan-bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah: metanol kualitas pro analisys produksi E.Merck, Parasetamol BPFI, Kofein BPFI Badan POM RI, aquabidestilata PT. Ikapharmindo Putramas, tablet Bodrex PT. Tempo Scan Pacifik, tablet Panadol Extra PT. Sterling Products Indonesia, tablet Oskadon PT. Supra Ferbindo Farma. 3.4 Prosedur Penelitian

3.4.1 Pengambilan Sampel

18 Pengambilan sampel dilakukan secara purposif yaitu tanpa membandingkan satu tempat dengan tempat yang lain karena tempat pengambilan sampel dianggap homogen. Hasil sampling diperoleh tablet Bodrex PT. Tempo Scan Pacifik, tablet Panadol PT. Sterling Products Indonesia, tablet Oskadon PT. Supra Ferbindo Farma. 3.4.2 Pembuatan fase gerak Metanol - Air Sebanyak 500 ml metanol, disaring menggunakan membran whatman filter PTFE 0,5 µm. Lalu diawaudarakan selama 20 menit. Sebanyak 500 ml aquabidestillata, disaring menggunakan membran cellulosa nitrat filter PTFE 0,5 µm. Lalu diawaudarakan selama 20 menit.

3.4.3 Pembuatan Pelarut

Sebanyak 350 ml metanol dicampur dengan 650 ml aquabidestillata. Aduk dengan batang pengaduk. Lalu disonikasi selama 30 menit.

3.4.4 Pembuatan larutan induk baku campuran Parasetamol Kofein BPFI

Ditimbang seksama sejumlah 50,0 mg Parasetamol BPFI, dimasukkan kedalam labu 50 ml, ditambahkan pelarut sebanyak 20 ml, disonikasi selama 15 menit, diencerkan dengan pelarut hingga garis tanda sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 1000 mcgml, disaring. Filtratnya digunakan sebagai larutan induk. Ditimbang seksama sejumlah 50,0 mg Kofein BPFI, dimasukkan kedalam labu 50 ml, ditambahkan pelarut sebanyak 20 ml, disonikasi selama 15 menit, diencerkan dengan pelarut hingga garis tanda sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 1000 mcgml, lalu disaring larutan induk baku I. Filtratnya dipipet 5 ml ke dalam labu 50 ml konsentrasi 100 mcgml ditambahkan pelarut hingga