13 Terdapat keragaman yang luas dari solvent yang digunakan dalam semua
mode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi, tetapi ada beberapa sifat yang diinginkan yang mana umumnya harus dipenuhi oleh semua solven.
Fase gerak harus:
•
Murni; tidak ada pencemarkontaminan
•
Tidak bereaksi dengan pengemas
•
Sesuai dengan detektor
•
Melarutkan cuplikan
•
Mempunyai viskositas rendah
•
Mudah rekoveri cuplikan, bila diinginkan
•
Tersedia diperdagangan dengan harga yang pantas Putra, 2003
Elusi gradien dan isokratik
Elusi pada kromatografi cair kinerja tinggi dapat dibagi menjadi dua sistem yaitu:
1. Sistem elusi isokratik. Pada sistem ini, elusi dilakukan dengan satu macam
atau lebih fase gerak dengan perbandingan tetap komposisi fase gerak tetap selama elusi
Gambar 2.3 Sistem elusi isokratik
pompa
injektor kolom
oven detektor
S S
o o
l l
v v
e e
n n
t t
u u
n n
g g
g g
a a
l l
data processor
14 2.
Sistem elusi gradien. Pada sistem ini, elusi dilakukan dengan campuran fase gerak yang perbandingannya berubah-ubah dalam waktu tertentu
komposisi fase gerak berubah-ubah selama elusi.
2.4.8 Pengolahan Data
Komponen yang terelusi mengalir ke detektor dan dicatat sebagai puncak- puncak yang secara keseluruhan disebut sebagai kromatogram.
Gambar 2.4 Kromatogram Guna kromatogram:
1. Kualitatif
waktu retensi selalu konstan dalam setiap kondisi kromatografi yang sama. dapat digunakan untuk identifikasi.
2. Kuantitatif
luas puncak proporsional dengan jumlah sampel yang diinjesikan dan dapat digunakan untuk menghitung konsentrasi.
3. Kromatogram dapat digunakan untuk mengevaluasi efisiensi pemisahan
dan kinerja kolom
2.5 Parameter Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Ada beberapa parameter yang perlu diperhatikan dalam memperoleh kondisi yang diinginkan dalam kromatografi antara lain :
W W
12
H
12
H Rt
Area
15 a.
Waktu Retensi Waktu yang dibutuhkan suatu komponen untuk melewati suatu kolom
disebut waktu retensi yang dapat didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan untuk membawa keluar suatu komponen dari dalam kolom, dihitung mulai
diinjeksikan hingga keluar kolom tepat pada saat konsentrasi maksimum. 2.
Faktor Selektifitas Suatu kolom dinyatakan baik apabila kolom tersebut cukup selektif, dan
dikatakan selektif apabila kolom tadi mampu menahan berbagai komponen dengan kekuatan yang berbeda-beda.
3. Efisiensi Kolom
Jumlah plat teoritik dalam suatu kolom sebanding dengan panjang kolom. Karena itu jumlah plat teoritik suatu kolom dapat ditingkatkan dengan
memperpanjang kolom. Makin panjang kolom makin banyak jumlah plat teoritiknya maka makin sempurna pemisahan.
4. Resolusi
Derajat pemisahan atau resolusi dari dua pita yang berdekatan didefinisikan sebagai jarak antara puncak-puncak pita atau pusat-pusat dibagi
dengan luas pita rata-rata. Semakin tinggi harga N selalu memberikan resolusi yang membaik. Oleh karena itu resolusi dapat diperbaiki dengan menambah
panjang kolom. Putra, 2003. 5.
Faktor Ikutan Keasimetrisan puncak dinyatakan dengan faktor ikutan atau faktor
asimetris. Pembentukan puncak yang curam bagian depan tetapi landai bagian belakang disebut tailing, sebaliknya puncak yang landai bagian depan dan curam
bagian belakang disebut fronting.