Senescence pada Kartilago Artikularis
↓ Jumlah Sel Stem Progenitor ↓ Respons Kondrosit terhadap
IGF
Anabolisme Katabolisme
↓ Protein Aggrecan ↓ Fungsi Kolagen II
↑ AGEs Sebabkan ↑ Cross- linking dengan Kolagen
↑ Kekakuan Kartilago
Kerusakan Kondrosit Sekunder
Pelepasan Enzim Mendegradasi Matriks
Lebih Jauh
Trauma Lutut, Aktivitas Fisik Berat, dan Kerja
dengan Beban Berat:
Gaya Mekanis Menerpa Sendi Artikularis
Gaya Ditransmisikan Langsung ke Tulang Subkondral
Jenis Kelamin Perempuan Pasca-Onset Menopause
↓ Sintesis Glikosaminoglikan Kondrosit
↓ Hambatan terhadap C-Telopeptida
↓ Hambatan terhadap COX2 ↓ Perlindungan terhadap
Kondrosit
↓ Kadar Estrogen Serum ↑ Kadar Air pada Kartilago Sebabkan
Aggrecan Mudah Hancur
↓ Fungsi Perbaikan Kartilago Pelembutan Progresif dan
Disintegrasi Kartilago Artikularis
Peningkatan Usia Lansia
↓ Fungsi Propioseptif Cegah Proteksi terhadap
Posisi Merusak Bagi Sendi Weightbearing
Beban Bersifat Fokal pada Bagian Tertentu Sendi
Pembentukan Osteofit
Sklerosis Tulang Subkondral
↑ Inflamasi Lokal Sinovitis Derajat Sedang
Low Grade Systemic Inflammation
Peningkatan IMT di Atas Kategori Normal
Peningkatan Massa Jaringan Adiposa
↑ Kadar Serum Sitokin Pro-Inflamasi
↑ Produksi Sitokin Pro- Inflamasi, Termasuk
Adiponektin
Tingkat Pendidikan Tinggi
Kepekaan terhadap Rasa Nyeri, Pemahaman Mengenai Osteoartritis
Cukup Baik Lebih Berkeinginan Pergi ke Dokter
untuk Berobat
Kejadian Osteoartritis
= Faktor-faktor risiko = Ciri-ciri Osteoartritis
= Kejadian Osteoartritis
2. 3. Kerangka Konsep
2. 4 Definisi Operasional Variabel
Definisi Pengukuran
Skala Dependen
Kejadian Osteoartritis
Genu Diagnosis menderita
osteoartritis genu yang ditetapkan oleh dokter di
poliklinik ortopedi, penyakit dalam, dan
rehabilitasi medik Rumah Sakit Umum Pusat
Fatmawati Jakarta. Berdasarkan rekam medis.
Pengukur: Dokter poliklinik ortopedi,
penyakit dalam, dan rehabilitasi medik RSUP
Fatmawati yang bertanggung jawab atas
diagnosis pada rekam medis tersebut.
Nominal
Independen Usia
Usia pasien saat didiagnosis osteoartritis
genu. Berdasarkan rekam medis.
Cara Pengukuran: Anamnesis.
Hasil Pengukuran:
[4]
1 = 15 – 40 tahun
2 = 40 – 61 tahun
3 = ≥ 61 tahun
Interval
Jenis Kelamin
Indikasi jenis kelamin ketika lahir sebagai:
Pria Wanita
Berdasarkan rekam medis. Hasil Pengukuran:
1
= Laki-laki
2 = Perempuan
Nominal Jenis Kelamin
Usia
Tingkat Pendidikan Osteoartritis Genu
Indeks Massa Tubuh
Tingkat Pendidikan
Jenjang pendidikan tertinggi yang pernah
diduduki oleh seseorang yang sudah tidak
bersekolah lagi atau yang sedang diduduki oleh
seseorang yang masih bersekolah.
Berdasarkan rekam medis. Cara Pengukuran:
Anamnesis. Hasil Pengukuran:
1 = Tidak pernah sekolah 2 = SD
3 = Tamat SD 4 = SMP
5 = Tamat SMP 6 = SMA
7 = Tamat SMA 8 = Akademi Universitas
9 = Tamat Akademi Universitas
Ordinal
Indeks Massa
Tubuh
Berat badan dalam kilogram kg dibagi
dengan tinggi badan dalam meter kuadrat m
2
berdasarkan kriteria Asia Pasifik tahun 2000 sebagai
berikut:
[26]
Berat badan kurang: IMT 18,5 kgm
2
Kisaran normal: IMT 18,5 - 23 kgm
2
Berisiko: IMT 23 - 25 kgm
2
Obes 1: IMT 25 - 30 kgm
2
Obes 2: IMT ≥ 30 kgm
2
Berdasarkan rekam medis. Pengukur:
Petugas pengukuran berat badan dan tinggi badan
pada penerimaan pasien atau dokter yang
bertanggung jawab terhadap data rekam medis
pasien tersebut di RSUP Fatmawati. Peneliti
mengukur IMT. Alat Ukur:
Ukuran tinggi badan menggunakan stature
meter dan timbangan berat badan. Perhitungan IMT
berdasarkan rumus yang terjabar pada definisi.
Hasil Pengukuran: 1 = IMT 23,0
kgm
2
2 = IMT ≥ 23,0-24,9 kgm
2
Ordinal