1. 5. Lubrikasi Sendi 1. 6. Osteoartritis 1. 6. 1. Definisi Umum

subartikular dengan 3 sklerosis tulang di sekitarnya, 4 pembentukan osteofit, dan 5 fibrosis kapsular. [7] Awalnya, perubahan kartilago dan tulang terfokus pada bagian tertentu dari sendi, yakni bagian yang lebih banyak menerima beban tubuh. Selain itu, terjadi pula perlembutan dan penguraian – atau fibrilasi – dari kartilago yang semula licin dan mulus. Dengan adanya disintegrasi yang progresif dari kartilago, tulang yang berada di bawahnya tersingkap yang memungkinkan terjadinya eburnasi – suatu proses di mana permukaan sendi yang harusnya dilapisi oleh kartilago artikuler, namun kartilago tersebut terkikis sampai tulang subkondral, sehingga tulang subkondral tersebut kemudian menjadi permukaan sendi dan menjadi halus dan mengkilat seperti gading. Vaskularisasi yang meningkat karena reaksi tulang dalam ruang tertutup tersebut menjadi faktor penyebab timbulnya keluhan nyeri. [7]

2. 1. 6. 4. Epidemiologi

WHO, melalui publikasinya – Global Burden of OA – pada tahun 2002, mengestimasikan bahwa kurang lebih 10 populasi dunia berusia ≥ 60 tahun memiliki gangguan simtomatis yang berhubungan dengan osteoartritis. [15] Prevalensi pada negara berkembang bervariasi berbeda antar-hasil riset. Menurut studi COPCORD yang dilakukan di Asia, prevalensi osteoartritis ditemukan meningkat sesuai usia dan lebih banyak ditemukan pada wanita. [16] Studi COPCORD pada daerah Asia Tenggara meliputi negara Thailand, Filipina, Vietnam, dan Malaysia. [16] Adapun, data mengenai usia spesifik tidak dicantumkan pada studi ini penulis hanya menuliskan bahwa data yang didapat adalah pada populasi berusa ≥ 15 tahun. Di Indonesia sendiri, prevalensi osteoartritis mencapai 5 pada usia 40 tahun, 30 pada usia 40-60 tahun, dan 65 pada usia ≥ 61 tahun. [4] Sementara itu, osteoartritis genu memiliki prevalensi yang cukup tinggi, yakni 15,5 pada pria dan 12,7 pada wanita. [3] 2. 1. 7. OA pada Genu 2. 1. 7. 1. Gejala Klinis Gejala-gejala yang disebutkan di bawah tidak bersifat spesifik terhadap osteoartritis genu semata. [7] Keparahan gejala dapat bergantung pada kerusakan yang terjadi pada sendi, namun pada dasarnya juga bervariasi antar-individu dan antar-sendi. 1 Nyeri umumnya merupakan gejala yang membuat pasien datang ke dokter untuk diperiksa. Nyeri dapat terasa menyebar, atau bahkan dapat teralihkan ke lokasi yang jauh dari lokasi predileksi yang sesungguhnya nyeri lutut oleh karena OA yang terjadi pada pinggul. Nyeri muncul perlahan- lahan dan diperparah oleh kerja. Nyeri akan terasa berkurang dengan istirahat, namun seiring dengan berjalannya waktu, istirahat tidak terasa cukup untuk mengurangi nyeri. Pada tahap-tahap akhir perjalanan penyakit ini, pasien bahkan mungkin merasa nyeri ketika terbaring di tempat tidurnya untuk beristirahat di malam hari. Terdapat beberapa kemungkinan penyebab terjadinya nyeri, yakni inflamasi sinovial ringan, fibrosis kapsular dengan nyeri ketika meregangkan jaringan yang telah memendek, kelelahan otot, dan tekanan tulang oleh karena adanya kongesti vascular dan hipertensi intraosseus. 2 Kekakuan sering ditemukan yang biasanya terjadi setelah beberapa saat pasien tidak melakukan kegiatan apapun. Namun, seiring dengan berjalannya waktu kekakuan ini akan terasa menetap dan progresif. 3 Pembengkakan dapat terjadi secara terus menerus dengan penebalan kapsular atau dengan adanya osteofit yang besar- besar ataupun secara berselang oleh karena adanya efusi.