1. Landasan Teori 1. 1. Deskripsi Umum Articulatio Genu

Proteoglikan memiliki afinitas yang tinggi terhadap air. Adanya beban menyebabkan perubahan bentuk pada kartilago, sehingga air akan terperas keluar ke permukaan di mana air tersebut akan menyumbang sebagai salah satu komponen lapisan lubrikan. Ketika beban berkurang dan menghilang, maka air tersebut akan terserap kembali ke dalam proteoglikan pada kartilago tersebut. Tekanan yang terjadi di dalam kartilago tersebut dipertahankan oleh gaya regang dari jaringan kolagen yang tersusun di dalamnya. Selama jaringan kolagen dan proteoglikan di dalam suatu kartilago utuh, maka kartilago tersebut dapat mempertahankan kompresibilitas serta elastisitasnya. [7]

2. 1. 3. Kapsul dan Ligamen

Jaringan lunak yang melingkupi persendian terdiri atas kapsula fibrosa dan ligamen, yang merupakan kondensasi keras pada permukaan kapsul tersebut. Ligamen yang terdapat di antara satu tulang dan lainnya bersifat non-elastik dan memiliki panjang yang tetap. Kedua struktur tersebut, bersama dengan otot pada lapisan terluarnya, memberikan kontribusi terhadap stabilitas sendi. [7]

2. 1. 4. Cairan Sinovial

Permukaan dalam dari kapsul dilapisi oleh selapis membran tipis, yakni sinovium, yang kaya akan pembuluh darah, pembuluh limfatik, serta saraf. Sinovium bersifat non-adhesif dan memproduksi cairan sinovial seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Cairan sinovial ini bertanggung jawab terhadap nutrisi dari kartilago artikularis yang bersifat avaskular. Dalam kondisi fisiologis, volume cairan sinovial pada suatu sendi bersifat konstan sepanjang hayat, namun dapat meningkat ketika sendi tersebut mengalami cedera. [7]

2. 1. 5. Lubrikasi Sendi

Koefisien gesek dari sendi yang normal sangat rendah. Kecuali pada kondisi patologis, terdapat sedikit sekali perbedaan derajat keausan dari suatu permukaan artikular antara dewasa muda dan lansia. Terdapat beberapa sistem lubrikasi pada sendi genu: [7] 1. Boundary layer lubrication Terdapat pada daerah perbatasan antara permukaan artikular tulang yang saling berhubungan dan dimediasi oleh lubricin – fraksi glikoprotein yang bersifat larut air pada cairan sinovial. Lapisan ini terdapat di atas selapis molekul pada permukaan setiap sendi artikular; bersama-sama, kedua lapisan ini membentuk satu set lapisan pada permukaan sendi artikular suatu tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan luncur yang licin antar permukaan artikular yang saling berhubungan. 2. Fluid film lubrication Terjadi oleh karena mekanisme hidrodinamik, di mana air dari dalam kartilago akan terperas keluar dengan adanya beban dan kembali terserap ketika beban ditiadakan. 3. Lubrikasi di antara lipatan sinovial dapat terjadi oleh karena molekul hialurinat pada cairan sinovial. 2. 1. 6. Osteoartritis 2. 1. 6. 1. Definisi Umum Apley mendefinisikan osteoartritis sebagai penyakit kronis dari sendi synovial, di mana terdapat pelembutan progresif dan disintegrasi dari kartilago artikularis yang disertai dengan pertumbuhan kartilago dan tulang pada pinggir sendi osteofit, pembentukan kista dan sklerosis pada tulang subkondral, sinovitis derajat sedang, dan fibrosis kapsular. Selain itu, Apley menyebutkan bahwa istilah artritis degeneratif – yang kerap digunakan sebagai sinonim osteoartritis – merupakan konsep yang salah. Osteoartritis merupakan penyakit yang dinamis yang