Pengujian Simultan Parsial Uji-t Koefisien Determinan R

Ha : b 1 , b 2 ≠ 0, artinya semua variabel independent secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan : Jika probabilitas 0.10, maka Ha diterima Jika probabilitas 0.10, maka Ha ditolak

2. Pengujian Simultan Parsial Uji-t

Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi individual. Uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independent secara parsial terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah : Ho : b 1 = 0, artinya suatu variabel independent secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel independen. Ha : b 1 ≠ 0, artinya variabel independent secara parsial berpengaruh terhadap variabel independent. Kriteria pengambilan keputusan : Jika probabilitas 0.10, maka Ha diterima Jika probabilitas 0.10, maka Ha ditolak

3. Koefisien Determinan R

2 Pengujian koefisien determinan R 2 digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independent yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen Ghozali 2005:83. Selanjutnya, Ghozali 2005:83 menerangkan bahwa koefisien determinan berkisar antara nol sampai Universitas Sumatera Utara dengan satu 0 ≤ R 2 ≤ 1. Hal ini berarti bila R 2 =0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, bila R 2 semakin besar mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen dan bila R2 semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Tentang PTPN IV Persero Medan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara IV Persero dibentuk berdasarkan peraturan pemerintah no. 9 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, tentang penggabungan kebun-kebun yang berada di wilayah Sumatera Utara dari PT. Perkebunan VI, PT. Perkebunan VII, PT. Perkebunan VIII. PTPN IV. Persero didirikan dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH No.37 tertangganl 11 Maret 1996 dan Surat Keputusan Menteri Kehakiman No. C2 – 8332 HT. 01. 01 Tahun 1996, tanggal 8 Agustus 1996 serta dicantumkan dalam Tambahan Berita Negara RI No. 81 tanggal 8 oktober 1996. Pada saat ini PT. Perkebunan Nusantara IV Persero mengelola lahan perkebunan dengan luas 136.971 Ha yang terdiri dari areal kelapa sawit seluas 120.774 Ha, kakao seluas 7.626 Ha, dan the seluas 8.571 Ha. Untuk mengelola hasil kebun, PTPN IV Persero mengelola 16 unit Pabrik Kelapa Sawit PKS dengan kapasitas 606 ton Tandan Buah Segar TBS per jam, 4 unit Pabrik Pengering biji Kakao PPBK dengan kapasitas 152 ton Biji Kakao Basah BKB per hari dan 6 unit Pabrik Teh PT dengan kapasitas 367 ton Daun Teh Basah DTB per hari. Selain mengelola Kebun dan Pabrik Pengolahan, PTPN IV Persero juga mengelola Industri hilir berupa pabrik Fraksionasi dan Rafinasi atau pabrik Minyak Nabati PMN dengan kapasitas 300 ton CPO per hari dan Pabrik Pengolahan Inti Sawit PPIS dengan kapasitas 400 ton inti sawit per hari. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) di Sektor Publik (Studi Kasus pada PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

12 131 128

Pengaruh Peranan Biro Satuan Pengawasan Internal (SPI) Terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Pada PTPN II (Persero) Tanjung Morawa

2 39 114

PENGARUH PERANAN SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (SPI) DAN PEDOMAN PERILAKU TERHADAP GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) PADA KSP KARYA NIAGA KABUPATEN DEMAK

0 10 110

Pengaruh Peranan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Pedoman Perilaku terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Pada PT Perkebunan Nusantara di Medan

0 6 114

Pengaruh Peranan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Pedoman Perilaku terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Pada PT Perkebunan Nusantara di Medan

0 0 12

Pengaruh Peranan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Pedoman Perilaku terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Pada PT Perkebunan Nusantara di Medan

0 0 2

Pengaruh Peranan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Pedoman Perilaku terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Pada PT Perkebunan Nusantara di Medan

1 2 9

Pengaruh Peranan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Pedoman Perilaku terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Pada PT Perkebunan Nusantara di Medan

0 0 24

Pengaruh Peranan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Pedoman Perilaku terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Pada PT Perkebunan Nusantara di Medan

0 0 3

Pengaruh Peranan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Pedoman Perilaku terhadap Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Pada PT Perkebunan Nusantara di Medan

0 0 31