Tabel 4.6 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 75
Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation 6.29595386
Most Extreme Differences Absolute
.120 Positive
.120 Negative
-.100 Kolmogorov-Smirnov Z
1.042 Asymp. Sig. 2-tailed
.227
a. Test distribution is Normal.
Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada penelitian ini menujukkan probabilitas = 0,731 Dengan demikian, data pada penelitian ini berdistribusi normal dan dapat
digunakan untuk melakukan Uji-t dan Uji-f karena 0,227 0,05 H diterima.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Adanya gejala multikolinearitas
dapat dilihat dari tolerance value atau nilai Variance Inflation Factor VIF. Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 10”. Apabila tolerance value
0,1 atau VIF 10 = terjadi multikolinearitas. Apabila tolerance value 0,1 atau
Universitas Sumatera Utara
VIF 10 = tidak terjadi multikolinearitas. Hasil pengujian terhadap multikolinearitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber: Data Olahan SPSS, 2010
Berdasarkan tabel 4.9 diatas dapat dilihat bahwa tidak ada satupun variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 dan tidak ada yang memiliki
tolerance value lebih kecil dari 0,1. Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya multikolinearitas. Dari hasil analisis, didapat nilai VIF untuk
variabel Satuan Pengawas Internal SPI adalah 1,115 10 dan nilai tolerance sebesar 0,897 0,1, untuk variabel code of conduct CD nilai VIF nya adalah
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF 1 Constan
t 84.009
8.897 9.443
.000
SPI .312
.169 .223
1.847 .069
.907 1.102
CC -.452
.380 -.143
-1.189 .238 .907
1.102 a. Dependent Variable:
GCG
Universitas Sumatera Utara
1.115 10 dan nilai tolerance sebesar 0,897 0,1. Dari hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel bebas yang dipakai dalam penelitian ini lolos
uji gejala multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian dilakukan dengan Uji Gletser, dengan cara
meregres seluruh variabel independen dengan nilai absolute residual absut sebagai variabel dependennya.
Tabel 4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant 10.879
5.475 1.987
.071 SPI
.135 .104
.155 1.300
.198 CC
-.532 .234
-.271 -2.273
.056 a. Dependent Variable: absut
Sumber: Data Olahan SPSS, 2010
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.8 diatas kita dapat melihat bahwa nilai signifikansi untuk variabel Satuan Pengawas Internal SPI adalah 0,198 0.05, untuk variabel code of
conduct CD adalah 0,056 0,05. Dari hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah heteroskedastisitas karena semua variabel independennya
memiliki signifikan lebih besar dari 0,05
E. Hasil Analisis Regrsi Berganda