Dari tabel 4.8 diatas kita dapat melihat bahwa nilai signifikansi untuk variabel Satuan Pengawas Internal SPI adalah 0,198 0.05, untuk variabel code of
conduct CD adalah 0,056 0,05. Dari hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah heteroskedastisitas karena semua variabel independennya
memiliki signifikan lebih besar dari 0,05
E. Hasil Analisis Regrsi Berganda
Dari tabel 4.11 diatas dapat diperoleh model persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = 84.009 +0.312 X
1
– 0.452 X
2
+ e Keterangan :
1 konstanta a sebesar 84.009 menunjukkan bahwa apabila tidak ada
variabel independen X = 0 maka Good Corporate Governance sebesar 84.009,
2 koefisien X
1
sebesar 0.312 menunjukkan bahwa variabel Satuan Pengawas Internal SPI berpengaruh positif terhadap Good Corporate
Governance GCG. Hal ini berarti bahwa bila Satuan Pengawas Internal ditingkatkan maka akan menaikkan nilai dari Good Corporate
Governance GCG , 3
koefisien X
2
sebesar -0.452 menunjukkan bahwa variabel code of conduct X
2
berpengaruh negatif terhadap Good Corporate Governance. Hal ini berarti bahwa bila code of conduct ditingkatkan
maka akan menurunkan Good Corporate Governance, 4
standar error e menunjukkan tingkat kesalahan pengganggu.
Universitas Sumatera Utara
F. Hasil Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan tujuan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Tabel 4.9 Variables EnteredRemoved
b
Model Variables
Entered Variables
Removed Method
1 CC, SPI
a
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: GCG
Sumber: Data Olahan SPSS, 2010
Berdasarkan tabel 4.10 diatas, maka dapat diketahui bahwa : 1
variabel yang dimasukkan kedalam persamaan adalah variabel independen yaitu Satuan Pengawas Internal SPI, code of conduct CD,
2 tidak ada variabel independen yang dikeluarkan,
3 metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter.
1. Uji Signifikan Simultan Uji F
Uji F digunakan untuk menguji hubungan regresi antar variabel dependen dengan seperangkat variabel independen. Uji F ini dilakukan untuk mengetahui
apakah variabel Satuan Pengawas Internal X
1
, code of conduct X
2
berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap Good Corporate Governance Y.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Hasil Uji F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 156.658 2
78.329 1.923
.154
a
Residual 2933.289
72 40.740
Total 3089.947
74 a. Predictors: Constant, CC, SPI
b. Dependent Variable: GCG
Sumber: Data Olahan SPSS, 2010
Dari uji ANOVA Analysis of Variance atau Uji F, maka didapat dengan tingkat signifikansi 0,154 lebih besar dari 0,05. Oleh karena itu, model regresi
dapat dipakai untuk memprediksi Good Corporate Governance . Dengan kata lain, Satuan Pengawas InternalSPI, code of conductCD secara simultan
berpengaruh terhadap Good Corporate Governance GCG.
2. Uji Signifikan Parsial Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial individu. Uji-t ini
dilakukan dengan membandingkan nilai P- value dari t dengan α. Kesimpulan
yang dapat diambil dari uji t ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
1 bila nilai P value dari t masing-masing variabel independen
α = 5, maka Ho : bi = 0 diterima dan Ha: bi
≠ 0 ditolak, artinya secara individual variabel independen Xi tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen, 2
bila P value dari t masing- masing variabel independen α maka Ho :
bi = 0 ditolak dan Ha: bi ≠ 0 diterima, artinya secara individual
masing-masing variabel independen Xi berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
Tabel 4.11 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 84.009
8.897 9.443
.000 SPI
.312 .169
.223 1.847
.049 CC
-.452 .380
-.143 -1.189
.238 a. Dependent Variable: GCG
Sumber: Data Olahan SPSS, 2010
Dari hasil pengujian diatas akan dijelaskan pengaruh variabel independen secara satu persatu parsial.
1 Satuan Pengawas Internal terhadap Good Corporate Governance
Hasil analisis uji t untuk variabel Satuan Pengawas Internal mendapatkan bahwa nilai t sebesar 1.847 dengan signifikansi sebesar
0.049 karena signifikansi t lebih kecil dari 0,05 P 0.05 maka dapat
Universitas Sumatera Utara
disimpulkan H
a
diterima. Hal ini berarti bahwa variabel Satuan Pengawas Internal secara parsial berpengaruh terhadap Good Corporate
Governance,. 2
code of conduct terhadap Good Corporate Governance Hasil analisis uji t untuk variabel Profitability mendapatkan bahwa nilai
t sebesar --1.189 dengan signifikansi sebesar 0.238 karena signifikansi t lebih besar dari 0.05 P0.05 maka dapat disimpulkan H
a
ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel code of conduct secara parsial tidak berpengaruh terhadap Good Corporate Governance
3. Koefisien Determinan R
2
Adjusted R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam hal ini adjusted R
2
digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel Satuan Pengawas Internal
X
1
, code of conduct X
2
terhadap Good Corporate Governance Y. “Adjusted R
2
dianggap lebih baik dari R
2
karena nilai adjusted R
2
dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model”Ghozali, 2005.
Tabel 4.12 Adjusted R
2
Model Summary
b
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .225
a
.051 .024
6.38280
Universitas Sumatera Utara
Model Summary
b
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .225
a
.051 .024
6.38280 a. Predictors: Constant, CC, SPI
b. Dependent Variable: GCG
Sumber: Data Olahan SPSS, 2010
Berdasarkan tabel 4.11 diatas dapat dilihat hasil analisis regresi secara keseluruhan menunjukkan nilai Adjusted R
2
Adjusted R Square sebesar 0,024 yang berarti bahwa variabel dependen DPR hanya mampu dijelaskan oleh
variabel independen Cash Position, Return On Equity, Debt to Equity Ratio, Debt to Asset Ratio, dan Current Ratio sebesar 2.94 dan selebihnya 97.06
dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
G. Analisi Hasil Penelitian
Hasil estimsi menunjukkan bahwa tingkat Good Corporate Governance pada PTPN IV Persero Medan tidak begitu dipengaruhi oleh Sistim Pengawasan
Internal dan Code of conduct ada pada perusahaan tersebut. Hal ini terlihat dari koefisien determinasi R2 sebesar 0,0294 yang menunjukkan bahwa 2.94
Good Corporate Governance dipengaruhi oleh Satuan Pengawas Internal dan code of conduct, sedangkan sisanya sebesar 97,06 dipengaruhi oleh faktor lain
di luar model. Pengujian yang dilakukan secara simultanuji F menunjukkan variabel Satuan Pengawas Internal dan code of conduct tidak berpengaruh
signifikan terhadap Good Corporate Governance. Pengaruh tersebut dapat dilihat
Universitas Sumatera Utara
dari nilai F test sebesar 1.923 dengan signifikansi sebesar 0,54 yang lebih besar dari 0,05. Pengujian yang dilakukan secara parsial uji t menunjukkan variabel
Satuan Pengawas Internal berpengaruh secara parsial terhadap Good Corporate Governance. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,049
yang lebih kecil dari 0,05 dan code of conduct tidak berpengaruh secara parsial terhadap Good Corporate Governance. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari nilai
signifikansi sebesar 0,238 yang lebih besar dari 0,05. Berdasarkan dengan penelitian terdahulu, Penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan Suryo Pratolo 2007yang menyatakan bahwa pengendalian intern saling mendukung dalam rangka mempengaruhi penerapan
prinsip-prinsip GCG pada BUMN di Indonesia, Erny Silvia Harahap 2008 yang menyatakan bahwa Audit Internal sangan bermanfaat dalam mendukung
penerapan GCG pada PTPN IV persero Medan dan Evelyn Yusrina Sitompul 2008yang menyatakan bahwa SPI berpengaruh terhadap pelaksanaan GCG pada
PTPN II Persero Tanjung Morawa. Tidak ada perbedaan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan yang dilakukan oleh peneliti terdahulu dalam
penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini menguji apakah Satuan Pengawasan Internal SPI dan Code Of Conduct Pedoman Perilaku berpengauh terhadap Pelaksanaan Good
Corporate Governance GCG pada PTPN IV Persero Medan. Penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada 78 tujuh puluh delapan
responden yaitu kepada Karyawan Pimpinanstaff golongan IIIA sd IVD dan Bagian SPI PTPN IV Persero Medan. kuesioner disebar kepada 64 Karyawan
Pimpinanstaff golongan IIIA dan 14 Bagian SPI. Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah
sebagai berikut : 1.
Satuan Pengawasan Internal SPI secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap Good Corporate Governance GCG pada PTPN IV
Persero Medan pada tingkat kepercayaan 95. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suryo Pratolo 2007, Evelyn
Yusrina Sitompul 2008 dan Erny Silvya Harahap 2008, 2.
Code Of Conduct Pedoman Perilaku secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Good Corporate Governance GCG pada PTPN IV
Persero Medan pada tingkat kepercayaan 95, 3.
Satuan Pengawasan Internal SPI dan Code Of Conduct Pedoman Perilaku secara simultan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
Good Corporate Governance GCG pada PTPN IV Persero Medan,
Universitas Sumatera Utara