Penerapan Good Corporate Governance GCG akan mendorong perusahaan untuk menghasilkan kinerja yang unggul dan nilai tambah ekonomi
pemegang saham dan para stakeholder, termasuk pelaku bisinis. Penerapan prinsip-prinsip GCG bukan hanya di Kantor Direksi tetapi
meliputi seluruh jajaran perusahaan baik pada Bagian, Kantor Group Unit Usaha. Prinsip-prinsip GCG akan tercermin dalam imolementasi Code of Conduct
Pedoman Perilaku. Karena penerapan GCG akan berdampak kepada peningkatan nilai termasuk bagi pelaku bisnis, maka seluruh pelaku bisnis
perusahaan sepakat dan bertekad mendukung GCG pada PTPN IV Persero.
b. Ketaatan dan Pelanggaran Code of Conduct Pedoman Perilaku
1. Ketaatan terhadap Code of Conduct Pedoman Perilaku
a. Pelaku bisnis wajib membaca, memahami dan menghayati setiap butir pedoman perilaku dengan baik dan benar.
b. Pelaku bisnis sama-sama bertanggung jawab mewujudkan setiap butir pedoman perilaku ini kedalam perilaku pribadi masing-masing.
c. Setiap bawahan wajib meminta penjelasan kepada atasannya apabila terdapat ketidakjelasan baginya untuk berperilaku yang berkaitan
dengan pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya, sebaliknya atasan harus dapat memberikan penjelasan yang baik dan benar.
2. Pelaporan pelanggaran Code of Conduct Pedoman Perilaku
Melaporkan seseorang atau rekan sekerja memang menimbulkan semacam ko nflik batin bagi si pelapor, tetapi segenap pelaku bisnis harus berfikir
positif yaitu kepentingan yang lebih besar yakni perusahaan. 3.
Sanksi atas pelanggaran Code of Conduct Pedoman Perilaku
Universitas Sumatera Utara
Pelaku bisnis yang terbukti melakukan pelanggaran dalam tingkatan apapun akan diberikan sanksi disiplin atau sanksi lainnya sesuai peraturan
yang berlaku. Setiap tahun seluruh pelaku bisnis diwajibkan secara tertulis untuk
menyatakan diwujudkan dalam suatu pernyataan kepatuhan tahunan yang ditanda tangani oleh setiap pelaku bisnis sebagai salah satu syarat kelanjutan hubungan
kerja dengan perusahaan. Pedoman perilaku ini merupakan bagian dari pedoman pelaksanaan Good Corporate Governance yang disusun perwakilan pelaku bisnis
PTPN IV Persero sebagai standart perilaku yang harus dipatuhi.
3. Good Corporate Governance GCG a.
Pengertian GCG
Mencuatnya skandal keuangan yang melibatkan perusahaan besar seperti Enron, WorldCom, Tyco, Global Crossing dan yang terakhir AOL-Warner,
menuntut peningkatan kualitas Good Corporate Governance GCG, Soegiharto 2005:38 dalam Pratolo 2007:7. Istilah GCG secara luas telah dikenal dalam
dunia usaha. Berikut ini adalah beberapa pengertian GCG : 1
Menurut Hirata 2003 dalam Pratolo 2007:8, pengertian “CG yaitu hubungan antara perusahaan dengan pihak-pihak terkait yang terdiri atas
pemegang saham, karyawan, kreditur, pesaing, pelanggan, dan lain-lain. CG merupakan mekanisme pengecekan dan pemantauan perilaku manejemen
puncak”. 2
Menurut Pratolo 2007:8, “GCG adalah suatu sistem yang ada pada suatu organisasi yang memiliki tujuan untuk mencapai kinerja organisasi
semaksimal mungkin dengan cara-cara yang tidak merugikan stakeholder organisasi tersebut”.
Universitas Sumatera Utara
3 Tanri Abeng dalam Tjager 2003:iii menyatakan bahwa “CG merupakan
pilar utama fondasi korporasi untuk tumbuh dan berkembang dalam era persaingan global, sekaligus sebagai prasyarat berfungsinya corporate
leadership yang efektif”. 4
Zaini dalam Tjager 2003:iv menambahkan bahwa “CG sebagai sebuah governance system diharapkan dapat menumbuhkan keyakinan investor
terhadap korporasi melalui mekanisme control and balance antar berbagai organ dalam korporasi, terutama antara Dewan Komisiaris dan Dewan
Direksi”. Secara sederhananya, CG diartikan sebagai suatu sistem yang berfungsi
untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi.
b. Prinsip-prinsip dan Manfaat GCG