Kerangka Konsepsi Spesifikasi Penelitian.

Ad.4. Surat Dakwaan Kumulatif Apabila surat dakwaan disusun secara kumulatif, maka tiap perbuatan delik itu harus dibuktikan tersendiri-sendiri pula, walaupun pidananya disesuaikan dengan peraturan tentang delik gabungan dalam Pasal 63 sampai dengan Pasal 71 KUHP

2. Kerangka Konsepsi

a. Analisis hukum adalah: kegiatan penelaahan dan interpretasi atas fakta-fakta hukum yang telah dikemukakan 19 b. Surat dakwaan adalah surat tuntutan 20 c. Jaksa adalah Pejabat yang diberi wewenang oleh undang-undang ini untuk bertindak sebagai penuntut umum serta melaksanakan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. 21 d. Penuntut Umum adalah Jaksa yang diberi wewenang oleh Undang-undang ini untuk melakukan penuntutan dan melaksanakan penetapan hakim. 22 e. Putusan pengadilan adalah pernyataan hakim yang diucapkan dalam sidang pengadilan terbuka yang dapat berupa pemidanaan atau bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam Undang- undang ini. 23 19 Syamsudin, M, Mahir Menulis Legal Memorandum, Cetakan Ke-3, Jakarta: Penerbit Kencana Prenada Media, 2007, hal. 45 20 Andi Hamzah, Jur, Hukum Acara Pidana Indonesia, Edisi Kedua, Jakarta: Penerbit Sinar Grafika, 2008, hal. 167 21 Pasal 1 angka 6 huruf a Undang-Undang No.08 Tahun 1981 tentang KUHAP 22 Pasal 1 angka 2 Undang-Undang No.16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan 23 Pasal 1 angka 11 Undang-Undang No.08 Tahun 1981 tentang KUHAP Universitas Sumatera Utara f. Hakim adalah pejabat peradilan Negara yang diberi wewenang oleh Undang- undang untuk mengadili. 24 g. Mahkamah Agung adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 25 24 Pasal 1 angka 8 Undang-Undang No.08 Tahun 1981 tentang KUHAP 25 Pasal 1 Undang-Undang No.5 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No.14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung. Universitas Sumatera Utara

G. Metode Penelitian.

1. Spesifikasi Penelitian.

Penelitian adalah terjemahan dari bahasa Inggris: Research yang berarti usaha atau pekerjaan untuk mencari kembali yang dilakukan dengan suatu metode tertentu dan dengan cara hati-hati, sistematis serta sempurna terhadap permasalahan, sehingga dapat digunakan untuk menyelesaikan atau menjawab problemnya. 26 Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala permasalahan. Didalam penelitian dikenal adanya beberapa macam teori untuk menerapkan salah satu metode yang relevan terhadap permasalahan tertentu. Penelitian hukum merupakan suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang di hadapi. 27 Untuk keberhasilan suatu penelitian yang baik dalam memberikan gambaran dan jawaban terhadap permasalahan yang diangkat, tujuan serta manfaat penelitian sangat ditentukan oleh metode yang dipergunakan dalam peneltian. 26 Subagyo, P.Joko, Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek, Cetakan ke-5, Jakarta: Penerbit Rineka Cipta, 2006, hal. 2 27 Sahrin, Alvi, Bahan Mata Kuliah Metodologi Penelitian Hukum Pasca Sarjana Hukum USU Universitas Sumatera Utara Dilihat dari sifatnya, didalam uraian mengenai besar ilmu hukum, titik-tolak yang dipergunakan adalah disiplin hukum. Disiplin merupakan suatu sistem ajaran tentang kenyataan, yang biasanya mencakup disiplin analitis dan disiplin preskriptif. Disiplin hukum lazimnya digolongkan kedalam disiplin preskriptif. Hal itu disebabkan, oleh karena dalam pandangan tersebut titik-tolak diambil dari pendapat bahwa hukum hanya mencakup segi normatif belaka. 28 Dilihat dari pendekatannya, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kasusCase Approach, yang didasarkan pada pertimbangan bahwa, dalam menggunakan pendekatan kasusCase Approach, yang perlu dipahami adalah Ratio Decidendi, yaitu alasan-alasan hukum yang digunakan oleh hakim untuk sampai pada putusannya. 29 28 Soekanto, Soerjono, Mamudji, Sri, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: Penerbit PT.Raja Grafindo Persada, 2009, hal. 2 29 Marzuki, Peter Mahmud, Penelitian Hukum, Edisi Pertama, Cetakan Ke-4, Jakarta: Penerbit Kencana, 2008, hal. 119 Universitas Sumatera Utara Menurut Goodheart, Ratio Decidendi dapat diketemukan dengan memperhatikan fakta materil, fakta-fakta tersebut berupa orang, tempat, waktu, dan segala yang menyertainya asalkan tidak terbukti sebaliknya. Perlunya fakta materil tersebut diperhatikan karena baik hakim maupun para pihak akan mencari aturan hukum yang tepat untuk dapat diterapkan kepada fakta tersebut, Ratio Decidendi inilah yang menunjukkan bahwa ilmu hukum merupakan ilmu yang bersifat Preskriptif, bukan deskriptif, sedangkan diktum yaitu putusannya merupakan sesuatu yang bersifat deskriptif. 30 Oleh karena itulah pendekatan kasusCase Approach bukanlah merujuk kepada diktum putusan pengadilan, melainkan merujuk kepada Ratio Decidendi terhadap Analisis Hukum Terhadap Dakwaan Jaksa Penuntut Umum Telaah Putusan Mahkamah Agung No.2642 KPid2006 tertanggal 26 September 2007 tentang Mengerjakan dan Menggunakan Kawasan Hutan Secara Tidak Sah Yang Dilakukan Secara Bersama-sama Dan Dalam Bentuk Sebagai Perbuatan Berlanjut

2. Sumber-Sunber Bahan Hukum

Dokumen yang terkait

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Eksekusi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 609 K/Pdt/2010 Dalam Perkara Perdata Sengketa Tanah Hak Guna Bangunan Dilaksanakan Berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri

3 78 117

Analisis Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Calon Independen Di Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

0 68 130

Analisis Hukum Terhadap Pidana di Bidang Kehutanan (Studi Putusan No.481/K/Pid.B/2006 PN Jkt.Pst & Putusan Mahkamah Agung No. 2462/K/Pid/2006 dengan terdakwa Darianus Lungguk Sitorus)

6 90 359

Sikap Masyarakat Batak-Karo Terhadap Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA-RI) No.179/K/SIP/1961 Dalam Persamaan Kedudukan Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Mengenai Hukum Waris (Studi Pada Masyarakat Batak Karo Desa Lingga Kecamatan Simpang...

1 34 150

Efektifitas Penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilukada oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi

3 55 122

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN HAKIM DI LUAR DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM DALAM TINDAK PIDANA PERSETUBUHAN TERHADAP ANAK

0 3 16

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN HAKIM YANG TIDAK SESUAI DENGAN SURAT DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM (Putusan Mahkamah Agung RI No.1958 K/Pid.Sus/2009)

1 21 214

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN HAKIM YANG TIDAK SESUAI DENGAN SURAT DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM (Putusan Mahkamah Agung RI No.1958 K/Pid.Sus/2009)

1 11 16

Pengabaian Pembuktian Dakwaan Primair Pada Dakwaan Subsidaritas Oleh Judex Factie Sebagai Argumentasi Kasasi Penuntut Umum Pada Perkara Tindak Pidana Korupsi (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 2244K/Pid.Sus/2013).

0 0 14