3. Putusan Pemidanaan.
Putusan pemidanaan akan dijatuhkan oleh hakim, bila mana ia berpendapat bahwa dari hasil pemeriksaan, dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah
menurut Undang-undang hakim mendapatkan keyakinan bahwa terdakwa bersalah Pasal 193 jo Pasal 183 KUHAP. Pengadilan dalam menjatuhkan putusan
pemidanaan, jika terhadap terdakwa itu tidak dilakukan penahanan, dapat diperintahkan oleh Majelis Hakim supaya terdakwa tersebut ditahan, apabila tindak
pidana yang dilakukan itu diancam dengan pidana penjara lima tahun atau lebih, atau apabila tindak pidana yang dilakukan diatur dalam Pasal 21 ayat 4 huruf b
KUHAP dan terdapat cukup alasan untuk itu.
60
. Aspek terdakwa dilakukan suatu penahanan maka pengadilan dapat menetapkan terdakwa tetap berada dalam
tahanan atau membebaskannya apabila terdapat cukup alasan untuk itu Pasal 193 ayat2 KUHAP.
4. Penetapan Tidak Berwenang Mengadili
Sengketa mengenai wewenang mengadili terhadap suatu perkara, Pasal 147 KUHAP memperingatkan Pengadilan Negeri, agar setelah Pengadilan Negeri
menerima surat pelimpahan perkara dari penuntut umum, tindakan pertama yang harus dilakukan Ketua Pengadilan Negeri adalah mempelajari berkas perkara.
Yang pertama dan utama diperiksanya; apakah perkara yang dilimpahkan penuntut umum tersebut termasuk wewenang Pengadilan Negeri yang dipimpinnya.
60
Hartanti, Evi, Tindak Pidana Korupsi Edisi Kedua, Cetakan Kedua, Jakarta: Penerbit Sinar Grafika, 2008, hal. 65
Universitas Sumatera Utara
Seandainya Ketua Pengadilan Negeri berpendapat bahwa perkara tersebut tidak termasuk kewewenangannya seperti yang ditentukan dalam Pasal 84 KUHAP:
- Karena tindak pidana yang terjadi tidak dilakukan dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri yang bersangkutan. -
Atau sekalipun terdakwa bertempat tinggal, berdiam terakhir, dikemukan atau ditahan berada diwilayah Pengadilan Negeri tersebut, tetapi tindak pidananya
dilakukan diwilayah hukum Pengadilan Negeri yang lain, sedang saksi-saksi yang dipanggil lebih dekat dengan Pengadilan Negeri tempat dimana tindak
pidana dilakukan, dan sebagainya. Pengadilan Negeri yang menerima pelimpahan perkara tersebut, tidak
berwenang mengadilinya. Pengadilan Negeri yang lainlah yang berwenang mengadilinya. Apabila pengadilan negeri berpendapat tidak berwenang mengadili
suatu perkara yang dilimpahkan penuntut umum kepadanya. Pasal 148 KUHAP telah memberi pedoman kepada Pengadilan Negeri untuk menyerahkan surat
pelimpahan perkara tersebut kepada Pengadilan Negeri yang dianggapnya berwenang mengadilinya..
5. Putusan Yang Menyatakan Dakwaan Tidak Dapat Diterima.