Putusan Pelepasan Dari Segala Tuntutan Hukum.

Kecermatan, ketelitian serta kebijaksanaan-kebijaksanaan memahami akan setiap hal yang terungkap dipersidangan merupakan syarat yang harus dimiliki oleh setiap hakim. Kata meyakinkan pada rumusan Pasal 191 ayat1 KUHAP dalam masyarakat masih sering keliru menafsirkannya sehingga dengan alat bukti yang diajukan menurut orang yang mengajukannya wajib meyakinkan hakim tanpa memperkirakan alat-alat bukti lain yang dapat menimbulkan keragu-raguan. Dalam hal ini telah ada dalil yakni: “ Lebih baik membebaskan seribu yang bersalah dari pada menghukum seseorang yang benar”. Berdasarkan pengamatan terhadap putusan-putusan bebas, ternyata putusan bebas terjadi antara lain karena: 58 a. Kekeliruan mengenai pasal yang didakwakan b. Kekeliruan tentang penerapan terhadap Deelneming. c. Kekeliruan mengenai persepsi ”Kerugian Keuangan Negara”. d. Kekeliruan mengenai unsur-unsur delik. e. Kekeliruan terhadap ” Omission Delict”

2. Putusan Pelepasan Dari Segala Tuntutan Hukum.

Apabila menurut pendapat hakim peristiwa-peristiwa yang dalam surat tuduhan dituduhkan kepada terdakwa, adalah terbukti, akan tetapi yang terang terbukti itu, tidak merupakan suatu kejahatan atau pelanggaran, maka terdakwa dalam putusan hakim harus dilepaskan dari segala tuntutan. 58 Marpaung, Leden, Putusan Bebas Masalah dan Pemecahannya Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Jakarta: Penerbit Sinar Grafika, 1995, Hal. 50 Universitas Sumatera Utara Ini akan terjadi, apabila pertama-pertama yang dituduhkan itu, tidak cocok dengan salah suatu penyebutan oleh hakim pidana dari perbuatan yang diancam dengan hukuman pidana. Kalau ini terjadi, maka ini berarti bahwa ada kekeliruan dalam surat tuduhan Pelepasan dari segala tuntutan juga akan termuat dalam putusan hakim, apabila ada keadaan istimewa, yang in casu mengakibatkan bahwa terdakwa tidak dapat dijatuhi suatu hukuman pidana menurut beberapa pasal dari Kitab Undang-undang Hukum Pidana 59 , yaitu Pasal 44 KUHP kalau perbuatan terdakwa tidak dapat dipertanggung jawabkan kepadanya oleh karena penyakit jiwa dari terdakwa atau menurut Pasal 48 KUHP kalau terdakwa melakukan perbuatan terdorong oleh keadaan memaksa atau menurut Pasal 49 KUHP kalau pendorongan ini disebabkan oleh peristiwa bahwa terdakwa berada dalam keadaan diserang oleh orang lain dan harus membela diri, atau menurut Pasal 50 KUHP kalau terdakwa melakukan perbuatan untuk menjalankan suatu peraturan dalam Undang-undang, atau menurut Pasal 51 KUHP kalau terdakwa melakukan perbuatan untuk memenuhi suatu perintah yang diberikan secara sah oleh seorang pejabat yang berkuasa dalam hal itu. Perbedaan yang terpenting antara dua macam putusan hakim tersebut diatas yaitu antara pembebasan dan pelepasan dari segala tuntutan ialah bahwa dalam hal pembebasan jaksa atau terdakwa tidak, dan dalam hal pelepasan dari segala tuntutan mereka dapat memohon banding ke Pengadilan Tinggi yang leluasa untuk menjatuhkan putusan lain. 59 Prodjodikara, R.Wirjono, Hukum Acara Pidana Di Indonesia, Jakarta: Penerbit Sumur Bandung, 1974, hal. 113 Universitas Sumatera Utara

3. Putusan Pemidanaan.

Dokumen yang terkait

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Eksekusi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 609 K/Pdt/2010 Dalam Perkara Perdata Sengketa Tanah Hak Guna Bangunan Dilaksanakan Berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri

3 78 117

Analisis Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Calon Independen Di Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

0 68 130

Analisis Hukum Terhadap Pidana di Bidang Kehutanan (Studi Putusan No.481/K/Pid.B/2006 PN Jkt.Pst & Putusan Mahkamah Agung No. 2462/K/Pid/2006 dengan terdakwa Darianus Lungguk Sitorus)

6 90 359

Sikap Masyarakat Batak-Karo Terhadap Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA-RI) No.179/K/SIP/1961 Dalam Persamaan Kedudukan Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Mengenai Hukum Waris (Studi Pada Masyarakat Batak Karo Desa Lingga Kecamatan Simpang...

1 34 150

Efektifitas Penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilukada oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi

3 55 122

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN HAKIM DI LUAR DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM DALAM TINDAK PIDANA PERSETUBUHAN TERHADAP ANAK

0 3 16

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN HAKIM YANG TIDAK SESUAI DENGAN SURAT DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM (Putusan Mahkamah Agung RI No.1958 K/Pid.Sus/2009)

1 21 214

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN HAKIM YANG TIDAK SESUAI DENGAN SURAT DAKWAAN JAKSA PENUNTUT UMUM (Putusan Mahkamah Agung RI No.1958 K/Pid.Sus/2009)

1 11 16

Pengabaian Pembuktian Dakwaan Primair Pada Dakwaan Subsidaritas Oleh Judex Factie Sebagai Argumentasi Kasasi Penuntut Umum Pada Perkara Tindak Pidana Korupsi (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 2244K/Pid.Sus/2013).

0 0 14