Perspektif Islam Tentang Politik

31 mempengaruhi, dengan jalan mengubah atau mempertahankan suatu macam bentuk susunan masyarakat. 41 Dengan demikian politik pada dasarnya memiliki sedikitnya dua kecenderungan pendefinisian yaitu, pandangan yang mengkaitkan politik dengan orang banyak baik dalam satu bangsa atau negara, dan pandangan politik dengan masalah kekuasaan, otoritas atau dengan konflik. 42

2. Perspektif Islam Tentang Politik

Berbicara tentang Islam dan politik, keduanya hingga saat ini tetap merupakan topik yang hangat untuk diperbincangkan, sejalan dengan pandangan yang sangat dikenal para ahli Islam. menurut Nurcholis Madjid, Islam merupakan sistem-sistem kehidupan yang lengkap. Islam merupakan din agama dan sekaligus dawlah negara. 43 Islam adalah agama yang komprehensif mengandung pengertian yang luas dan menyeluruh didalamya terdapat sistem politik, sistem ekonomi, sistem sosial dan sebagainya. dapat dilihat dari segi sejarah Nabi dan Rosul, tidak satu pun yang diutus Allah SWT melainkan untuk berdakwah, dan berdakwah itu mencakup berbagai aspek termasuk politik didalamnya. karena itu politik tak bisa dipisahkan dari dakwah itu sendiri. Agama Islam sejak kemunculanya di Mekah tahun 611 M dan disebarkan oleh Nabi Muhammad sudah harus bersentuhan dengan kekuasaan politik. Ajaran tauhid yang diajarkan Nabi Muhammad membawa dampak 41 Deliar Noor, Pengantar ke Pemikiran Politik, Jakarta, CV. Rajawali, 1982, hal. 194 42 Jeje Abdul Rozak, Politik Kenegaraan al-Ghazali dan Ibnu Tamiyah, Surabaya, PT. Bina Ilmu, 1999, hal. 49 43 Moh. Mufid, Politik Dalam Perspektif Islam, Jakarta, UIN Jakarta Press, 2004, Cet. ke-1, hal. 129 32 sosial, budaya dan politik, karena menawarkan agama tauhid, persamaan derajat manusia dan keadilan, kepada masyarakat jahiliyah yang sudah memiliki kepercayaan menyembah banyak dewa, memberlakukan perbedaan status manusia dan penumpukan harta pribadi. 44 Dalam Islam politik pertama kali dilakukan oleh para nabi yang diutus Allah SWT sebagai contoh yang dialami Nabi Daud AS dan Nabi Sulaiman AS yang dikenal sebagai raja. Dan juga ketika Nabi Muhammad SAW sebagai Rasullulah mendirikan dan memimpin Negara Madinah. Sedangkan hukum dakwah dalam kaitannya dengan politik dapat dikategorikan kedalam hukum dakwah yang bersifat kifayah sebab tidak semua orang yang memiliki kemampuan dalam bidang politik. Politik yang dalam Islam disebut siyasah bermakna mengatur urusan umat, yang dilaksanakan oleh Negara pemerintah maupun umat. Dalam al- Qur`an tidak tertulis secara tekstual mengenai kata siyasah, namun dalam surat keempat yaitu surat an-Nisaa ayat ke 58-59 membahas tentang menyerahkan amanat dan penghormatan kepada pemimpin. Allah SWT Berfirman : ⌧ ☺ ☺ ⌧ ☺ ⌧ 44 Srijanti, Purwanto S.K, Wahyudi Pramono, Etika Membagun Masyarakat Islam Modern , Yogyakarta, Graha Ilmu, 2007 Cet. ke-2, hal. 227 33 ⌧ ⌧ Artinya :“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan menyuruh kamu apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat.” QS.an-Anisaa :58 “ Hai orang- orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul nya, dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah Al Quran dan Rasul sunnahnya, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya.” QS.an-Anisaa :59 Dua ayat di atas yaitu ayat 58 dan 59 dalam surat an-Nisaa adalah dasar yang diturunkan oleh Allah SWT dengan wahyu sebagai pokok pertama di dalam mendirikan sesuatu kekuasaan, atau sesuatu pemerintahan, sekaligus untuk menaati pemimpin yang memimpin umat. Yang pertama ialah menyerahkan amanat umat kepada ahlinya. maksudnya hendaklah seluruh pelaksana pemerintahan atau seluruh aparat pemerintah diberikan kepada orang yang bisa memegang amanat, dan orang yang ahli pada bidangnya. Yang kedua adalah perintah untuk menaati Allah SWT, Rosul dan ulil amri pemimpin, dengan syarat tidak bertentangan 34 dengan hukum Allah SWT yang terdapat dalam al-Qur`an dan al-Hadist yang menjadi petunjuk hidup umat Islam. 45 Salah satu contoh pada waktu Fathul Makkah Pembukaan kota Makkah nabi Muhammad Saw menyerahkan kunci Ka`bah kepada seseorang dari Bani Syaibah, agar mampu menjalankan sebagai Siqaayatul Hajji pemberi air minum orang-orang yang sedang menjalankan ibadah haji dan sebagai Sadaanatul Bait perawat Baitul Haram, penjaga pintu masuk dan sebagai pengantar masuk. Dan karena Abbas paman Rosululah SAW juga memintanya, maka turunlah ayat yang berorientasi pada kebijaksanaan politik berdasarkan syari`at Islam yang dituangkan dalam surat An Nisa ayat 58-59. Mengacu kepada kedua ayat tersebut, maka wajiblah bagi waliyul amri untuk mengangkat seseorang yang paling superior ahli dibidangnya untuk mengurusi suatu urusan kaum Muslimin. 46 Rosulullah SAW bersabda : ىورو ﻮ أ ةﺮ ﺮه ﺪ ا : نأ ا لﺎ : ﺎ إ ﻮه عرد ﺪﺋﺎ ، سﺎ او موﺎ ءﻮ او ﻪ ﺎ ﺪ ﺪ ا ﻰ إ ﷲا ﺰ و او ﻰ إ ﺪ ﺎ ، فﻮ ﻓ ﻰ ةﺄﻓﺎﻜ . ﻜ ﺎ ﺪ ﻜ ﻓ ناﺪ ىﺮﺧأ ، فﻮ ﻰ ﺔ. Artinya : Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Dari Nabi saw. beliau bersabda: Sesungguhnya seorang pemimpin itu merupakan perisai, rakyat akan berperang di belakang serta berlindung dengannya. Bila ia memerintah untuk takwa kepada Allah azza wa jalla serta bertindak adil, maka ia akan memperoleh pahala. Namun bila ia memerintah dengan selainnya, maka ia akan mendapatkan akibatnya. Shahih Muslim No.3428 .

3. Keterkaitan Dakwah dan Politik