Karya-Karya K.H Mahrus Amin

41 pesantren Gontor, ia aktif sebagai pengurus organisasi Gontor sebagai bagian penerangan. Selain itu ia juga aktif di pengurus santri konsulat Jawa Barat dan juga atif di kegiatan kepanduan sekarang Pramuka. Bahkan ketika melanjutkan studinya di IAIN Syarif Hidayattullah Jakarta, ia pun aktif di MenWa Resimen Mahasiswa dan Juga HMI Himpunan Mahasiswa Islam 7 . Saat ini beliau tidak hanya berorganisasi melalui lembaga yang didirikannya dan organisasi kepemudaan ia juga aktif di beberapa organisasi di antaranya Ketua Forum Umat Islam, Ketua Umum BKsPPI Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia, Ketua Umum GNC WAKAF dan ZIS Gerakan Nasional Cinta Wakaf, Zakat, Infaq dan Shodaqoh, Ketua Umum Forum Islamic Center Indonesia, Pengurus Badan Koordinasi Mubaligh Indonesia Bakomubin, Anggota Dewan Penasehat MUI Majelis Ulama Indonesia DKI, Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang dan lain-lain. 8 Dengan demikian beliau dapat dikatakan sebagai seorang aktivis organisasi, baik semasa sekolah hingga saat ini.

B. Karya-Karya K.H Mahrus Amin

Sebagai seorang kyai K.H Mahrus Amin tidak hanya mampu berdakwah secara lisan dan kiprah saja akan tetapi juga dengan karya tulisnya, meski tak banyak, diantaranya : 7 K.H. Mahrus Amin, Wawancara Pribadi, Jakarta tanggal 19 Maret 2010 di Kediaman beliau Ulujami 8 K.H. Mahrus Amin, Wawancara Pribadi, Jakarta tanggal 19 Maret 2010 di Kediaman beliau Ulujami 42 1. Dakwah Melalui Pondok Pesantren Buku ini adalah kumpulan pengalaman pribadi K.H Mahrus Amin selama merintis dan memimpin Pondok Pesantren Darunnajah Ulujami dari tahun 1961-sekarang. Pesan dan pelajaran dari perjuangan beliau membangun jaringan pesantren layak dirujuk oleh siapa saja yang menaruh perhatian pada dunia pendidikan dan dakwah keislaman. 9 2. Pembinaan Kader Bangsa dan Umat Melalui Gerakan Pramuka Santri Dalam buku ini dijelaskan bahwasanya pendidikan Pramuka sangatlah berguna untuk anak-anak dan remaja Indonesia, karena di dalamnya terdapat pembekalan sikap kedisiplinan, ketegasan, kemandirian, kesosialan, pengabdian, dan tanggung jawab. Ini semua guna membentuk jatidiri dan meningkatkan kader-kader bangsa dan umat di Indonesia. Gerakan Pramuka tidaklah asing lagi bagi pondok pesantren. Gerakan Pramuka telah lama berkembang di kalangan pondok pesantren, dilaksanakan diseluruh jenjang pendidikan dari tingkat dasar, menegah dan tinggi. Kiprah beliau dalam kepramukaan, pada tahun 2007 K.H. Marus Amin mendapat penghargaan MELATI dari kwartir Nasional dan tahun 2009 mendapat penghargaan dari Departemen Agama sebagai tokoh Revitalisasi gerakan Pramuka di Pondok pesantren. 10 3. Buku Pedoman Santri Bela Negara Kader Pemersatu Bangsa Pembela Umat 9 K.H Mahrus Amin, Dakwah Melalui Pondok Pesantren, Jakarta, Penerbit Grup DANA, 2008 10 K.H. Mahrus Amin, Pembinaan Kader Bangsa dan Umat Melalui Pendidikan Gerakan Pramuka Santri, Jakarta, Penerbit Grup DANA 43 Buku ini adalah hasil renungan dan pengamatan K.H. Mahrus Amin terhadap kondisi riil umat Islam di Indonesia khususnya di kalangan pesantren. Menurut pengamatan beliau kegiatan pengkaderan di kalangan umat terutama dalam bela Negara kurang diterapkan secara sistematis dan menyeluruh. Kondisi ini berbeda dengan situasi di awal masa kemerdekaan di mana banyak munculnya laskar pejuang dan sukalerawan. Padahal ancaman terhadap kedaulatan Negara tidak pernah surut. Sebagai Negara kepulauan, Indonesia amat rentan dengan penyusupan oleh pihak- pihak asing terlebih garis perbatasan Indonesia amat panjang dan berbatasan dengan 10 negara. Demikian juga di lingkungan tempat tinggal kita, ancaman budaya dan penyakit sosial juga menjadi alasan perlunya digiatkan kegiatan pengkaderan ini. Krimnialitas, pergaulan bebas, peredaran narkotika dan ideologi-ideologi sesat lainnya adalah ancaman nyata terhadap generasi muda khususnya dan masa depan bangsa dan Negara Indonesia pada umumnya. 11 4. Kumpulan Doa-doa Amaliah Buku ini merupakan pedoman doa-doa khusus dan harian, serta surat-surat pendek dari Juz`Amma Juz ke 30 Dalam Al Qur`an. Buku ini merupakan pedoman doa-doa dari buku ibadah amaliah yang sangat dianjurkan oleh setiap santrisantriwati Pondok Pesantren Darunnajah dan seluruh cabangbinaannya. Dimaksudkan agar ada keseragaman antara guru pembimbing dengan muridnya. 12 11 K.H. Mahrus Amin, Buku Pedoman Santri Bela Negara Kader Pemersatu Bangsa Pembela Umat, Jakarta, Penerbit Grup DANA 12 K.H. Mahrus Amin, Kumpulan Doa-Doa Ibadah Amaliah, Jakarta, Penerbit Grup DANA, 1993

BAB IV ANALISIS KONSEP DAKWAH DAN POLITIK

MENURUT K.H. MAHRUS AMIN

A. Konsep Dakwah Menurut K.H. Mahrus Amin

Agama sangat dibutuhkan di dalam kehidupan bermasyarakat yang sangat multidimensional, agama membangkitkan kebahagiaan iman kepada Allah dan perilaku yang baik. Agama adalah cara yang ampuh dalam memperbaiki perasaan, menghaluskan jiwa, membetulkan pergaulan, menerapkan perundang-undangan keadilan, agama memegang peranan yang positif, berkesan yang dalam di dalam kehidupan masyarakat, karena agama itu mengikat hati pemeluknya dengan cinta dan kasih sayang yang tidak terdapat pada ikatan lain, baik dari kebangsaan, bahasa, ataupun kepentingan bersama. 1 Untuk mengenalkan agama, maka perlu adanya dakwah Islam, pada hakikatnya Islam tersebar karena dakwah, dari zaman Nabi Muhammad SAW hingga saat ini dimana Islam telah tersebar keseluruh penjuru dunia. Di Indonesia sendiri Dakwah Islam sudah ada jauh sebelum Negeri ini ada. Dakwah adalah sebuah kewajiban bagi setiap muslim tujuan utama dakwah ialah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang diridhoi oleh Allah SWT, Nabi Muhammad SAW mencontohkan 1 Abdullah Syatam, Dakwah Islamiyah. Terj. Ibrahim Husein, Jakarta, Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Depag, 1986. hal 2 44