Krajan Timur, Ngabean, Tangkil, Ngetuk dan Wahyurejo atau Trembel yang letaknya terpencar dan sebagian besar di kelilingi bukit-bukit kecil.Berikut
adalah tabel pemanfaatan lahan Desa Pringapus :
Dari tabel di atas dijelaskan bahwa tanah sawah dan ladang di Desa Pringapus sangat luas, namun meskipun demikian mayoritas masyarakat desa
Pringapus berprofesi sebagai pegawai negeri, dan tanah ladang dan sawah mereka di garap oleh orang lain dengan system bagi hasil saat musim panen
tiba.
B. Kondisi Demografis
1. Penduduk
Berdasarkan data pada tahun 2007, penduduk desa Pringapus adalah 7.386 jiwa dengan pebandingan penduduk pria sebanyak 3.099
orang, sedangkan penduduk wanita sebanyak 4.287 orang. Akan tetapi terjadi pertambahan penduduk dalam jumlah besar akibat dari banyak ya
Tanah Bengkok 25,61 Ha
Sawah dan Ladang 238,947 Ha
Pemukiman Perumahan 56,48 Ha
Perkantoran 3,125 Ha
Tanah Wakaf 6,0 Ha
Irigasi Teknis 186,64 Ha
Irigasi Sederhana 59,5 Ha
Pekarangan 54,48 Ha
Tegalan 53,12 Ha
Lain-Lain 0,451 Ha
perantau yang bekerja di pabrik-pabrik yang berada di wilayah desa Pringapus yang kemudian menjadi penduduk sementara. Jumlah penduduk
asli desa Pringapus berdasarkan data Monografi 2007.
Tabel 01 Data Penduduk Desa Pringapus Berdasarkan Usia
Kelompok Umur Laki-laki
Perempuan Jumlah
0-14 716
855 1.581
15-20 447
651 1.098
21-25 527
596 1.123
26-30 205
401 606
31-35 178
375 553
36-40 127
379 506
41-45 217
253 470
46-50 162
596 758
51-55 69
142 211
56 ke atas 318
446 764
Jumlah 3.099
4.287 7.386
Kehidupan masyarakat Pringapus walaupun dalam kenyataan sudah terjadi interaksi antara masyarakat pertanian dan masyarakat
industri, tetapi masih dapat dikategorikan tradisional. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan masih eratnya hubungan antara masyarakat sebagai
contoh warga dusun Krajan Barat tetap tahu dalam artian mengenal warga dusun Wahyurejo walaupun jaraknya termasuk jauh. Solidaritas
masyarakat desa Pringapus satu sama lain masih tinggi, sebagai contoh ketika salah satu warga memiliki hajat seperti menikahkan anak,
melahirkan atau bahkan kematian, tanpa adanya undangan hampir semua warga lainnya akan dating dan memberikan sumbangan. Dengan kata lain
pola kekerabatan masyarakat tidak terpengaruh oleh pola masyarakat industri yang biasanya lebih cenderung hidup secara individu.
Sepintas memang tidak nampak adanya perbedaan dalam hal status sosial pada masyarakat desa Pringapus. Akan tetapi dalam kenyataannya
masih terdapat perbedaan perlakuan kepada beberapa orang karena dianggap lebih terhormat dibanding dengan masyarakat biasa, yaitu tokoh
agama, pejabat, pengusaha dan orang-orang yang dianggap mampu dalam hal ekonomi. Hal tersebut dapat terlihat dengan jelas dalam setiap acara
yang diadakan di lingkup desa maupun kecamatan. Selalu terdapat perlakuan istimewa kepada orang-orang dengan kategori mampu tersebut
dibandingkan dengan masyarakat pada umumnya.
2. Mata Pencaharian
Berdasarkan data pemerintah desa tercatat bahwa mata pencaharian masyarakat desa Pringapus sebagian besar adalah sebagai karyawan
perusahaan swasta. Disebutkan bahwa mata pencaharian pokok penduduk sesuai usia kerja, yaitu 15-60 tahun adalah buruh atau swasta 659 orang
hampir 50. Sedangkan sisanya sebagai pegawai negeri, petani, PNS, pedagang dan lain sebagainya. Hal itu sesuai dengan data yang disebutkan
dalam monografi Desa Tahun 2008 yang dicatat pada semester I periode Juni 2007, sebagai berikut.
Data mata pencaharian bagi umur 10 tahun ke atas:
Tabel 02 Mata Pencaharian masyarakat Pringapus
No. Mata Pencaharian Pokok
Jumlah
1 Petani Sendiri
123 orang 2
Buruh Tani 194 orang
3 Nelayan
- orang 4
Pengusaha 35 orang
5 Buruh Industri
659 orang 6
Buruh Bangunan 175 orang
7 Montir
15 orang 8
Pedagang 375 orang
9 Dokter
3 orang 10
Supir 193 orang
11 Pegawai Negeri Sipil ABRI
83 orang 12
Pensiunan 64 orang
13 Ibu Rumah Tangga
329 orang 14
Masih sekolah 729 orang
Jumlah 2.977 orang
Berdasarkan tabel di atas terlihat meskipun desa Pringapus itu masih di kelilingi area persawahan, namun sangat sedikit sekali warga desa Pringapus
yang mengolah lahannya sendiri, mereka lebih memilih sawahnya di kelola orang lain dengan sistem bagi hasil panen, menurut mereka dengan
mempekerjakan orang lain untuk mengurus sawahnya, mereka dapat membantu tetangga mereka atau bahkan saudara mereka yang tidak memiliki
pekerjaan tatap.
3. Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Pringapus
tingkat pendidikan masyarakat desa Pringapus secara umum tergolong
baik, karena sudah banyak penduduk yang berpendidikan tinggi, yaitu
mencapai 109 orang. Namun demikian, masih banyak penduduk yang hanya lulusan SD, sebagian lulusan SLTA. Di luar itu, berdasarkan data monografi
desa, masih juga ada penduduk yang tidak tamat SD, sebagaimana gambaran pada tabel berikut:
Data monografi Pendidikan tahun 2007:
Tabel 03 Tingkat Pendidikan Warga Desa Pringapus
No Pendidikan
Jumlah
1 Tidak Tamat SD
890 orang 2
Tamat SD 2.672 orang
3 Tamat SLTP sederajat
1.877 orang 4
Tamat SLTA sederajat 1.817 orang
5 D1 D2 D3
81 orang 6
S1 28 orang
7 S2
- orang 8
S3 - orang
Jumlah
7.365 orang
Dari tabel di atas penulis dapat melihat bahwasanya tingkat pendidikan warga desa Pringapus masih dapat dikatakan rendah. Terbukti masih
banyaknya warga desa Pringapus yang tidak dapat meneyekolahkan anaknya hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Biasanya hal ini disebabkan karena faktor
ekonomi. Para orang tua menyuruh anak-anaknya untuk membantu pekerjaan mereka, seperti berdagang menjadi petani dan lain sebagainya.
4. Agama
Jumlah penduduk dari segi pemeluk agama dan sarana peribadatan masyarakat desa Pringapus adalah sebagai berikut:
TABEL 04 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pemeluk Agama
No Pemeluk Agama
Jumlah
1 Islam
7360 Orang 2
Kristen Protestan 16 Orang
3 Kristen Khatolik
10 Orang 4
Hindu - Orang
5 Budha
- Orang
Jumlah 7.386 Orang
Mayoritas penduduk Pringapus adalah Muslim. Karena agama Islam telah di anut oleh masyarakat setempat secara turun temurun. Hal ini dapat
terlihat dari tidak adanya bangunan atau rumah ibadat agama lain. Sepertu gereja atau biara atau kuil atau pura atau bahkan klenteng. Yang ada hanya
Masjid dan Mushola. Hal terbukti seperti tabel berikut ini:
TABEL 05
Tabel Keagamaan
No Tempat Peribadatan
Jumlah
1 Masjid
9 Buah 2
Mushola 28 Buah
3 Gereja, Pura atau klenteng
- Buah
Dari beberapa masjid yang ada di desa Pringapus, terdapat satu buah masjid yang menjadi peninggalan sejarah, yaitu Masjid Jami Syaikh
Basyaruddin yang terletak di RW II. Selain menjadi peninggalan sejarah, di masjdi ini tempat menyimpan satu pusaka yaitu Qur’an Blawong, bentuknya
memang seperti Al-Qur’an pada umumnya, namun berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat, tidak semua orang dapat membaca kitab tersebut.
C. Gambaran Umum Masyarakat Muhammadiyah Dan NU Setempat