Kondisi Geografis Komunikasi Antar Budaya: Study Pada Pola Komunikasi Masyarakat Muhammadiyah Dan NU Di Desa Pringapus,Semarang,Jawa Tengah

BAB III GAMBARAN UMUM MASYARAKAT DESA PRINGAPUS,

SEMARANG, JAWA TENGAH

A. Kondisi Geografis

Desa Pringapus terletak di wilayah Kabupaten Semarang. Wilayah Kabupaten Semarang merupakan wilayah Pembantu Gubernur Wilayah Semarang dengan Ibukota Ungaran. Jarak Pringapus dari pusat pemerintahan kabupaten adalah 9 km kearah selatan menuju Solo atau Jogjakarta. Menurut keterangan masyarakat setempat, bahwa kata-kata pringapus itu berasal dari perang apus yang berarti “perang apus-apusan” atau dalam bahasa Indonesianya adu argumen, dahulu ada dua orang pengembara yang menetap di suatu wilayah yang belum ada penduduknya, kedua pengembara itu bernama Kyai Kalang dan Pangeran Benowoyang. Akhirnya pada suatu ketika kedua pengambara ini bertemu, karena mereka masing-masing sudah merasa cukup lama tinggal di daerah tersebut, keduanya pun memutuskan untuk memberi nama wilayah yang telah mereka singgahi itu. Karena keduanya sama-sama ingin memberi nama wilayah tersebut, akhirnya keduanya pun terlibat perselisihan, namun perselisihan ini tidak berlanjut sampai perang fisik, keduanya hanya terlibat adu argumen yang pada akhirnya di menangkan oleh Pangeran Benowo. setelah pangeran Benowo memenangkan persaingan ini, Kiyai Kalang pun pergi meninggalkan daerah yang saat itu menjadi daerah kekuasaan pangeran Benowo. Peristiwa tersebut di abadikan oleh masyarakat setempat sebagai nama desa Pringapus yang berasal dari kata Perang Apus atau adu argumen. Pada tahun 2001, desa Pringapus menjadi kecamatan, sebelumnya wilayah Desa Pringapus termasuk dalam Kecamatan Klepu. Dalam penelitian ini objek penelitian lebih dimaksudkan kepada Pringapus dalam lingkup desa bukan kecamatan. Pada pertengahan tahun 2005 bentuk pemerintahan desa Pringapus berubah statusnya menjadi kelurahan. Akan tetapi, dalam penelitian ini penulis tetap menggunakan istilah desa karena perubahan status tersebut hanya bersifat administratif semata tanpa ada pengaruh terhadap data pada objek penelitian. Dalam artian perubahan status tersebut tidak berpengaruh pada keberadaan cerita yang ada dalam masyarakat. Luas wilayah Desa Pringapus 509.380 Ha atau 5.093,8 km 2 . Desa Pringapus adalah pusat pemerintahan Kecamatan Pringapus. Dengan luas terbesar sebagai lahan pemukiman penduduk yaitu 642 km 2 atau 64.202 km 2 Ha sedangkan lainnya merupakan lahan pertanian baik sawah maupun ladang serta kawasan industri. Dengan batas wilayahnya : 1. Sebelah Barat : Desa Derekan, Desa Klepu 2. Sebelah Timur : Desa Pringsari 3. Sebelah Utara : Desa Klepu, Desa Sambeng 4. Sebelah Selatan : Desa Jatirunggo Desa Pringapus termasuk daerah dataran tinggi karena letaknya berada di sekitar kaki gunung Ungaran dengan ketinggian tanah 600 meter dari permukaan laut. Selain itu, wilayahnya terdiri dari 7 dusun yaitu Krajan Barat, Krajan Timur, Ngabean, Tangkil, Ngetuk dan Wahyurejo atau Trembel yang letaknya terpencar dan sebagian besar di kelilingi bukit-bukit kecil.Berikut adalah tabel pemanfaatan lahan Desa Pringapus : Dari tabel di atas dijelaskan bahwa tanah sawah dan ladang di Desa Pringapus sangat luas, namun meskipun demikian mayoritas masyarakat desa Pringapus berprofesi sebagai pegawai negeri, dan tanah ladang dan sawah mereka di garap oleh orang lain dengan system bagi hasil saat musim panen tiba.

B. Kondisi Demografis