negaranya kepada komunikan yang mewakili negara lain dengan tujuan untuk memperoleh dukungan yang lebih luas.
14
B. Pengertian Pola komunikasi
Bahwasanya pola komunikasi merupakan serangkaian dua kata. Karena keduanya mempunyai keterkaitan makna sehingga mendukung dengan
makna lainnya. Maka lebih jelasnya dua kata tersebut akan diuraikan tentang penjelasannya masing-masing.
Kata “pola” dalam kamus besar Bahasa Indonesia
15
artinya bentuk atau sistem, cara atau bentuk struktur yang tetap, yang mana pola dapat dikatakan
contoh atau cetakan. Pola dapat dikatakan juga dengan model, yaitu cara untuk
menunjukkan sebuah objek yang mengandung kompleksitas proses didalamnya dan hubungan antara unsur-unsur pendukungnya.
16
.Menurut Little Jhon model dapat diterapkan pada setiap representasi simbolik dari suatu
benda.
17
Secara etimologis, menurut Onong Uchjana Effendi, istilah komunikasi berasal dari perkataan bahasa Inggris “Communication” yang
bersumber dari bahasa latin “Communicatio” yang berarti “pemberitahuan”
14
Bakrie Abbas, Komunikasi Internasional: Peran dan Permasalahannya, Jakarta; Yayasan Kampus Tercinta- ISIIP, h. 2
15
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1996, h. 778
16
Dikutip dari Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, Gramedia Widiasavina:2004, h.9
17
Ibid.
atau pertukaran pikiran. Maka hakiki dari communicatio ini adalah Communis yang berarti “sama” atau “kesamaan arti.”
18
Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Astrid susanto, beliau berpendapat bahwa “perkataan komunikasi berasal dari kata “Communicare”
yang dalam
bahasa latin
memiliki arti
“berpartisipasi” atau
“memberitahukan”. Kata Communis berarti milik bersama atau berlaku dimana-mana.”
19
Sedangkan ditinjau dari segi terminologis, para ahli komunikasi mendefinisikan komunikasi antara lain, sebagai berikut:
Wilbur Schramm dalam uraiannya mengatakan bahwa sebenarnya, “definisi komunikasi berasal dari bahasa latin “communis”. Bilamana kita
melakukan komunikasi itu artinya kita mencoba untuk berbagi informasi, ide atau sikap. Jadi, esensi dari komunikasi itu adalah menjadikan si pengirim
dapat berhubungan bersama denngan si penerima guna menyampaikan isi pesan.
20
1. Proses Komunikasi
Sebelum kita mengetahui bentuk sebuah pola komunikasi apa yang diterapkan dalam sebuah komunitas baik secara individu maupun
organisasi, maka kita perlu melihat proses komunikasinya, karena pola komunikasi tersebut terlahir dari berbagai proses komunikasi sehingga
18
Onong Uchjana Effendy, Spektrum Komunikasi, Bandung: Bandar Maju, 1992, cet ke-1, h-4
19
Phill Astrid Susanto, Komunikasi dalam teori dan Praktek, Bandung, Bina Cipta, 1998cet ke-3, h-1
20
Onong Uchjana Effendi, Dinamika komunikasi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1992, cet ke-22, h. 6
keduanya tidak dapat dipisahkan, karena menjadi sebuah kesatuan. Tanpa kita melihat proses komunikasi yang terjadi dalam sebuah aktifitas
komunikasi maka kita tida dapat mengetahui pola komunikasi apa yang digunakannya,
Menurut Onong Uchjana Effendy, proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yaitu primer dan sekunder.
21
a. Proses komunikasi secara primer
Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan lambang simbol sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa yang secara
langsung mampu menterjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan. Pertama-tama komunikator menyandi encode
pesan yang disampaikan kepada komunikan, ini berarti ia memformulasikan pikiran atau perasaannya ke dalam bahasa yang
diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian menjadi giliran komunikan untuk mengawa-sandi decode pesan komunikator
itu. Itu berarti ia menafsirkan lambang yang mengandung pikiran atau perasaan komunikator tadi dalam konteks pengertiannya.
Yang penting dalam proses penyandiannya coding itu bahwa komunikator dapat menyandi dan komunikan dapat mengawa-sandi
decoding hanya kedalam kata bermakna yang pernah diketahui dalam
21
Onong Uchjana Efendi,Imu Komunikasi Teori dan Praktek, ,Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1990, h.11-13.
pengalamannya masing-masing, karena komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan makna dalam pesan yang diterima oleh
komunikan, dengan kata lain komunikasi adalah proses membuat sebuah pesan setala tuned bagi komunikator dan komunikan.
Dalam pada itu sudah terbiasa pula kita memperoleh umpan balik baik dari perasaan kita sendiri maupun dari seorang komunikan
yang menjadi penerima pesan kita. Komunikator yang baik adalah orang yang selalu memperhatikan umpan balik, sehingga ia dapat
dengan segera mengubah gaya komunikasinya diakal ia mengetahui bahwa umpan balik dari komunikan bersifat negatif.
b. Proses komunikasi secara sekunder
Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau
sarana sebagai media kedua setelah mamakai lambang sebagai media penama. Seperti yang telah diterangkan di atas pada umumnya bahasa
yang banyak digunakan dalam komunikasi karena bahasa sebagai lambang mampu mentransmisikan pikiran, ide, pendapat dan
sebagainya, baik mengenai hal yang abstrak maupun yang konkrit. Namun pada akhirnya sejalan dengan berkembangnya
masyarakat beserta peradaban dan kebudayaan. Komunikasi
mengalami kemajuan dengan memadukan berlambang bahasa dengan komunikasi berlambang gambar dan warna. Akan tetapi oleh para ahli
komunikasi diakui bahwa keefektifan dan efisiensi komunikasi
bermedia hanya dalam menyebarkan pesan-pesan yang bersifat informatif. Menurut mereka yang efektif dan efisien dalam
menyampaikan pesan persuasif adalah komunikasi tatap muka karena kerangka acuan komunikan dapat diketahui oleh komunikator,
sedangkan dalam proses komunikasinya umpan balik berlangsung seketika dalam arti kata komunikator mengetahui tanggapan atau
reaksi komunikan pada saat itu juga.
Proses Komunikasi
22
Gambar 01 Bagan skema proses komunikasi
Unsur komunikasi antara lain adalah sebagai berikut: 1.
Sender; Komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang.
2. Encoding: Penyandian, yaitu proses pengalihan fikiran ke dalam bentuk
lambang. 3.
Massage: pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.
22
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005, Cet ke-19. hal 18
Sender
Noise Response
Feed Back Massage
Receiver
enkoding
Decoding
4. Media: Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator
kepada komunikan. 5.
Decoding: pengawasandian, yaitu proses di mana komunikasi menetapkan makan pada lambang yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.
6. Receiver: komunikan yang menerima pesan dari komunikator.
7. Feedback: Umpan balik, yaitu tanggapan komunikan apabila tersampaikan
atau disampaikan kepada komunikator. 8.
Noise: Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda
dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. Dari penjelasan tentang proses komunikasi di atas, peneliti merasa juga
harus memperhatikan unsur-unsur yang ada di dalamnya, karena unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
2. Bentuk-bentuk Komunikasi
Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa pola komunikasi yang sesuai dengan arti pola di atas lebih tepat untuk mengambil kesimpulan adalah
bentuk-bentuk komunikasi terdapat empat macam, yaitu: a.
Komunikasi Intra Pribadi Interpersonal Communication. Adalah proses komunikasi dalam diri seseorang berupa proses pengolahan informasi
melalui panca indera dan sistem saraf.
23
23
Sasa Djuarsa Sendjaya, Pengantar Komunikasi, Jakarta, Universitas Terbuka, 1998, h. 39
b. Komunikasi Antar Pribadi Antarpersonal Communication adalah proses
penyampaian paduan pikiran dan perasaan oleh seseorang kepada orang lain agar mengetahui, mengerti dan melakukan kegiatan tertentu.
24
c. Komunikasi Kelompok Group Communication adalah penyampaian
pesan oleh seorang komunikator kepada sejumlah komunikan untuk mengubah sikap, pandangan atau perilakunya.
25
d. komunikasi Massa mass Communication menurut Zulkarnaen Nasution
di dalam bukunya Sosiologi Komunikasi Massa, bahwa yang dimaksud dengan komunikasi massa adalah “suatu proses penyampaian informasi
atau pesan-pesan yang ditujukan kepada khalayak massa dengan karakteristik tertentu”. Sedangkan media massa hanya salah satu
komponen atau sarana yang memungkinkan berlangsungnya prose sang di maksud.
26
Adapun proses komunikasi yang melibatkan antara masyarakat Muhammadiyah dengan masyarakat Nu yang memiliki dua kebudayaan yang
berbeda ini dalam kehidupan sehari-hari, maka penyampaian pesan nya pun berlangsung secara lisan dan melalui tatap muka.
24
Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat: Suatu Studi Komunikologis, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. 2002, cet ke-6 h. 60
25
Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat: Suatu Studi Komunikologis, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. 2002, cet ke-6, h-62
26
Zulkarnaen Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, Jakarta: Universitas Terbuka, 1993, h-5
C. Pengertian Masyarakat