karya, OPAC menghemat waktu dan tenaga, dan OPAC menunjukkan keberadaan koleksi harus ditingkatkan juga.
4.8 Pengujian Hipotesis 4.8.1 Uji Pengaruh Secara Parsial Uji-t
Untuk mengetahui pengaruh penggunaan sarana penelusuran OPAC terhadap pemanfaatan koleksi oleh pengguna pada Kantor Perpustakaan dan Arsip
Kabupaten Aceh Tamiang, penulis berpedoman pada hipotesis kerja pada bab III. Selanjutnya berdasarkan data yang diperoleh pada Tabel 4.22 dapat diketahui nilai
t
hitung
sebesar 7,308 pada tingkat signifikansi 0,000. sedangkan t
tabel
pada tingkat kepercayaan 95
05 ,
= α
sebesar 1.662. karena nilai t
hitung
t
tabel
maka H ditolak dan H
a
diterima. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa penggunaan sarana penelusuran
OPAC berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemanfaatan koleksi oleh pengguna pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Tamiang. Hal ini
menunjukkan bahwa penggunaan sarana penelusuran OPAC dapat memacu pengguna untuk berkunjung ke perpustakaan, terutama untuk meningkatkan
pemanfaatan koleksi oleh pengguna pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Tamiang.
4.9 Pengujian Koefisien Determinasi
Pengujian koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Dengan kata lain,
nilai koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel penggunaan sarana penelusuran OPAC terhadap variabel pemanfaatan
koleksi oleh pengguna pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Tamiang. Hasil uji statistik koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel 4.23
berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.23 Hasil Uji Statistik Determinan R
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .612
a
.375 .368
3.514 a. Predictors: Constant, Penggunaan Sarana Penelusuran OPAC
b. Dependent Variable: Pemanfaatan Koleksi
Sumber: Hasil Perhitungan SPSS Ver. 16.0
Berdasarkan Tabel 4.23 di atas dapat diketahui nilai r Square R yaitu 0,375 yang artinya hubungan antara variabel X dengan variabel Y rendah. Hal ini
menunjukkan bahwa 37,5 variabel penggunaan sarana penelusuran OPAC dapat mempengaruhi pemanfaatan koleksi oleh pengguna pada Kantor Perpustakaan dan
Arsip Kabupaten Aceh Tamiang. Sedangkan sisanya sebesar 62,5 diakibatkan oleh faktor lain yang tidak digunakan dalam variabel penelitian ini.
Jika nilai koefisien determinasi 0,375 semakin besar atau mendekati 1, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel penggunaan sarana penelusuran
OPAC adalah besar terhadap variabel pemanfaatan koleksi oleh pengguna pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Tamiang. Hal ini berarti model
yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh dari masing-masing variabel.
Sebaliknya jika nilai koefisien determinan 0,375 semakin kecil atau mendekati 0, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel penggunaan sarana
penelusuran OPAC adalah kecil terhadap variabel pemanfaatan koleksi oleh pengguna pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Tamiang. Hal ini
berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh dari masing-masing variabel.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Penggunaan sarana penelusuran OPAC variabel X memberikan pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap pemanfaatan koleksi oleh pengguna variabel Y. Hal ini berarti bahwa usaha untuk melakukan pemanfaatan
koleksi dapat dilakukan melalui peningkatan indikator-indikator yang ada dalam penggunaan sarana penelusuran OPAC.
2. Nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0,375. Hal ini menunjukkan bahwa
37,5 pemanfaatan koleksi oleh pengguna pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Tamiang dipengaruhi oleh penggunaan sarana
penelusuran OPAC. Sedangkan selebihnya sebesar 62,5 pemanfaatan koleksi oleh pengguna dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan
dalam penelitian ini. Hasil ini menunjukkan bahwa Pengaruh penggunaan sarana penelusuran OPAC terhadap pemanfaatan koleksi oleh pengguna
rendah. Hal ini dikarenakan seperti yang telah dijelaskan di latar belakang penelitian, bahwa pada observasi awal yang penulis lakukan terlihat masih ada
pengguna yang tidak memanfaatkan sarana penelusuran OPAC dalam penelusuran koleksi. Artinya sarana penelusuran OPAC yang disediakan di
Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Tamiang belum digunakan secara optimal oleh pengguna perpustakaan dalam pemanfaatan koleksi.
3. Dengan demikian, temuan penelitian ini menyimpulkan bahwa pemanfaatan
koleksi oleh pengguna akan dapat tercapai jika dilakukan peningkatan terhadap penggunaan sarana penelusuran OPAC.
Universitas Sumatera Utara