3.8 Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan satuan ukuran Skala Likert dengan alternatif jawaban mulai dari sangat setuju
sampai dengan sangat tidak setuju. Menurut Sugiyono 1997: 74, “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Bobot untuk setiap jawaban yang diberikan responden dari setiap indikator pernyataan adalah sebagai berikut:
a. Jawaban sangat setuju diberi bobot 4
b. Jawaban setuju diberi bobot 3
c. Jawaban tidak setuju diberi bobot 2
d. Jawaban sangat tidak setuju diberi bobot 1
3.9 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen 3.9.1 Uji Validitas Instrumen
Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat, karena validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Menurut Ghozali 2005: 19 menyatakan bahwa untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan 3 macam, yaitu:
1. Melakukan korelasi antara skor butir pertanyaan dengan total skor
konstruk atau variabel. 2.
Uji validitas dapat juga dilakukan dengan melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk.
3. Uji dengan Confirmatori Factor Analysis CFA.
Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan korelasi antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau
variabel. Pengujian validitas instrumen dilakukan pada pengguna yang menjadi anggota Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Tamiang. Uji coba
dilakukan terhadap 30 orang responden yang tidak termasuk dalam sampel penelitian tetapi masih termasuk dalam populasi penelitian. Pengujian instrumen
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah isi kuisioner dapat dimengerti dan dipahami oleh para responden atau tidak. Hasil dari kuisioner ini akan valid
Universitas Sumatera Utara
jika dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat dan akurat. Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan teknik analisis
nilai-nilai r Product Moment Correlation. Menurut Sugiyono 2006: 115, “Bila korelasi setiap pertanyaan positif,
dan besarnya 0,30 ke atas maka butir pertanyaan tersebut dianggap valid”.
3.9.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas dilakukan terhadap instrumen yang telah diuji validitasnya. Reliabilitas pada dasarnya adalah alat untuk mengukur suatu instrumen yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu instrumen dikatakan reliabel atau handal jika jawaban dari responden terhadap pertanyaan konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu. Ghozali 2005: 20 menyatakan bahwa pengukuran reliabilitas dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1.
Repeated Measure atau pengukuran ulang dilakukan dengan cara memberikan kuisioner pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda,
dan kemudian dilihat apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya.
2. One Shot atau pengukuran sekali saja dilakukan dengan cara hanya sekali
saja kuisioner diberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban
pertanyaan.
Pengujian reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan One Shot atau pengukuran sekali saja dan untuk uji statistik reliabilitasnya digunakan
uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60 Nugroho, 2005: 72.
Universitas Sumatera Utara
3.10 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dilakukan untuk mencari nilai rerata, simpangan baku, distribusi frekuensi, modus dan median, serta pembuatan histogram dari setiap
variabel penelitian yaitu penggunaan sarana penelusuran OPAC variabel X yang meliputi indikator-indikator OPAC sebagai alat bantu penelusuran, OPAC
memberikan alternatif pilihan karya, OPAC menghemat waktu dan tenaga, dan OPAC menunjukkan keberadaan koleksi dan pemanfaatan koleksi oleh pengguna
variabel Y yang meliputi indikator-indikator kebutuhan, minat, kelengkapan koleksi, dan keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna.
Untuk menginterpretasikan besarnya persentase yang didapat dari tabulasi data, penulis menggunakan metode Supardi 1979: 20 dengan rincian sebagai
berikut: 1-25
: Sebagian kecil 26-49
: Hampir setengah 50
: Setengah 51-75
: Sebagian besar 76-99
: Pada umumnya 100
: Seluruhnya
3.11 Analisis Data Data yang sudah terkumpul selanjutnya akan dianalisis. Semua data yang
berasal dari kuisioner akan diolah sehingga menghasilkan deskripsi jawaban yang akan ditabulasi untuk mengetahui persentase dari masing-masing jawaban. Untuk
mengetahui pengaruh penggunaan sarana penelusuran OPAC terhadap pemanfaatan koleksi oleh pengguna digunakan analisis Koefisien Regresi
Sederhana. Model regresi sederhana dirumuskan sebagai berikut: bX
a Y
+ =
ˆ Dimana:
Yˆ = Pemanfaatan koleksi oleh pengguna
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
X = Penggunaan Sarana Penelusuran OPAC
Universitas Sumatera Utara
3.12 Uji Parsial Uji-t