Uji Asumsi Penelitian Hasil Analisa Data 1. Korelasi

Tabel 8 Gambaran subjek penelitian berdasarkan usia Usia Jumlah N Persentase 16 tahun 25 38, 46 17 tahun 28 43,07 18 tahun 12 18,46 Total 65 100 Berdasarkan data pada tabel 8, diketahui bahwa jumlah subjek berusia 16 tahun sebanyak 25 orang 38,46, jumlah subjek berusia 17 tahun sebanyak 28 orang 43,07, jumlah subjek berusia 18 tahun sebanyak 12 orang 18,46. 2 Berdasarkan jumlah saudara Tabel 9 Gambaran subjek penelitian berdasarkan jumlah saudara Jumlah saudara Jumlah N Persentase 1-3 orang 27 41,53 4-7 orang 31 47,69 8 orang 7 10,76 Total 65 100 Berdasarkan data pada tabel 10, diketahui bahwa subjek yang memiliki jumlah saudara 1-3 orang sebanyak 27 orang 41,53, jumlah saudara 4-7 orang sebanyak 31 orang 47,69, dan jumlah saudara 8 orang sebanyak 7 orang 10,76.

B. Uji Asumsi Penelitian

Universitas Sumatera Utara Sebelum dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi pada data peneitian yang diperoleh, meliputi uji normalitas sebaran, uji linearitas kemudian dilakukan uji hipotesis. Analisa tersebut dilakukan dengan menggunakan fasilitas komputerisasi SPSS 17.0 for windows. 1. Uji normalitas sebaran Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian telah menyebar secara normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode One Sample Kolmogorov Smirnov. Data dikatakan terdistribusi normal dengan harga p 0,05. Tabel 10 Normalitas sebaran variable keberfungsian keluarga terhadap kematangan emosi remaja laki-laki Keberfungsian keluarga Kematangan emosi N 65 65 Normal Parametersa,b Mean 91.05 91.74 Std. Deviation 8.427 9.633 Most Extreme Differences Absolute .069 .096 Positive .069 .079 Negative -.065 -.096 Kolmogorov-Smirnov Z .557 .772 Asymp. Sig. 2-tailed .916 .590 a. Uji normalitas data keberfungsian keluarga dilakukan dengan metode statistik tes Kolmogorov-Smirnov. Hasil uji normalitas diperoleh nilai Z = 0,557 dan p Universitas Sumatera Utara = 0,916, dengan p 0,05 artinya distribusi data keberfungsian keluarga telah menyebar secara normal. b. Uji normalitas data kematangan emosi dilakukan dengan metode statistik tes kolmogorov-smirnov. Hasil uji normalitas diperoleh nilai Z = 0,772 dan p = 0,590, dengan p 0,05 artinya distribusi data skala kematangan emosi telah menyebar secara normal. 2. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian, yaitu variabel bebas keberfungsian keluarga dan variabel tergantung kematangan emosi memiliki hubungan linear. Berdasarkan hasil uji linearitas antara kedua variabel tersebut menggunakan uji F = 29,518 dan p 0,05 p = 0,000, maka dapat disimpulkan bahwa variabel keberfungsian keluarga memiliki hubungan yang linear dengan variabel kematangan emosi. Grafik 1 Linearitas sebaran Universitas Sumatera Utara

C. Hasil Analisa Data 1. Korelasi

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi pearson product moment dengan bantuan program komputer SPSS 17.0. Hasil pengujian statistik yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 11 Korelasi antara keberfungsian keluarga dengan kematangan emosi remaja laki-laki Universitas Sumatera Utara Keberfungsian keluarga Kematangan emosi Keberfungsian keluarga Pearson Correlation 1 .580 Sig. 2-tailed .000 N 65 65 Kematangan emosi Pearson Correlation .580 1 Sig. 2-tailed .000 N 65 65 Hipotesis dalam penelitian ini: Ha Hipotesa Alternatif : p 0, artinya ada hubungan antara keberfungsian keluarga dengan kematangan emosi remaja laki-laki Berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh koefisien korelasi r sebesar 0,580 dengan taraf signifikansi p sebesar 0,000 sehingga p 0,05. Hal ini artinya hipotesa alternatif Ha diterima. Selanjutnya dilakukan analisa regresi untuk mengetahui pengaruh keberfungsian keluarga terhadap kematangan emosi remaja laki-laki. Hasil pengolahannya dapat dilihat pada tabel berikut: 2 Kategorisasi Data a. Kategorisasi Data Keberfungsian Keluarga Kategorisasi ini didasarkan pada asumsi bahwa skor populasi terdistribusi normal dan jumlah subjek termasuk dalam kategori besar, maka dilakukan pengkategorisasian data keberfungsian keluarga dengan menggunakan kategorisasi jenjang ordinal. Deskripsi skor hipotetik data dapat dilihat dalam tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 13 Deskripsi skor hipotetik data Keberfungsian Keluarga Skor Hipotetik Min Maks Mean SD 30 120 75 15 Berdasarkan tabel 13 skor hipotetik menunjukkan hasil mean hipotetik untuk variabel keberfungsian keluarga didapat sebesar 75 dengan standar deviasi hipotetik sebesar 15. Data dikelompokkan dalam tingkatan-tingkatan untuk kemudian disusun menurut norma tertentu. Data dikategorikan menjadi tiga kelompok dengan rumus Azwar, 2004 : Tinggi = Mean + 1 SD ≤ X Sedang = Mean – 1 SD ≤ X Mean + 1 SD Rendah= X Mean – 1 SD Kategorisasi data keberfungsian keluarga beserta persentase dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 14 Kategorisasi Data hipotetik Keberfungsian Keluarga Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase Keberfungsian Keluarga 90 ≤ X Tinggi 37 56,92 60 ≤ X 90 Sedang 28 43,07 X 60 Rendah Berdasarkan kriteria kategorisasi pada tabel 13 menunjukkan bahwa 37 orang 56,92 termasuk dalam keberfungsian keluarga yang tinggi, 28 orang 43,07 termasuk dalam keberfungsian keluarga yang sedang, dan tidak ada yang termasuk dalam kategori keberfungsian keluarga yang rendah 0. Hal ini Universitas Sumatera Utara dapat diartikan bahwa sebagian besar keberfungsian keluarga dari siswa berada dalam kategori tinggi..

b. Kategorisasi Data kematangan Emosi

Kategorisasi ini didasarkan pada asumsi bahwa skor populasi terdistribusi normal dan jumlah subjek termasuk dalam kategori besar, maka dilakukan pengkategorisasian data kematangan emosi dengan menggunakan kategorisasi jenjang ordinal. Deskripsi skor hipotetik data dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 15 Deskripsi skor hipotetik data kematangan emosi Skor Hipotetik Min Maks Mean SD 31 124 77,5 15,5 Berdasarkan tabel 15 skor hipotetik kematangan emosi menunjukkan hasil mean hipotetik untuk variabel kematangan emosi didapat sebesar 77,5 dengan standar deviasi hipotetik sebesar 15,5. Berdasarkan kategorisasi data penelitian secara hipotetik, data dikelompokkan dalam tingkatan-tingkatan untuk kemudian disusun menurut norma tertentu. Data dikategorikan menjadi tiga kelompok dengan rumus Azwar , 2004: Tinggi = Mean + 1 SD ≤ X Sedang = Mean – 1 SD ≤ X Mean + 1 SD Rendah= X Mean – 1 SD Kategorisasi data kematangan emosi beserta persentase dapat dilihat pada tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 16 Kategorisasi Data hipotetik Kematangan Emosi Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase Kematangan Emosi 93 ≤ X Tinggi 31 47,69 62 ≤ X 93 Sedang 34 52,30 X 62 Rendah Berdasarkan kategorisasi pada tabel 16 menunjukkan bahwa 31 orang 47,69 termasuk dalam kematangan emosi yang tinggi, 34 orang 52,30 termasuk dalam kematangan emosi yang sedang, dan tidak ada yang termasuk dalam kategori kematangan emosi yang rendah 0. Hal ini dapat diartikan bahwa sebagian besar kematangan emosi siswa berada dalam kategori sedang. Setelah mengetahui pengkategorisasian kedaua variabel penelitian, hasilnya dapat dimasukkan dalam tabel penyebaran variabel dalam bentuk matriks kategorisasi yang ditunjukkan pada tabel berikut : Tabel 17 Matriks kategorisasi variabel keberfungsian keluarga dengan kematangan emosi Kematangan emosi Keberfungsian keluarga Rendah Sedang Tinggi Jumlah subjek Jumlah subjek Jumlah Subjek Rendah Sedang 18 27,69 10 15,38 Tinggi 17 26,15 21 32,30 65 100 Keberfungsian keluarga yang dimiliki individu pada kategori tinggi dengan kematangan emosi yang dimiliki individu pada kategori tinggi sebanyak 32,30. Keberfungsian keluarga yang dimiliki individu pada kategori sedang dengan Universitas Sumatera Utara kematangan emosi individu pada ketegori sedang sebesar 27,69. Keberfungsian keluarga yang dimiliki individu pada kategori tinggi, sedangkan kematangan emosi yang dimiliki individu pada kategori sedang sebanyak 26,15. Keberfungsian keluarga yang dimiliki individu pada kategori sedang dengan kematangan emosi individu pada kategori tinggi sebanyak 15,38.

D. Pembahasan