Validitas muka merupakan tipe validitas yang didasarkan pada penilaian terhadap format penampilan tes. Apabila penampilan tes telah meyakinkan
dan memberikan kesan mampu mengungkap apa yang hendak diukur maka dapat dikatakan bahwa validitas muka telah terpenuhi.
b. Validitas logik
Validitas logik menunjukkan sejauhmana isi tes merupakan representasi dari ciri-ciri atribut yang hendak diukur. Untuk memperoleh validitas logik
yang tinggi, suatu tes harus dirancang sedemikian rupa sehingga benar-benar berisi aitem yang relevan. Suatu objek ukur yang yang hendak diungkap oleh
tes haruslah dibatasi lebih dahulu kawasan perilakunya secara seksama dan konkret.
Penilaian validitas isi tergantung pada penilaian subjektif individual. Hal ini dikarenakan estimasi validitas isi tidak melibatkan perhitungan statistik
apapun melainkan dengan analisis rasional dan melalui professional judgement. Dalam penelitian ini, peneliti meminta professional judgement
yaitu dosen pembimbing peneliti dan dosen bidang psikometri.
2. Uji Daya Beda
Sebelum melakukan pengujian reliabilitas, hendaknya terlebih dahulu melakukan prosedur seleksi aitem dengan cara menguji karakteristik masing-
masing aitem yang menjadi bagian tes yang bersangkutan. Aitem-aitem yang tidak
Universitas Sumatera Utara
memenuhi syarat kualitas yang baik tidak boleh diikutkan menjadi bagian tes. Prinsip kerja yang dijadikan dasar untuk melakukan seleksi aitem dalam hal ini
adalah memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur skala sebagaimana dikehendaki oleh penyusunnya Azwar, 2004.
Pengujian daya beda aitem menghendaki dilakukannya komputasi korelasi antara distribusi skor aitem dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu distribusi
skor skala itu sendiri. Komput asi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total r
it
yang dikenal dengan sebutan parameter daya beda aitem. Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan r
it
≥ 0,275. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,275, daya pembedanya
dianggap memuaskan. Aitem yang memiliki harga r
it
kurang dari 0,275 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya beda rendah Azwar, 2004.
Pernyataan-pernyataan pada skala diuji daya beda aitemnya dengan menghitung antara skor aitem dengan skor total skala. Teknik statistika yang
digunakan adalah koefisiensi Product Moment oleh Pearson. Formulasi koefisien korelasi Product Moment dari Pearson digunakan bagi tes-tes yang setiap
aitemnya diberi skor berkelanjutan. Semakin tinggi koefisien korelasi positif antara skor aitem dengan skor skala berarti semakin tinggi konsistensi antara
aitem tersebut dengan skala secara keseluruhan yang berarti semakin tinggi daya bedanya. Bila koefisien korelasi rendah mendekati angka nol berarti fungsi aitem
tersebut tidak cocok dengan fungsi ukur skala dan daya bedanya tidak baik Azwar, 2004. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan menggunakan
program komputer SPSS 17.0
Universitas Sumatera Utara
3. Uji Reliabilitas
Reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran Azwar, 2004. Untuk menguji
reliabilitas dari aitem-aitem yang ada digunakan formula Alpha Cronbach melalui bantuan SPSS 17.0. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas
r
xx’
yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi
reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0
berarti semakin rendahnya reliabilitas.
F. Hasil Uji Coba Alat Ukur 1. Skala Keberfungsian Keluarga