BAB II LANDASAN TEORI
A. Keluarga 1. Definisi Keluarga
Keluarga merupakan sebuah kelompok yang terbentuk dari hubungan laki-laki dan wanita, hubungan ini sedikit banyak berlangsung lama untuk membesarkan
dan menghasilkan keturunan. Keluarga inti merupakan satu kesatuan sosial yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak yang belum menikah Ahmadi, 1999.
Burgess dan Locke dalam DeGenova, 2008 menambahkan definisi keluarga merupakan sekelompok individu yang diikat oleh perkawinan atau adopsi,
menjadi satu rumah tangga, saling berinteraksi dan berkomunikasi satu dengan yang lain dalam peran sosial sebagai suami dan istri, ayah dan ibu, adik, abang,
dan kakak, serta menjaga budaya dasar keluarga. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga merupakan suatu kelompok sosial yang diikat oleh
hubungan perkawinan atau adopsi dan didalamnya terdapat peran anggota keluarga yang dituntut untuk menjaga nilai-nilai yang ada dalam keluarga.
2. Fungsi Keluarga
Keluarga yang bahagia diperoleh jika keluarga memerankan fungsinya dengan
baik. Adapun yang menjadi fungsi dasar keluarga inti adalah memberikan rasa
memiliki, rasa aman, kasih sayang, dan mengembangkan hubungan yang baik
Universitas Sumatera Utara
diantara anggota keluarga. Hubungan cinta kasih dalam keluarga tidak hanya sebatas perasaan, tetapi menyangkut pemeliharaan, tanggung jawab, perhatian,
pemahaman, dan keinginan untuk mengembangkan anak Yusuf, 2004. Murdock dalam DeGenova, 2008 menjelaskan fungsi keluarga inti, adalah menyediakan
tempat tinggal, bekerjasama dalam hal ekonomi termasuk didalamnya memperoleh penghasilan dan pendistribusiannya, menghasilkan keturunan, dan
fungsi seksual. Berns 2004 mengungkapkan fungsi keluarga, terdiri dari:
a. Fungsi reproduksi, termasuk didalamnya meneruskan keturunan yang berfungsi menggantikan individu-individu yang telah meninggal, memelihara dan
membesarkan anak, memenuhi kebutuhan gizi keluarga, memelihara, dan merawat anggota keluarga.
b. Fungsi sosialisasi, termasuk didalamnya keluarga menyediakan nilai sosial,
kepercayaan, sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang akan digunakan sampai masa dewasa.
c. Mengatur peran sosial, keluarga menyediakan indentitas untuk keturunannya
seperti suku, etnis, agama, dan peran gender, dimana identitas tersebut termasuk dalam perilaku dan kewajiban, serta menyediakan peran di
masyarakat. d.
Fungsi dukungan ekonomi, termasuk didalamnya menyediakan tempat, makanan dan perlindungan, mencari sumber-sumber penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan, penggunaan penghasilan, dan
Universitas Sumatera Utara
berfungsi sebagai penyimpanan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dimasa akan datang.
e. Fungsi dukungan emosional, termasuk didalamnya keluarga menyediakan
pengalaman dalam interaksi sosial, pengasuhan, dan memberikan kenyamanan emosi untuk keturunannya.
f. Fungsi pendidikan, termasuk didalamnya menyekolahkan anak untuk
memberikan pengetahuan, keterampilan, dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki, mempersiapkan anak untuk kehidupan
dewasa akan datang dalam memenuhi perannya sebagai seorang dewasa, serta
mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa fungsi keluarga terdiri dari fungsi sebagai pemberian dukungan ekonomi, penerus keturunan,
pengaturan peran sosial, pemberian dukungan emosional, pemberian pendidikan, dan pemberian dukungan antar anggota keluarga.
3. Keberfungsian Keluarga a. Definisi Keberfungsian Keluarga