89 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden wajib pajak di
KPP Pratama Medan Timur bekerja sebagai pegawai swasta dengan jumlah 7 orang atau 63,63, PNS berjumlah 2 orang atau 18,18, sedangkan minoritas
responden bekerja sebagai jurnalis dan mahasiswa dengan jumlah yang sama yaitu masing-masing 1 orang atau 9,09.
4.3 Variabel X Pelaksanaan Prinsip-Prinsip
Good Governance
Untuk mengukur variabel pelaksanaan prinsip-prinsip
good governance
digunakan 9 indikator yang kemudian diubah menjadi 18 pertanyaan. Pada setiap pertanyaan terdapat 5 pilihan jawaban, dimana responden diharuskan untuk
memilih salah satu pilihan jawaban yang disediakan. Ada beberapa jawaban pegawai yang disajikan bersamaan dengan jawaban
wajib pajak untuk melihat perbandingannya. Berdasarkan jawaban responden dari kuesioner yang telah disebarkan kepada pegawai dan wajib pajak, maka diperoleh
hasil sebagai berikut:
Tabel 10. Jawaban pegawai mengenai keleluasaan untuk mengemukakan pendapat mengenai pekerjaan atau perbaikan pelayanan
Keterangan Frekuensi
Persentase
Selalu 51
73,91 Jarang
3 4,34
Kadang-kadang 9
13,09 Pernah
6 8,69
Tidak pernah
Jumlah 69
100,00
Sumber: Penelitian Lapangan 2010
Universitas Sumatera Utara
90 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden penelitian
sebanyak 51 orang atau 73,91 mengatakan bahwa mereka selalu diberikan keleluasaan untuk mengemukakan pendapat mengenai pekerjaan atau perbaikan
pelayanan terhadap KPP. Hal ini merupakan suatu bentuk partisipasi pegawai di KPP untuk mengeluarkan pendapat. Pendapat tersebut biasanya dikemukakan
pada saat pelaksanaan rapat masing-masing seksi, kemudian disampaikan oleh masing-masing kepala seksi pada saat rapat kantor khusus KPP Pratama Medan
Timur. Tetapi ada juga 9 orang atau 13,09 responden yang menjawab kadang-
kadang diberikan keleluasaan untuk mengemukakan pendapat, 6 orang atau 8,69 menjawab pernah, dan minoritas responden menjawab jarang berjumlah 3
orang atau 4,34.
Tabel 11.a Jawaban responden pegawai mengenai keterlibatan dalam pelaksanaan program sosialisasi perpajakan yang diadakan KPP
Keterangan Frekuensi
Persentase
Selalu 40
57,97 Jarang
5 7,24
Kadang-kadang 13
18,84 Pernah
6 8,69
Tidak pernah 5
7,24
Jumlah 69
100,00
Sumber: Penelitian Lapangan 2010
Universitas Sumatera Utara
91 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden penelitian
sebanyak 40 orang atau 57,97 menjawab selalu dilibatkan dalam pelaksanaan program sosialisasi perpajakan yang diadakan KPP, karena pada dasarnya
sosialisasi diadakan secara rutin oleh KPP serta melibatkan pegawai dan wajib pajak di dalam pelaksanaannya. Akan tetapi, hal ini tidak begitu sesuai dengan
yang dikatakan wajib pajak, bahwa hanya 3 dari 11 orang atau 27,27 wajib pajak yang diberi kuesioner yang menjawab selalu dilibatkan dalam pelaksanaan
program sosialisasi perpajakan yang diadakan KPP lihat tabel 11.b. Responden wajib pajak lainnya sebenarnya telah mengetahui tentang adanya pelaksanaan
sosialisasi tersebut, akan tetapi mereka tidak dapat menghadirinya dikarenakan kesibukan masing-masing. Oleh karena itu, hanya 3 orang atau 27,27 wajib
pajak yang menjawab selalu dilibatkan dalam pelaksanaan sosialisasi yang diadakan KPP.
Tetapi ada juga responden pegawai menjawab kadang-kadang dilibatkan dengan jumlah 13 orang atau 18,84, menjawab pernah dengan jumlah 6 orang
atau 8,69, dan menjawab jarang dan tidak pernah dengan jumlah masing-masing 5 orang atau 7,24.
Universitas Sumatera Utara
92
Tabel 11.b Jawaban responden wajib pajak mengenai keterlibatan dalam pelaksanaan program sosialisasi perpajakan
Keterangan Frekuensi
Persentase
Selalu 3
27,27 Jarang
Kadang-kadang 1
9,09 Pernah
2 18,18
Tidak pernah 5
45,45
Jumlah 11
100,00
Sumber: Penelitian Lapangan 2010
Sementara itu, berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden wajib pajak sebanyak 5 orang atau 45,45 menjawab tidak pernah
dilibatkan dalam pelaksanaan program sosialisasi yang diadakan KPP, 2 orang atau 18,18 menjawab pernah, dan 1 orang atau 9,09 menjawab kadang-kadang
dilibatkan.
Universitas Sumatera Utara
93
Tabel 12. Jawaban responden pegawai mengenai pemberlakuan sanksi bagi pegawai yang terlambat hadir pada jam kerja
Keterangan Frekuensi
Persentase
Selalu diberlakukan 67
97,10 Jarang diberlakukan
1 1,44
Kadang-kadang 1
1,44 Tidak pernah
diberlakukan Tidak tahu
Jumlah 69
100,00
Sumber: Penelitian Lapangan 2010
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden penelitian sebanyak 67 orang atau 97,10 menjawab bahwa sanksi bagi pegawai yang
terlambat hadir pada jam kerja yang telah ditetapkan selalu diberlakukan. Sanksi tersebut berupa potongan gaji sebanyak 1,25 untuk satu kali keterlambatan. Alat
yang digunakan untuk absen pegawai adalah
finger print.
Absen pegawai dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari yaitu pada pukul 07.30 WIB dan pukul
17.00 WIB. Tetapi ada juga responden yang menjawab jarang dan kadang-kadang masing-masing 1 orang atau 1,44.
Universitas Sumatera Utara
94
Tabel 13. Jawaban responden pegawai mengenai pemberlakuan sanksi bagi pegawai yang melakukan kesalahan dalam menjalankan tugas
Keterangan Frekuensi
Persentase
Selalu diberlakukan 57
82,60 Jarang diberlakukan
2 2,89
Kadang-kadang 2
2,89 Tidak pernah
diberlakukan Tidak tahu
8 11,59
Jumlah 69
100,00
Sumber: Penelitian Lapangan 2010
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden penelitian sebanyak 57 orang atau 82,60 menjawab bahwa sanksi bagi pegawai yang
melakukan kesalahan dalam menjalankan tugas selalu diberlakukan. Sanksi tersebut berupa peneguran oleh atasan berkenaan dengan kesalahan yang
dilakukan. Tetapi ada yang menjawab tidak tahu sebanyak 8 orang atau 11,59 dan minoritas responden menjawab jarang dan kadang-kadang masing-masing
sebanyak 2 orang atau 2,89.
Universitas Sumatera Utara
95
Tabel 14.a Jawaban responden pegawai mengenai transparansi informasi tentang prosedurtata cara pengurusan pajak di KPP
Keterangan Frekuensi
Persentase
Selalu 65
94,20 Jarang
2 2,89
Kadang-kadang 2
2,89 Pernah
Tidak pernah
Jumlah 69
100,00
Sumber: Penelitian Lapangan 2010
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden penelitian sebanyak 65 orang atau 94,20 menjawab bahwa informasi tentang prosedurtata
cara pengurusan segala jenis pelayanan pajak selalu diberitahukan secara transparan di KPP. Informasi diberitahukan saat wajib pajak datang ke loket
pelayanan, kemudian pegawai memberitahukan prosedur sesuai dengan hal yang diurus wajib pajak. Prosedur tersebut diberitahukan dalam bentuk lisan atau
dengan menunjukkan
Standart Operating Procedure
SOP sesuai dengan hal yang ingin diurus. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan wajib pajak, 8 dari 11
orang atau 72,72 wajib pajak yang diberi kuesioner menjawab bahwa informasi tentang prosedurtata cara pengurusan segala jenis pelayanan pajak selalu
diberitahukan secara transparan di KPP lihat tabel 14.b. Akan tetapi ada juga responden pegawai yang menjawab jarang dan kadang-kadang masing-masing
sebanyak 2 orang atau 2,89.
Universitas Sumatera Utara
96
Tabel 14.b Jawaban responden wajib pajak mengenai transparansi informasi tentang prosedurtata cara pengurusan pajak di KPP
Keterangan Frekuensi
Persentase
Selalu 8
72,72 Jarang
Kadang-kadang Pernah
1 9,09
Tidak pernah 2
18,18
Jumlah 11
100,00
Sumber: Penelitian Lapangan 2010
Sementara itu, dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 2 orang atau 18,18 wajib pajak menjawab bahwa pegawai tidak pernah memberitahukan informasi
tentang prosedurtata cara pengurusan segala jenis pelayanan pajak dan 1 orang atau 9,09 menjawab pernah.
Universitas Sumatera Utara
97
Tabel 15.a Jawaban responden pegawai mengenai publikasi informasi tentang perpajakan kepada masyarakat
Keterangan Frekuensi
Persentase
Selalu dipublikasikan
63 91,30
Jarang dipublikasikan
3 4,34
Jarang sekali dipublikasikan
1 1,44
Pernah dipublikasikan
2 2,89
Tidak pernah dipublikasikan
Jumlah 69
100,00
Sumber: Penelitian Lapangan 2010
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden penelitian sebanyak 63 orang atau 91,30 menjawab bahwa informasi tentang perpajakan
selalu dipublikasikan
kepada masyarakat
melalui website
internet www.pajak.go.id atau media lain koran atau televisi. Hal ini sesuai dengan
yang dikatakan wajib pajak, 8 dari 11 orang atau 72,72 wajib pajak yang diberi kuesioner menjawab bahwa informasi tentang perpajakan selalu dipublikasikan
kepada masyarakat melalui website internet www.pajak.go.id atau media lain seperti koran atau televisi lihat tabel 15.b, sehingga informasi mengenai pajak
dapat selalu di
up date
oleh masyarakat khususnya wajib pajak. Selain itu, dengan adanya
website www.pajak.go.id,
masyarakat juga
dapat mengakses
Universitas Sumatera Utara
98 perkembangan terbaru dan mengurus pajak secara
on line
dengan cara men
down load
mengunduh dari website tersebut. Tetapi ada juga responden pegawai yang menjawab jarang sebanyak 3 orang
atau 4,34, pernah sebanyak 2 orang atau 2,89 dan jarang sekali sebanyak 1 orang atau 1,44 orang.
Tabel 15.b Jawaban responden wajib pajak mengenai adanya publikasi informasi tentang perpajakan kepada masyarakat
Keterangan Frekuensi
Persentase
Selalu dipublikasikan
8 72,72
Jarang dipublikasikan
2 18,18
Jarang sekali dipublikasikan
Pernah dipublikasikan
1 9,09
Tidak pernah dipublikasikan
Jumlah 11
100,00
Sumber: Penelitian Lapangan 2010
Sementara itu, dari tabel di atas dapat dilihat ada 2 orang atau 18,18 yang menjawab bahwa informasi tentang perpajakan jarang dipublikasikan melalui
website internet www.pajak.go.id atau media lain koran atau televisi,dan
Universitas Sumatera Utara
99 minoritas responden sebanyak 1 orang atau 9,09 menjawab pernah
dipublikasikan.
Tabel 16.a Jawaban responden pegawai mengenai pengertian terhadap keluhan-keluhan yang disampaikan oleh wajib pajak
Keterangan Frekuensi
Persentase
Sangat mengerti 23
33,33 Mengerti
45 65,21
Kurang mengerti 1
1,44 Tidak mengerti
Sangat tidak mengerti
Jumlah 69
100,00
Sumber: Penelitian Lapangan 2010
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden penelitian sebanyak 45 orang atau 65,21 menjawab bahwa mereka mengerti keluhan-
keluhan yang disampaikan wajib pajak. Selain itu 23 orang atau 33,33 menjawab sangat mengerti keluhan yang disampaikan wajib pajak. Hal ini sesuai
dengan yang dikatakan wajib pajak, 10 dari 11 orang atau 90,9 wajib pajak yang diberi kuesioner menjawab bahwa pegawai mengerti akan keluhan-keluhan yang
mereka sampaikan lihat tabel 16.b. Dalam hal ini jika wajib pajak menemui kendala atau permasalahan dan keluhan dapat langsung disampaikan kepada
Account Representative
AR yang membawahinya dan bertugas untuk melayani keluhan dan berdiskusi mengenai kendala yang dihadapi wajib pajak. Tetapi
minoritas responden pegawai menjawab kurang mengerti yaitu sebanyak 1 orang atau 1,44.
Universitas Sumatera Utara
100
Tabel 16.b Jawaban responden wajib pajak mengenai pengertian pegawai terhadap keluhan-keluhan yang disampaikan
Keterangan Frekuensi
Persentase
Sangat mengerti 2
18,18 Mengerti
7 63,63
Kurang mengerti Tidak mengerti
2 18,18
Sangat tidak mengerti
Jumlah 11
100,00
Sumber: Penelitian Lapangan 2010
Sementara itu, dari tabel di atas dapat dilihat sebanyak 2 orang atau 18,18 menjawab bahwa pegawai tidak mengerti keluhan-keluhan yang mereka
sampaikan.
Tabel 17.a Jawaban responden pegawai mengenai tindak lanjut setiap keluhan yang disampaikan wajib pajak
Keterangan Frekuensi
Persentase
Selalu 56
81,15 Jarang
- -
Kadang-kadang 9
13,04 Pernah
4 7,59
Tidak pernah -
-
Jumlah 69
100,00
Sumber: Penelitian Lapangan 2010
Universitas Sumatera Utara
101 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden penelitian
sebanyak 56 orang atau 81,15 menjawab selalu menindaklanjuti setiap keluhan yang disampaikan wajib pajak. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan wajib pajak,
9 dari 11 orang atau 90,9 wajib pajak yang diberi kuesioner menjawab bahwa pegawai selalu membantu menindaklanjuti setiap keluhan yang mereka sampaikan
lihat tabel 17.b yaitu dengan cara menjelaskan tentang hal yang kurang dimengerti oleh wajib pajak tersebut, karena setiap keluhan yang masuk harus
ditindaklanjuti dengan cara membantu wajib pajak untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya misalnya mengenai prosedur pelayanan.
Akan tetapi 9 orang atau 13,04 responden pegawai menjawab kadang- kadang dan 4 orang atau 7,59 menjawab pernah menindaklanjuti keluhan.
Tabel 17.b Jawaban responden wajib pajak mengenai tindak lanjut setiap keluhan yang disampaikan kepada pegawai
Keterangan Frekuensi
Persentase
Selalu 9
81,81 Jarang
Kadang-kadang 1
9,09 Pernah
1 9,09
Tidak pernah
Jumlah 11
100,00
Sumber: Penelitian Lapangan 2010
Universitas Sumatera Utara
102 Sementara itu, dari tabel di atas dapat dilihat sebanyak 1 orang atau 9,09
menjawab bahwa pegawai kadang-kadang menindaklanjuti setiap keluhan yang mereka sampaikan dan 1 orang atau 9,09 menjawab pernah ditindaklanjuti.
Tabel 18. Jawaban responden pegawai mengenai kepemilikan NPWP Keterangan
Frekuensi Persentase
Memiliki NPWP 69
100,00 Akan memiliki
NPWP Belum memiliki
NPWP Tidak memiliki
NPWP Tidak tahu
Jumlah 69
100,00
Sumber: Penelitian Lapangan 2010
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden penelitian sebanyak 69 orang atau 100 menjawab bahwa mereka memiliki NPWP Nomor
Pokok Wajib Pajak, karena memiliki NPWP adalah suatu aturan yang ditetapkan KPP bahwa seluruh pegawai yang bekerja di KPP harus memiliki NPWP selain
mereka juga sebagai warga negara yang telah memiliki penghasilan.
Universitas Sumatera Utara
103
Tabel 19. Jawaban responden pegawai mengenai pelaksanaan tanggung jawab kewajiban kerja sesuai dengan bidang tugas
Keterangan Frekuensi
Persentase
Sangat sesuai 43
62,31 Sesuai
24 34,78
Kurang sesuai 2
2,89 Tidak sesuai
Sangat tidak sesuai
Jumlah 69
100,00
Sumber: Penelitian Lapangan 2010
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden penelitian sebanyak 43 orang atau 62,31 menjawab bahwa mereka melaksanakan tanggung
jawab sangat sesuai dengan bidang tugasnya. Selain itu 24 orang atau 34,78 menjawab sesuai, sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam penyelesaian tugas
yang ada dan mayoritas pegawai menjalankan tanggung jawab pekerjaan sesuai dengan ketetapan yang ada. Tetapi ada juga responden yang menjawab bahwa
pelaksanaan tanggung jawab kerja kurang sesuai dengan bidang tugasnya yaitu sebanyak 2 orang atau 2,89.
Universitas Sumatera Utara
104
Tabel 20. Jawaban responden pegawai mengenai pengaruh jabatanpangkat tehadap kebebasan dalam mengeluarkan pendapat di KPP
Keterangan Frekuensi
Persentase
Sangat tidak mempengaruhi
14 20,28
Tidak mempengaruhi
39 56,52
Kurang mempengaruhi
4 5,79
Mempengaruhi 10
14,49 Sangat
mempengaruhi 2
2,89
Jumlah 69
100,00
Sumber: Penelitian Lapangan 2010
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden penelitian sebanyak 39 orang atau 56,52 menjawab bahwa jabatanpangkat tidak
mempengaruhi kebebasan pegawai dalam mengeluarkan pendapat dan 14 orang atau 20,28 menjawab sangat tidak mempengaruhi. Semua pegawai memiliki hak
yang sama untuk mengeluarkan pendapat tanpa memandang golongan. Tetapi 10 orang atau 14,49 menjawab bahwa pangkatgolongan mempengaruhi, 4 orang
atau 5,79 menjawab bahwa pangkatgolongan kurang mempengaruh, dan minoritas responden sebanyak 2 orang atau 2,89 menjawab bahwa
pangkatgolongan sangat mempengaruhi kebebasan untuk mengeluarkan pendapat.
Universitas Sumatera Utara
105
Tabel 21.a Jawaban responden pegawai mengenai pengaruh gender dalam penempatan posisi kerja di KPP
Keterangan Frekuensi
Persentase
Sangat tidak berpengaruh
2 2,89
Tidak berpengaruh 52
75,36 Kurang
berpengaruh 4
5,79
Berpengaruh 10
14,49 Sangat berpengaruh
1 1,44
Jumlah 69
100,00
Sumber: Penelitian Lapangan 2010
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden penelitian sebanyak 52 orang atau 75,36 menjawab bahwa gender tidak berpengaruh
dalam penempatan posisi kerja di KPP. Pegawai yang menjawab sangat tidak berpengaruh sebanyak 2 orang atau 2,89. Tetapi ada juga responden yang
menjawab berpengaruh sebanyak 10 orang atau 14,49, 4 orang atau 5,79 menjawab kurang berpengaruh, dan minoritas responden sebanyak 1 orang atau
1,44 menjawab sangat berpengaruh. Kesetaraan gender tidak hanya diterapkan dalam penempatan posisi kerja
pegawai, tetapi juga terhadap pelayanan yang diberikan pegawai terhadap wajib pajak. Hal ini ditunjukkan dari jawaban responden wajib pajak, 10 dari 11 orang
atau 90,9 wajib pajak yang diberi kuesioner menjawab bahwa gender, umur, atau suku tidak mempengaruhi pelayanan yang diberikan pegawai kepada mereka
selaku wajib pajak lihat tabel 21.b.
Universitas Sumatera Utara
106
Tabel 21.b Jawaban responden wajib pajak mengenai pengaruh gender, umur atau suku dalam pelayanan yang diberikan pegawai
Keterangan Frekuensi
Persentase
Sangat tidak berpengaruh
10 90,9
Tidak berpengaruh Kurang
berpengaruh 1
9,09
Berpengaruh Sangat berpengaruh
Jumlah 11
100,00
Sumber: Penelitian Lapangan 2010
Sementara itu, dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebanyak 1 orang atau 9,09 menjawab bahwa gender, umur, atau suku kurang berpengaruh dalam
pelayanan yang diberikan pegawai di KPP.
Tabel 22. Jawaban responden pegawai mengenai penggunaan fasilitas dan teknologi secara optimal di dalam pelaksanaan kerja
Keterangan Frekuensi
Persentase
Selalu 59
85,50 Jarang
2 2,89
Kadang-kadang 4
5,79 Pernah
4 5,79
Tidak pernah
Jumlah 69
100,00
Sumber: Penelitian Lapangan 2010
Universitas Sumatera Utara
107 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden penelitian
sebanyak 59 orang atau 85,50 menjawab bahwa mereka selalu menggunakan fasilitas dan teknologi secara optimal di dalam pelaksanaan kerja. KPP
menyediakan fasilitas dan teknologi untuk mempermudah pelaksanaan kerja dan prosedur penyelesaian layanan. Tetapi ada juga responden yang menjawab
kadang-kadang dan pernah masing-masing sebanyak 4 orang atau 5,79, dan minoritas responden sebanyak 2 orang atau 2,89 menjawab jarang.
Tabel 23.a Jawaban responden pegawai mengenai penggunaan waktu secara tepat dalam pelaksanaan kerja
Keterangan Frekuensi
Persentase
Selalu 65
94,20 Jarang
Kadang-kadang 4
5,79 Pernah
Tidak pernah
Jumlah 69
100,00
Sumber: Penelitian Lapangan 2010
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden penelitian sebanyak 65 orang atau 94,20 menjawab selalu menggunakan waktu secara
tepat dan efisien dalam pelaksanaan kerja. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan wajib pajak, 7 dari 11 orang atau 63,63 wajib pajak yang diberi kuesioner
menjawab bahwa
pegawai selalu
menyelesaikan pengurusan
layanan kepentingan dengan waktu yang tepat dan efisien lihat tabel 23.b. Penggunaan
waktu secara tepat sangat diperlukan untuk efisiensi kerja, khususnya dalam
Universitas Sumatera Utara
108 menyelesaikan layanan wajib pajak. Akan tetapi ada juga minoritas responden
pegawai yang menjawab kadang-kadang sebanyak 4 orang atau 5,79.
Tabel 23.b Jawaban responden wajib pajak mengenai penggunaan waktu secara tepat oleh pegawai dalam pelaksanaan kerja
Keterangan Frekuensi
Persentase
Selalu 7
63,63 Jarang
1 9,09
Kadang-kadang 1
9,09 Pernah
1 9,09
Tidak pernah 1
9,09
Jumlah 11
100,00
Sumber: Penelitian Lapangan 2010
Sementara itu, dari tabel di atas dapat dilihat bahwa 1 orang atau 9,09 menjawab bahwa pegawai jarang menggunakan waktu secara tepat dalam
pelaksanaan kerja. Selain itu, 1 orang atau 9,09 menjawab kadang-kadang, 1 orang atau 9,09 menjawab pernah, dan 1 orang atau 9,09 menjawab tidak pernah.
Universitas Sumatera Utara
109
Tabel 24. Jawaban responden pegawai mengenai orientasi kerja untuk memberikan pelayanan terbaik kepada wajib pajak
Keterangan Frekuensi
Persentase
Selalu 65
94,20 Jarang
Kadang-kadang 3
4,34 Pernah
1 1,44
Tidak pernah
Jumlah 69
100,00
Sumber: Penelitian Lapangan 2010
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden penelitian sebanyak 65 orang atau 94,20 selalu beorientasi kerja untuk memberikan
pelayanan terbaik kepada masyarakat khususnya wajib pajak sebagai faktor yang sangat penting dalam penyelenggaraan administrasi perpajakan. Tetapi ada juga
yang menjawab kadang-kadang sebanyak 3 orang atau 4,34 dan minoritas responden menjawab pernah sebanyak 1 orang atau 1,44.
Universitas Sumatera Utara
110
Tabel 25. Jawaban responden pegawai mengenai integritas memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral dalam menjalankan tugas
Keterangan Frekuensi
Persentase
Selalu 65
94,20 Jarang
1 1,44
Kadang-kadang 3
4,34 Pernah
Tidak pernah
Jumlah 69
100,00
Sumber: Penelitian Lapangan 2010
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden penelitian sebanyak 65 orang atau 94,20 menjawab selalu memiliki integritas memegang
teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral dalam menjalankan tugas. Akan tetapi ada juga responden yang menjawab kadang-kadang sebanyak 3 orang atau 4,34
dan minoritas responden sebanyak 1 orang atau 1,44 menjawab jarang.
Universitas Sumatera Utara
111
Tabel 26. Jawaban responden pegawai mengenai penggunaan sistem modern dalam penyelenggaraan administrasi perpajakan di KPP
Keterangan Frekuensi
Persentase
Selalu 65
94,20 Jarang
Kadang-kadang 4
5,79 Pernah
Tidak pernah 4
Jumlah 69
100,00
Sumber: Penelitian Lapangan 2010
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden penelitian sebanyak 65 orang atau 94,20 menjawab bahwa di dalam penyelenggaraan
administrasi perpajakan, KPP selalu menggunakan sistem yang modern. Hal ini menjadi kebutuhan karena pesatnya perkembangan perpajakan yang juga harus
diikuti dengan penggunaan sistem yang modern seperti penyederhanaan prosedur layanan, adanya website pajak www.pajak.go.id yang berisi informasi terbaru,
jenis-jenis pelayanan, prosedur pelayanan, layanan e-NPWP, e-SPT dan layanan lainnya.
Akan tetapi minoritas responden sebanyak 4 orang atau 5,79 menjawab kadang-kadang.
Universitas Sumatera Utara
112
Tabel 27.a Jawaban responden pegawai mengenai kemudahan yang diberikan dengan adanya sistem administrasi perpajakan
Keterangan Frekuensi
Persentase
Sangat memudahkan
36 52,17
Memudahkan 31
44,92 Kurang
memudahkan 2
2,89
Tidak memudahkan Sangat tidak
memudahkan
Jumlah 69
100,00
Sumber: Penelitian Lapangan 2010
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden penelitian sebanyak 36 orang atau 52,17 menjawab bahwa sistem administrasi perpajakan
yang diterapkan di KPP sangat memberikan kemudahan bagi wajib pajak. Selain itu 31 orang atau 44,92 menjawab sistem administrasi tersebut memudahkan.
Hal ini sesuai dengan yang dikatakan wajib pajak, 9 dari 11 orang atau 81,81 wajib pajak yang diberi kuesioner menjawab bahwa sistem administrasi
perpajakan yang diterapkan saat ini oleh KPP cukup memudahkan mereka khususnya dalam pelayanan lihat tabel 27.b.
Sedangkan minoritas responden pegawai sebanyak 2 orang atau 2,89 menjawab bahwa sistem administrasi tersebut kurang memudahkan bagi wajib
pajak.
Universitas Sumatera Utara
113
Tabel 27.b Jawaban responden wajib pajak mengenai kemudahan yang diberikan dengan adanya sistem administrasi perpajakan
Keterangan Frekuensi
Persentase
Sangat memudahkan
2 18,18
Memudahkan 7
63,63 Kurang
memudahkan 1
9,09
Tidak memudahkan Sangat tidak
memudahkan 1
9,09
Jumlah 11
100,00
Sumber: Penelitian Lapangan 2010
Sementara itu, dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden wajib pajak sebanyak 2 orang atau 18,18 menjawab bahwa sistem administrasi perpajakan
yang diterapkan di KPP kurang memudahkan mereka. Selain itu, 1 orang atau 9,09 menjawab sangat tidak memudahkan.
4.4 Variabel Y Kualitas Pelayanan Publik