Tujuan dan Manfaat Penelitian Metodologi Penelitian

10 penelitian yang dilanjutkan dengan perumusan masalah. Lalu diikuti oleh tujuan dan manfaat kegunaan. Kemudian dibahas tentang metodologi yang digunakan dalam penulisan hasil penelitian ini. Sedangkan yang terakhir adalah sistematika penulisan. Bab II membahas tentang Teori Kepemimpinan. Pada bab ini penulis menguraikan tentang pengertian kepemimpinan, teori-teori yang terkait dengan kepemimpinan, serta gaya-gaya yang ada dalam teori kepemimpinan. Bab III adalah Sejarah Partai Gokar dan Profil Akbar Tandjung dan Yusuf Kalla. Dalam bab ini diuraikan tentang sejarah Partai Golkar, Partai Golkar sebelum reformasi, Partai Golkar setelah reformasi. Dilanjutkan dengan pembahasan mengenai profil Akbar Tandjung, yang didalamnya dibahas tentang masa kecil dan remaja, latar belakang pendidikan dan pengalaman organisasi, serta karir politik di Partai Golkar. Pembahasan berikutnya berkenaan dengan profil Jusuf Kalla, yang membahas tentang masa kecil dan remaja, latar belakang pendidikan dan pengalaman organisasi, serta karir politik di Partai Golkar. Bab IV merupakan analisis hasil penelitian. Dalam bab ini penulis membahas tentang kepemimpinan politik Akbar Tandjung, yang di dalamnya diuraikan tentang gaya kepemimpinan demokratis dan paternalistik, Akbar Tandjung sang penyelemat Partai Golkar, dan kiat-kiat Akbar Tandjung dalam memimpin Partai Golkar. Dilanjutkan dengan pembahasnya mengenai kepemimpinan politik Jusuf Kalla. Dalam sub bab ini, akan dianalisis tentang gaya kepemimpinan yang demokratis dan egaliter, Jusuf Kalla sosok progresif, kiat-kiat Jusuf Kalla dalam memimpin Partai Golkar. Berikutnya adalah Pengaruh kepemimpinan Akbar Tandjung dan Jusuf Kalla. 11 Bab V merupakan Penutup. Dalam bab ini akan dibuat kesimpulan dari hasil pembahasan dan analisis temuan penelitian disertai dengan saran dan kritik dari penulis. 12

BAB II LANDASAN TEORI

Kepemimpinan memiliki peran penting dalam membawa eksistensi sebuah organisasi, sehingga boleh dikatakan bahwa 50 kesuksesan organisasi ditentukan oleh pemimpin. Oleh sebab itu, studi terhadap kepemimpinan menjadi fokus tersendiri pula. Pemimpin pada awalnya lahir secara alami, yaitu melalui seleksi alam the survival of the fittest. Siapa yang lolos dan mampu bertahan dalam seleksi tersebut, maka ia akan bertahan hidup dan menjadi pilihan-pilihan untuk menjadi pemimpin. Namun, pada saat ini pemimpin sudah banyak dilahirkan melalui latihan. Terlepas dari itu semua, konsep-konsep maupun paradigma kepemimpinan terus berkembang dan berubah sesuai dengan tuntutan zaman. 1 Seorang pemimpin haruslah memiliki visi dan misi yang jelas sebagai sebuah pijakan dalam melangkah. Untuk itu, gagasan dan visi seorang pemimpin menentukan arah bagi perjalanan organisasi yang dipimpinnya. Dengan visi, maka tujuan, orientasi dan pengembangan organisasi dapat ditetapkan. Sehingga menjadi terpola dan sistematis. Herman Musakabe memberikan beberapa substansi pokok yang perlu ada dalam sebuah visi sebagai berikut: pertama, visi adalah arah ke mana organisasi dan orang-orang yang dipimpin akan dibawa oleh seorang pemimpin. Kedua, visi 1 Pahmi Sy, Politik Pencitraan, Jakarta: Gaung Persada Press, 2010, h. 190.