25 terlebih dahulu. Hal itu cenderung secara spontan dan menggabungkan pemikiran
yang tidak sungguh-sungguh Cobb dan Hoyer, 1986. Pembelian impulsif di definisikan sebagai pembelian yang tidak terencana yang dikarakteristikkan
dengan pengambilan keputusan yang relatif cepat, dan prasangka subyektif terhadap keinginan segera memiliki Rock Gardner dalam Lin, 2005.
Rook dalam Wilkinson, 2007 menyatakan pembelian impulsif impulse purchasing sebagai gangguan perilaku pada konsumen, dan sering
mengakibatkan konsumen menjadi “kehilangan control”, dengan demikian pembelian impulsif disebut sebagai perilaku yang buruk atau negatif.
Dari beberapa pengertian di atas, maka disimpulkan bahwa pembelian impulsif adalah suatu gangguan pada perilaku membeli konsumen dimana
konsumen melakukan pembelian tanpa adanya perencanaan, terjadi dengan tiba- tiba, dan keinginan yang kuat untuk membeli sesuatu dengan segera pada saat di
dalam toko tanpa adanya suatu pertimbangan untuk konsekuensi yang akan dihadapi.
2. Karakteristik Kecenderungan Pembelian Impulsif
Adapun karakteristik pembelian impulsif yang disebutkan oleh Rook dalam Engel dan Blackwell 1995, yaitu :
a. Spontanitas
Tidak diharapkan sebelumnya dan memotivasi konsumen untuk membeli saat itu juga, serta langsung merespon point-of-sale yang terangsang
secara visual.
Universitas Sumatera Utara
26 b.
Power, paksaantekanan, dan perasaan yang hebat Konsumen termotivasi untuk melakukan pembelian dan bertindak
dengan segera. c.
Perasaan senang dan terangsang Keinginan yang datang tiba-tiba untuk membeli disertai oleh adanya
emosi yang dikarakteristikkan dengan perasaan “bergairah”, “sensasi” atau “liartidak terkendali”.
d. Mengabaikan konsekuensi
Keinginan untuk membeli yang tidak dapat ditahan serta berpotensial untuk mengabaikan konsekuensi negatif.
Adapun pendapat lain dari tokoh yang menyebutkan mengenai karakteristik dari pembelian impulsif. Karakteristik tersebut adalah sebagai
berikut : a.
Relatif membuat keputusan secara cepat Rook 1987; Rook Hoch 1985 dalam Mai.
b. Menjadi hedonically complex dan lebih bersifat emosional daripada
rasional Bayley Nancarrow 1998; Rook 1987; Rook Hoch 1985 dalam Mai.
c. Tidak termasuk pembelian pada aitem yang diingat sepertit membeli
bingkisan untuk seseorang yang telah direncanakan sebelumnya Beatty Ferrell 1998 dalam Mai.
Universitas Sumatera Utara
27
3. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kecenderungan Perilaku
Pembelian Impulsif
Hausman dalam Mai memberikan argumen mengenai faktor penting yang mempengaruhi perilaku pembelian impulsif adalah suatu pandangan yang
menganggap berbelanja adalah sebagai kesenangan sosial. Dengan kata lain, pembelian impulsif menjadi lebih dapat dimengerti jika berbelanja adalah
dirasionalkan sebagai pandangan kesenangan semata. Jumlah yang terbatas dari penelitian tentang pembelian-pembelian yang
tidak direncanakan menunjukkan bahwa ada beberapa karakteristik produk, karakteristik pemasaran dan karakteristik-karakteristik konsumen yang muncul
sehubungan dengan proses pembelian Loudon Bitta, 1993. 1
Karakteristik produk yang mempengaruhi perilaku pembelian impulsif adalah :
a. Memiliki harga yang murah
b. Adanya sedikit kebutuhan terhadap produk tersebut
c. Siklus kehidupan produknya pendek
d. Ukurannya kecil atau ringan
e. Mudah disimpan.
2 Pada faktor marketing, hal-hal yang mempengaruhi perilaku pembelian
impulsif adalah :
Universitas Sumatera Utara
28 a.
Distribusi massa pada self-service outlet terhadap pemasangan iklan besar- besaran dan material yang akan didiskon.
b. Posisi barang yang dipamerkan dan lokasi toko yang menonjol turut
mempengaruhi pembelian impulsif. 3
Karakteristik konsumen yang mempengaruhi perilaku pembelian impulsif adalah:
a. Kepribadian konsumen
b. Demografis
Karakteristik demografis terdiri dari jenis kelamin gender, usia status perkawinan, penghasilan, pekerjaan dan pendidikan.
c. Karakteristik-karakteristik sosio-ekonomi yang dihubungkan dengan
tingkat pembelian impulsif.
4. Elemen Kecenderungan Pembelian Impulsif