PEMBAHASAN ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

100 Dari tabel 28, dapat dilihat bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna dalam hal kecenderungan pembelian impulsif diantara kelompok subjek dengan usia 18 sampai 24 tahun. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0.689 lebih besar dari 0.05.

B. PEMBAHASAN

Hasil penelitian pada 100 orang sampel penelitian mahasiswai Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan “Ada perbedaan kecenderungan pembelian impulsif ditinjau dari locus of control internal dan locus of control eks ternal.” diterima. Hal ini dapat dilihat dari nilai F hitung sebesar 2,989 dengan nilai signifikansi sebesar 0,025. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikansi p 0,05 yang berarti hipotesis nol Ho ditolak sementara hipotesis penelitian ini Ha diterima. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Loudon dan Bitta 1993 bawa ada 3 faktor yang mempengaruhi pembelian impulsif, yaitu: Karakteristik produk yang mempengaruhi pembelian impulsif adalah : 1 Memiliki harga yang murah a. Adanya sedikit kebutuhan terhadap produk tersebut b. Siklus kehidupan produknya pendek c. Ukurannya kecil atau ringan d. Mudah disimpan. 2 Pada faktor marketing, hal-hal yang mempengaruhi pembelian impulsif adalah : Universitas Sumatera Utara 101 a. Distribusi massa pada self-service outlet terhadap pemasangan iklan besar- besaran dan material yang akan didiskon. b. Posisi barang yang dipamerkan dan lokasi toko yang menonjol turut mempengaruhi pembelian impulsif. 3 Karakteristik konsumen yang mempengaruhi pembelian impulsif adalah: a. Kepribadian konsumen b. Demografis Karakteristik demografis terdiri dari jenis kelamin gender, usia, status perkawinan, penghasilan, pekerjaan dan pendidikan. c. Karakteristik-karakteristik sosio-ekonomi yang dihubungkan dengan tingkat pembelian impulsif. Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat kita ketahui bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kecenderungan pembelian impulsif adalah karakteristik konsumen yaitu faktor kepribadian konsumen. Salah satu faktor kepribadian konsumen yang mempengaruhi kecenderungan pembelian impulsif adalah locus of control. Menurut Sparks, David L W. T. Tucker 1971 kepribadian adalah salah satu kunci penting yang mempengaruhi individu dalam melakukan suatu proses pembelian. Begitu juga yang dikatakan oleh Maenpa dan Dittmar dalam Buendicho, 2003, yang mengusulkan bahwa identitas kepribadian dapat dihubungkan dengan pembelian impulsif. Rotter dalam Schultz Schultz 1996 mendefinisikan locus of control sebagai atribut kepribadian dimana seorang individu dibedakan berdasarkan derajat keyakinan dalam mengendalikan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidup mereka. Universitas Sumatera Utara 102 Maka hasil penelitian ini dapat disesuaikan dengan apa yang dikemukakan oleh Joc dalam Pinto, 2004 yang mengatakan bahwa individu dengan locus of control internal menunjukkan lebih inisiatif dan berusaha untuk dapat mengontrol dunia sekitar mereka dan cenderung untuk mengontrol keimpulsifan atau keinginan mereka dengan lebih baik daripada individu yang memiliki locus of control eksternal. Berdasarkan kategorisasi kecenderungan pembelian impulsif dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa kecenderungan pembelian impulsif pada subjek penelitian lebih rendah dibandingkan dengan populasi umumnya. Selain itu, subjek dalam penelitian yang memiliki locus of control internal dan locus of control eksternal keduanya memiliki kecenderungan pembelian impulsif dalam kategori sedang. Dari hasil penelitian kecenderungan perilaku pembelian impulsif berdasarkan jenis kelamin terdapat perbedaan mean score dimana skor kecenderungan pembelian impulsif pada subjek wanita lebih tinggi daripada skor subjek pria. Sementara dari hasil analisa variansnya tidak menunjukkan perbedaan secara signifikan, yaitu 0.155. Akan tetapi berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Dittmar dkk 1995 menunjukkan hasil yang berbeda, mengemukakan bahwa secara umum perempuan lebih sering membeli secara impulsif dibandingkan laki-laki. Rook dan Hock dalam Kacen, 2007 juga menemukan bahwa perempuan lebih cenderung melakukan pembelian impulsif dibandingkan laki-laki. Begitu juga dengan hasil penelitian Ling dan Lin dalam Universitas Sumatera Utara 103 Semuel, 2007 yang mengatakan bahwa perempuan lebih cenderung memiliki perilaku pembelian impulsif dibandingkan laki-laki. Dari hasil penelitian kecenderungan pembelian impulsif berdasarkan uang saku terdapat perbedaan mean score dimana mean pada kelompok subjek dengan uang saku antara Rp 1.150.000 – Rp 1.400.000 memiliki mean lebih tinggi yaitu sebesar 66.18. Selanjutnya pada kelompok subjek dengan uang saku antara Rp 650.000 – Rp 900.000 memiliki mean yaitu 60.74, pada kelompok subjek dengan uang saku diatas Rp 1.400.000 memiliki mean yaitu 60.38, pada kelompok subjek dengan uang saku antara Rp 400.000 – Rp 650.000 memiliki mean yaitu 60.04 dan pada kelompok subjek dengan uang saku antara Rp 900.000 – Rp 1.150.000 memiliki mean paling rendah, yaitu 58.00. Sementara dari hasil analisa variansnya tidak menunjukkan perbedaan secara signifikan, yaitu 0.148. Akan tetapi berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Ling dan Lin dalam Semuel 2007 menunjukkan hasil yang berbeda, mengatakan bahwa uang saku berhubungan positif dengan kecenderungan perilaku pembelian impulsif konsumen muda pada toko. Dari hasil penelitian kecenderungan pembelian impulsif berdasarkan uang saku terdapat perbedaan mean score dimana mean pada kelompok subjek dengan usia 22 tahun memiliki mean yang lebih tinggi yaitu sebesar 62.79. Selanjutnya pada kelompok subjek dengan usia 21 tahun memiliki mean yaitu 62.42, pada kelompok subjek dengan usia 23 tahun memiliki mean yaitu 61.00, pada kelompok subjek dengan usia 20 tahun memiliki mean yaitu 60.10, pada kelompok subjek dengan usia 19 tahun memiliki mean yaitu 59.45, pada Universitas Sumatera Utara 104 kelompok subjek dengan usia 25 tahun memiliki mean yaitu 59.00 dan pada kelompok subjek dengan usia 18 tahun memiliki mean paling rendah yaitu 58.58. Sementara dari hasil analisa variansnya tidak menunjukkan perbedaan secara signifikan, yaitu 0.689. Akan tetapi berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Bellenger dkk dalam Semuel 2007 menunjukkan hasil yang berbeda, mengatakan bahwa pembeli dengan usia kurang dari 35 tahun lebih impulsif dibandingkan dengan usia yang berada diatasnya. Dari hasil komputasi effect size, juga diketahui pengaruh atau sumbangsih locus of control terhadap kecenderungan pembelian impulsif. Berdasarkan hasil komputasi terhadap effect size diperoleh dari komputasi nilai effect size, maka diperoleh r² = 0.15. Ini bermakna bahwa sekitar 15 pengaruh locus of control terhadap kecenderungan pembelian impulsif. Hal ini dapat dimengerti bahwa locus of control pada sampel penelitian kecil pengaruhnya terhadap kecenderungan pembelian impulsif. Sebagaimana secara teoritis telah dikemukakan oleh Langdridge 2004 yang mengatakan bahwa nilai r ² ≥ 0.8 memiliki pengaruh yang besar, sehingga dapat dimaknai bahwa locus of control dalam penelitian ini memiliki pengaruh yang kecil terhadap kecenderungan pembelian impulsif. Universitas Sumatera Utara 105

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dan saran-saran sehubungan dengan hasil yang diperoleh dari penelitian ini. Pertama akan dijabarkan kesimpulan dari penelitian ini, yang kemudian dilanjutkan dengan saran-saran metodologis dan praktis yang diharapkan dapat berguna bagi penelitian mendatang yang berhubungan dengan penelitian ini.

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data penelitian dapat ditarik kesimpulan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu: 1. Ada perbedaan kecenderungan pembelian impulsif yang signifikan ditinjau dari locus of control internal dan locus of control eksternal pada mahasiswai Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Hal ini dapat dilihat dari nilai F hitung sebesar 2,989 dengan signifikansi sebesar 0,025. Hasil tersebut menunjukkan bahwa p 0,05 yang berarti hipotesis nol Ho ditolak sementara hipotesis penelitian Ha diterima. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Joc dalam Pinto, 2004 yang mengatakan bahwa individu dengan locus of control internal menunjukkan lebih inisiatif dan berusaha untuk dapat Universitas Sumatera Utara