Hasil Utama Penelitian ANALISA DATA

86 adalah hasil uji Levene Statistic untuk mengetahui homogenitas dalam kelompok sampel penelitian. Kaidah yang digunakan adalah jika nilai signifikansi p 0.05 maka kelompok sampel penelitian homogeny, sedangkan jika p 0.05 maka sampel penelitian tidak homogeny. Hasil Levene statistic untuk uji homogenitas terlihat pada tabel 15. Tabel 15 . Uji Homogenitas Levene Statistic df1 df2 Sig. 2.898 1 32 0.093 Dari tabel 15, tampak bahwa hasil levene statistic menunjukkan bahwa signifikansinya sebesar 0.093. Karena nilai signifikansinya 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa sampel bersifat homogen terhadap populasi.

3. Hasil Utama Penelitian

Sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini serta landasan teori yang telah dikemukakan dalam bab I dan bab II, hipotesa utama dalam penelitian ini adalah: Ho : Tidak ada perbedaan kecenderungan pembelian impulsif ditinjau dari locus of control internal dan locus of control eksternal. H a : Ada perbedaan kecenderungan pembelian impulsif ditinjau dari locus of control internal dan locus of control eksternal. Metode analisa yang digunakan adalah independent sample t-test. Adapun prosedur yang digunakan untuk mengadakan interpretasi hasil independent sample Universitas Sumatera Utara 87 t-test adalah dengan melihat taraf kemaknaan yang ditunjukkan oleh indeks kesalahan yang mungkin terjadi yang disebut dengan probabilitas error error probability. Probabilitas error biasanya disingkat dengan p. Taraf kemaknaan secara konvensional berkisar antara 0.05 sampai 0.01. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan taraf kemaknaan 0.05. Apabila dari hasil uji statistik didapatkan harga p 0.05 maka hasil uji statistik itu dikatakan signifikan. Artinya bahwa hasil uji statistik itu bermakna bukan hanya pada sampelnya saja tetapi juga bisa digeneralisasikan pada populasinya. Sedangkan apabila dari hasil uji statistik didapatkan harga p 0.05 maka hasil uji statistik itu dikatakan tidak signifikan. Artinya bahwa hasil uji statistik itu tidak bermakna dan tidak dapat digunakan sebagai dasar generalisasi pada populasi Winarsunu, 2004. Jika menggunakan bantuan SPSS, Nilai p dilihat pada significant 2-tailed. Tabel 16 . Uji-t Perilaku Pembelian Impulsif ditinjau dari Locus of Control Internal dan Locus of Control Eksternal IMPULSIF Equal variances assumed Equal variances not assumed Levenes Test for Equality of Variances F 2,989 Sig. ,093 t-test for Equality T -2,354 -2,453 Universitas Sumatera Utara 88 of Means Df 32 31,635 Sig. 2-tailed ,025 ,020 Mean Difference -7,386 -7,386 Std. Error Difference 3,137 3,011 95 Confidence Interval of the Difference Lower -13,777 -13,521 Upper -,995 -1,251 Dari tabel 16, dapat dilihat bahwa nilai significant 2-tailed pada hasil uji independent sample t-test adalah 0.025. Karena nilai significant 2-tailed 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak dan H A diterima, yang artinya ada perbedaan perilaku pembelian impulsif ditinjau dari locus of control internal dan locus of control eksternal secara signifikan. Tabel 17 . Deskripsi skor Pembelian Impulsif ditinjau dari Locus of Control Internal dan Locus of Control Eksternal Locus of control N Mean Std. Deviation Std. Error Internal 15 56.67 7.228 1.866 Eksternal 19 64.05 10.298 2.363 Berdasarkan skor perilaku pembelian impulsif pada tabel 17, dapat dilihat bahwa kelompok subjek penelitian dengan locus of control eksternal mendapat Universitas Sumatera Utara 89 mean lebih tinggi yaitu sebesar 64.05 dengan standar deviasi 10.298. Sedangkan kelompok subjek penelitian dengan locus of control internal mendapat mean yang lebih rendah yaitu sebesar 56.67 dengan standar deviasi 7.228, sehingga bisa disimpulkan bahwa perilaku pembelian impulsif lebih cenderung dimiliki oleh subjek dengan locus of control eksternal dibandingkan dengan subjek dengan locus of control internal.

4. Deskripsi Data Penelitian a. Kategorisasi Skor Total Kecenderungan Pembelian Impulsif