53
2. Locus of Control Internal dan Locus of Control Eksternal
Locus of control merupakan suatu bentuk kepribadian dalam diri individu dimana individu memiliki keyakinan terhadap mampu atau tidaknya mereka dapat
mengendalikan nasib atau peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidup mereka. Locus of control menggambarkan seberapa jauh seseorang memandang hubungan
antara tindakan yang dilakukannya action dengan akibathasilnya outcome. Locus of control terbagi atas dua bagian, yaitu internal dan eksternal.
Locus of control diukur melalui skala Likert berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Rotter dalam Schultz Schultz 1994, yang menyatakan
bahwa locus of control dibedakan atas dua, yaitu locus of control internal dan locus of control eksternal. Locus of control internal terdiri dari 2 aspek yaitu
kemampuan, dan usaha. Sedangkan locus of control eksternal terdiri dari 3 aspek yaitu nasib, keberuntungan dan pengaruh orang lain.
Individu yang memiliki locus of control internal lebih menganggap bahwa apa yang terjadi dan apa yang mereka peroleh dari hidup mereka ditentukan oleh
keterampilan skill, kemampuan ability, dan usaha effort. Individu yang memiliki locus of control internal cenderung lebih aktif, lebih dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungan dan perubahan yang terjadi dalam lingkungan, serta selalu berusaha untuk dapat mengatasi masalah yang mereka hadapi dengan mencari
berbagai alternatif pemecahan dibandingkan dengan individu yang memiliki locus
of control eksternal.
Sedangkan individu yang memiliki locus of control eksternal cenderung lebih menganggap bahwa apa yang mereka peroleh dari hidup mereka ditentukan
Universitas Sumatera Utara
54 oleh kekuatan atau kendali di luar diri mereka, seperti nasib, takdir atau
keberuntungan. Pada locus of control ini peneliti ingin menggolongkan subjek ke dalam
masing-masing golongan. Dimana penggolongan tersebut terdiri dari subjek yang locus of control internal dengan subjek yang locus of control eksternal. Untuk
menghitung skor individu pada masing-masing locus of control dilakukan hal berikut:
Internal : Xint = ΣXi 20
Eksternal : Xeks = ΣXe 16
Keterangan : Xi
= jumlah skor sub skala usaha dan kemampuan masing-masing subjek.
20 = jumlah item pada aspek locus of control internal
Xe = jumlah skor sub skala nasib, keberuntungan, dan pengaruh
orang lain masing-masing subjek. 16
= jumlah item pada aspek locus of control eksternal
Dari distribusi kedua skor ini dapat diperoleh rata-rata mean dan standar deviasi masing-masing, yaitu Mint, Meks, SDint, SDeks. Kemudian skor mentah
subjek dikonversikan atau diubah menjadi skor z, yaitu: Zint = Xint
– Mint SDint Zeks = Xeks
– Meks SDeks
Universitas Sumatera Utara
55 Skor Z inilah yang digunakan sebagai dasar kategorisasi locus of control,
dengan kriteria : Zint ≥ 0,50 dan Zeks 0
Locus of control internal Zeks ≥0,50 dan Zint 0
Locus of control eksternal Semua individu yang skor Z-nya tidak memenuhi kriteria tersebut
dianggap sebagai individu dengan locus of control yang tidak tergolongkan dan dalam penelitian ini tidak diikutsertakan sebagai subjek penelitian Azwar, 1999.
C. POPULASI, SAMPEL DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL