Masalah Narkotika dan Obat-obatan Terlarang di Segi Tiga Emas Golden Triangle
untuk membiayai perjuangan militer dan politik mereka. Fenomena ini terjadi pada dekade 1970
-
an dan kawasan perbukitan Shan di Myanmar dijadikan episentrum penanaman opium, karena mampu
memproduksi 90 persen heroin yang beredar di kawasan . Pada periode 10 tahun selanjutnya, yaitu tahun 1987 sampai
tahun 1997, telah terjadi peningkatan produksi heroin yang cukup signifikan di Myanmar, dari yang semula hanya 835 ton 87
menjadi 2.365 ton 1997.
5 7
Selanjutnya, dengan melihat fenomena di atas Myanmar berusaha untuk mengikuti program pengurangan penanaman opium di
tahun 2006. UNODC meluncurkan proyek dukungan masyarakat, memperkenalkan inisiatif pengurangan permintaan atas narkoba dan
membantu untuk menyediakan program terapi dan rehabilitasi bagi para pecandu opium di negeri tersebut. Di Myanmar penanaman opium
turun hingga 34 dari sebelumnya 130.000 ha di tahun 1998 menjadi 21.500 ha. Program UNODC dalam pengurangan permintaan
memberikan program perawatan dan detoksifikasi bagi para pecandu narkoba di lima wilayah kota Mong Pawk dan Distrik Wein Kao.
Antara tahun 2004 hingga Juli 2006 telah dilakukan perawatan kepada lebih dari ratusan pecandu dan memberikan bantuan konseling bagi
57
Fredy B. L. Tobing,
, dalam
, Vol 5 No1 November 2002. h.
79.
the golden triangle
“Aktifitas Drugs Trafficking Sebagai Isu Keamanan yang Mengancam Stabilitas Negara”
Jurnal Global Politik Internasional
keluarga. Selain itu juga UNODC juga menjadi badan yang memberi dukungan bagi permasalahan HIVAIDS.
5 8
II.1.1.3 Thailand Kawasan Segitiga Emas, yang terletak antara perbatasan
Thailand, Laos, dan Myanmar, dikenal luas sebagai pusat narkotik di kawasan Asia Tenggara. Kaum
menanam opium dan mengolahnya menjadi heroin di kawasan sulit, yang jauh dari
jangkauan operasi aparat keamanan. Juga tak terelakkan, Thailand masuk dalam jangkauan jaringan mafia narkotik internasional.
Kemajuan teknologi
telekomunikasi dan
transportasi telah
dimanfaatkan kaum mafioso untuk memperluas jaringan ke iatannya pada skala global.
5 9
Ancaman narkotik
a
telah menimbulkan kerisauan luas karena menjadi salah satu bahaya terbesar dunia, terutama bagi generasi
muda. Tidak
mudah
pula menghancurkan jaringan produksi dan
pengedaran narkotika
. Perdagangan narkotik
a memang
termasuk bisnis menggiurkan. Operasi pemberantasan jaringan mafia narkotik
a
bertambah sulit karena adakalanya pejabat pemerintah dan aparat keamanan sering tergoda oleh penyuapan. Keprihatinan tentang bahaya
narkotik
a
cenderung meluas. Korban narkotika
tidak pandang bulu. Thailand juga termasuk negara yang paling dekat dengan
kawasan segitiga emas. Tahun 2003 Perdana Menteri Thaksin
58
http:www.myanmar
-
narcotic.neteradicationcoop7.htm. diakses tgl 25
-
09
-
2010.
59
H Sumarmo Ma’sum, .
Jakarta: CV Haji Masagung 1987
. h. 36
-
40.
mafioso
Penanggulangan Bahaya Narkotika dan Ketergantungan Obat
Sinawarta giat melancarkan perang terbuka terhadap jaringan obat
-
oatan terlarang di negerinya. Pemerintah Thailand menetapkan target bahwa dalam kurun waktu tiga bulan sejak awal Pebruari 2003 perang
ini akan berakhir dengan kemenangan dipihak pemerintah. Pelaksanaan kebijakan ini ternyata menuai protes publi karena
penangkapan dan pelaksanaaan eksekusi terhadap mereka dituduh terlibat dalam jaringan obat
-
obatan terlarang mengakibatkan terjadinya pelanggaran hak azasi manusia.
6 0
Salah satu program UNODC di Thailand, CBT , meraih UN
2 1
Award untuk kategori proyek PBB terbaik di tahun 2006. dengan mempromosikan standarisasi pendataan
laboratorium sebagai sumber referensi utama, UNODC memberikan bantuan untuk memperkuat pengawasan prekursor dan peningkatan
kemampuan mereka dalam mengenali narkoba. cairan
dari tumbuhan, adalah yang digunakan di laboratorium
gelap untuk memproduksi narkoba. UNODC memungkinkan penelitian pertama di Thailand atas kandungan yang sangat kaya dalam
hingga dilaksanakannya operasi internasional mengenai ATS oleh INCB. hasil dari penelitian ini akan membant
negara-
negara dalam mengembangkan mekanisme untuk mencegah
60
Computer Based Training
Safrol, ekstrasi
prekursor
safrol prekursor
Ibid
penyebarluasan bahan ini untuk kepentingan pembuatan gelap
narkoba.
6 1
Sebagian telah disebutkan dalam bab terdahulu, adalah daerah yang dikenal sebagai pusat produksi,
penyelundupan, serta perdagangan narkotika di kawasan Tenggara. Daerah tersebut meliputi Thailand, Myanmar, Laos.
Ketiga negara ini menjadi salah satu pusat produksi serta pemaso
k
ATS , heroin maupun opium terbesar
di dunia pada dekade terakhir ini. Hal yang paling dikhawatirkan dari keberadaan
ini adalah dampaknya bagi negara- negara di kawasan Asia Tenggara, negara
-
negara tersebut bias saja akan menjadi seperti negara
-
negara Amerika Latin misalnya Columbia dan Mexico. Masyarakat di negara tersebut percaya bahwa
6 2
lebih kuat dari negara bahkan mampu mengendalikan sebuah negara sekalipun.
6 3
61
Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, Pedoman Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Bagi Pemuda 2002. h. 39
62
merupakan sebutan untuk orang, kelompok, dan organisasi yang mempu menguasai aktifitas produksi, peredaran, serta perdagangan narkotika dan memiliki jaringan
interna
sional bahkan cenderung tidak tersentuh oleh hukum sekalipun. Di negara Colombia, mafia ataupun organisasi kejahatan yang memegang kendali dalam aktifitas
memiliki otoritas yang sngat besar bahkan dalam level negara s dimana mereka dengan mudahnya
lepas dari jeratan hukum serta mampu mengendalikan hukum tersebut.
63
Zarina Othman,
“
Akademika 65: 2004. h.
33.
II.1.2 Produksi dan Jalur Peredaran Narkotika dan Obat-obatan Terlarang di Segitiga Emas The Golden Triangle
The Golden Triangle
Amphetamine Type Stimulant
The Golden Triangle
the drugs lords
The drug lords drugs trafficking
Myanmar, Illicit Drug Trafficking and Security Implication
”
Untuk tahun 2000 pemerintah AS memperkirakan produksi heroin total di seluruh dunia sebesar 627,8 ton dengan 92 berasal
dari afganistan. Sementara UNODC memperkirakan potensi produksi heroin di seluruh dunia adalah sebesar 472 ton dengan afganistan
menyumbang sebanyak 87. Meskipun, wilayah di perbatasan antara tiga negara, Myanmar, Thailand, Laos, merupakan penghasil heroin
terbesar di kawasan Asia Tenggara, jumlah heroin yang produksi di wilayah ini menurun sebanyak kira-kira 70 selama kurun waktu
1999-2004.
6 4
Pada tahun 2004, Myanmar dan Laos merupakan penghasil seuluruh heroin yang di produksi di wilayah i. Usaha
pemberantasan dan pemberlakuan kawasan bebas tanaman p py berhasil untuk mengurangi tingkat panen selama kurun waktu 2000-
2004. meskipun terdapat penurunan pada produksi heroin, terjadi peningkatan dari produksi methamphetamine.
6 5
Grafik dibawah ini menunjukkan produksi ATS khususnya di Myanmar dan Thailand
sebagai berikut.
64
http:www.unodc.orgunodcenfrontpagedrug-trafficking-in-
the
-golden-
triangle.html di
akses tanggal 17 Februari 2011.
65
Pierre
-
arnaud chouvy dan joel meissonnier, “
”. www.geopium.org
, di akses pada
tanggal 5 Januari 2011.
yaa baa: Production, Traffic, and Consumption of Methamphetamine in Mainland Southeast Asia
Grafik II.3.1.1
Sumber: “
Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa di kawasan As Tenggara, yakni Maynmar adalah salah satu negara penghasil opium
terbesar di dunia. Sementara itu Laos juga menjadi negara penghasil terbesar kedua, dan Thailand adalah negara yang mendominasi dalam
hal produksi ATS di kawasan Asia Tenggara. Fakta inilah yang menjadi faktor utama mengapa Thailand pernah menjadi negara
dengan tingkat pengguna narkoba tertingi didunia. Sedangkan Phnom Penh, Kamboja merupakan pusat pencucian uang
dari keuntungan dan kejahatan transnasional lainnya
seperti penyelundupan senjata illegal, perdagangan manusia, , dan lain sebagainya.
6 6
Di bawah ini digambarkan peta jalur
di :
66
Drug
-
free ASEAN 2015: “ 2008.
Drug-
free ASEAN 2015: Status and Recommendation” United Nation Office on Drugs and Crime Regional Centre for East Asia and The Pacific 2008.
money laundering drugs trafficking
cyber crime
drugs trafficking Golden Triangle
Status and Recommendation” United Nation Office on Dru and Crime Regional Centre for East Asia and The Pacific
Gambar II.3.1.2
Jalur Drugs Trafficking di The Golden Triangle
Sumber: Drug-
free ASEAN 2015: 2008.
Dari peta di atas dapat diketahui bahwa Myanmar merupakan dari
dalam mendistribusikan opium keseluruhan dunia. Myanmar bukan lagi hanya
, tapi
Berbeda dengan Columbia atau kawasan Amerika Latin seperti Mexico yang didominasi oleh peredaran dan perdagangan
Asia Tenggara merupakan kawasan pusat produksi heroin, opium dan sejenisnya yang merupakan olahan dari tanaman opium
.
“Status and Recommendations” United Nation Office on Drugs and Crime Regional Center for East Asia and The
Pacific
exit point The Golden Triangle
drug -transiting
country a major drug
-producing country
poppy
Dikawasan , heroin didistribusikan ke Thailand
melalui jalur kasus perdagangan gelap narkoba. Narkotika lainnya masuk ke provinsi Yunnan, Cina dan tujuan akhirnya adalah
Guangdong, Hongkong, dan Makau. Disamping itu Ho Chi Minh City Myanmar, Manila Philipina dan Phnom Pen Kamboja juga
menjadi komponen penting dalam hal distribusi ke pasar
internasional, karena tujuan distribusi yang berbeda membuat drugs tersebut harus melewati tempat atau negara transit untuk memberikan
terhadap pasar domestik dan pasar internasional.
Secara
umum
fenomena peredaran narkoba dan obat
-
obatan terlarang terbagi menjadi tiga bagian yang saling terkait yaitu: Adanya produksi secara
gelap, adanya perdagangan gelap narkoba, adanya penyalahgunaan narkoba. Hal ini disinyalir merupakan ancaman keamanan terhadap sistem
internasional diantara negara
-
negara yang terkait dalam proses produksi, perdagangan, dan penyalahgunaan. Ancaman tersebut sesungguhnya bersifat
multidimensial artinya dilihat dari berbagai dimensi. Sebagai catatan bahwa pada tahun 2001 PBB yang mempunyai
perhatian terhadap permasalahan narkoba yakni UNDCP mencatat bahwa hampir 200 juta penduduk dunia terlibat
dalam penyalahgunaan narkoba dengan berbagai bentuk da cara penyalahgunaan dan jenis narkoba yang disalahgunakan. dari
The Goden Triangle
drugs
supplay
United Nation Drug Control Program