Selanjutnya  menurut  IMF  konsekuensi  makro  ekonomi  dari money laundering adalah:
7 2
a.
kesalahan  kebijakan  ekonomi,  karena  kesalahan  ukuran  atau statistik makro ekonomi yang timbul dari
. b.
Perubahan  yang  mudah  terjadi  dalam  nilai  tukar  uang  dan tingkat  suku  bunga  karena
transfer  dari  dana yang tidak bias diantisipasi.
c.
Berkembeangnya  suatu  dasar  jaminan  yang  tidak  setabil  dan struktur  asset  yang  tidak  sehat  dari  lembaga-lembaga
keuangan  yang  menciptakan  resiko  atas  terjadinya dan
. d.
Akibat  buruk  kepada  pengumpulan  pajak  dan  alokasi pengeluaran  umum  karena  laporan  tidak  benar  dari
penghasilan. e.
Mis-
alokasi  dari karena  distorsi  dalam  nilai  asset
dan komoditi yang timbul dari
.
f. Efek  kontaminasi  pada  transaksi  legal  karena  adanya
kemungkinan keterkaitan dengan kejahatan. Konsekuensi  yang  disebutkan  di  atas  yaitu  implikasi
ekonomi  yang  disebabkan  oleh  adanya dimana
hal ini akan menggangu pertumbuhan perekonomian negara
-
negara
tersebut.
72
money laundering
cross  border
systemic crisis
instabilitas moneter
resources money laundering
money laundering
Ibid
II.2.3 Dampak terhadap Dimensi Sosial
Ancaman  dalam  dimensi  sosial  ini  umumnya  dihadapi  oleh
negara-
negara konsumen, namun pada kenyataannya negara
-
negara produsen  juga  menghadapi  ancaman  serupa.  Negara
-
negara produsen  ini  pada  tingkat  tertentu  juga  sekaligus  me
njadi
konsumen.  Hal  ini  antara  lain  disebabkan  oleh  ketersed         obat
-
obatan terlarang, dan lemahnya peraturan di negara
-
negara tersebut mengenai  penggunaan  obat
-
obatan  terlarang.  Di  samping  itu adanya upaya  dari  para  pengedar  obat
-
obatan  terlarang  itu  sendiri untuk mengembngkan pasarnya di dalam negeri.
Di  Indonesia,  ancaman  dalam  dimensi  sosial  ini  dimana penyalahgunaan  narkoba  sangat  berpengaruh  dan  memperburuk
kondisi  keluarga  yang  pada umumnya  juga  sudah  tidak  harmonis. Keluarga
-
keluarga yang sudah penuh masalah dalam kehidupannya ia
akan mempengaruhi
kehidupan lain
di lingkungan
masyarakatnya, dengan
upaya lain
untuk membiayai
ketergantungan kepada
narkoba seseorang
dari anggota
keluarganya  memerlukan  banyak  uang  untuk  membeli  narkoba, disisi  lain  para  pecandu  tersebut  mencuri,  merampok,  menipu,
mengedarkan narkoba bahkan bisa membunuh untuk mendapatkan uang, Kesemuanya ini merugikan masyarakat.
Para  pecandu  narkoba  pada  umumnya  menjadi  orang  yang anti  sosial  dan  menimbulkan  gangguan  keamanan  dan  ketert
iban
pada  lingkungannya.  Kerugian  dibidang  pendidikan  juga dengan  presentasi  yang  cukup  tinggi,  yaitu  prestasi  sekolah
merosot 96. Para siswa penyalahgunaan narkoba sering merusak atau  mendorong  teman
-
temanya  untuk  memakai  narkoba  bahkan mereka  juga  menjadi  pengedar  narkoba  di  sekolah,  karena
pengaruh  teman  terhadap  penyalahgunaan  narkoba  pada  pelajar dan mahasiswa perlu diwaspadi. Dari hasil survey tahun 2006 dan
2009  telah  menunjukkan  teman  adalah  orang  yang  paling  banyak menawakan  narkoba,  teman  diluar  sekolah  lebih  banyak  yang
menawarkan narkotika dibanding teman diluar sekolah.
7 3
Rumah  teman  di  luar  sekolah  menjadi  tempat  yang  paling banyak  digunakan  untuk  menawarkan  narkoba.  Dengan  demikian
pergaulan  dengan  teman  bisa  menjadi  faktor  risiko  yang  cukup rawan  terhadap  pintu  masuk  utama  bagi  penyalahgunaan  narkoba
pada kelompok pelajar dan mahasiswa, terutama pergaulan dengan teman luar sekolah. Semakin tinggi jenjang sekolah, semakin tinggi
juga  jumlah  pelajar  yang  ditawari  narkoba  oleh  teman.  Dala
m
kondisi  yang  demikian  bisa  diasumsikan  bahwa  semakin  tinggi jenjang  sekolah,  tingkat  pergaulan  semakin  luas,  sehingga
pengaruh  teman  juga  semakin  besar,  hal  ini  sangat  merugikan
generasi muda.
7 4
73
Himpunan  Hasil  Penelitian  Penyalahgunaan  dan  Peredara    Gelap  Narkotika  Tahun  2009,
Ba
dan Narkotika Nasional 201
0. h. 3-4.
74
Ibid
Berdasarkan temuan
ND
BC  terdapat  sekitar  4  juta  pecandu  narkoba  di  Indonesia  dan sekitar  70  diantaranya  tercatat  sebagai  anak  usia  sekolah  antara
14 sampai 20 tahun.
7 5
Jika penyalahgunaan
dibiarkan, maka
jumlah penyalahgunaan    akan  berkembang  menjadi  pecandu
-
pecandu narkoba  dan  akan  meliputi  semua  lapisan  dan  golongan
masyarakat. Tingkah laku, prilaku dan norma
-norma mereka, lama
- kelamaan
akan membudaya
sebagai sub
kultur yang
membahayakan. Jika sudah menjadi sub kultur maka sudah berakar disebagian  masyarakat  dan  bisa  saja  suatu  saat  orang  menerima
bahwa  pemimpinya,  Bupatinya,  kepala  Polisinya  adalah  pecandu. Hal  tersebut  di  atas  adalah  sangat  berbahaya  bagi  kelangsungan
hidup bangsa dan negara.
D
alam dimensi
kesehatan sudah
barang tentu
penyalahgunaan  narkoba  merusak  atau  menghancurkan  kesehatan manusia  baik  secara  jasmani,  mental,  emosional,  dan  kejiwaan
seseorang. Penyalahgunaaan narkoba dapat merusak susunan saraf
75
National Drug Abuse Prevention Center
Ibid
II.2.4 Dampak terhadap Dimensi Budaya
II.2.5 Dampak terhadap Dimensi Kesehatan